Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 104 - Justice sword palsu

Chapter 104 - Justice sword palsu

Di universe ini, setiap pejuang, kekuatannya dapat diukur oleh parameter.

Hampir mirip game RPG pada umumnya. Setiap karakter kelas pejuang, baik knigth atau mage, memilih statistik.

Status tersebut adalah strength, agility, endurance, magic power, pyschic power.

Strength menaikan serangan fisik, pertahanan fisik tanpa armor dan kapasitas health point. Strength umumnya diperlukan kesatria, baik kelas saber, shielder, berseker dan sebagainya. Namun beberapa mage, menaikan strength pada batas tertentu. Biasanya mage melatih sangat sedikit stat strength.

Agility melatih kecepatan serang, kemampuan menghindar, keahlian memakai senjata. Agility umumnya diperlukan oleh kesatria kelas saber dan lainnya. Untuk mage, stat ini dibutuhkan seorang close combat mage. Mage dengan build magic archer juga memerlukan stat ini.

Endurance menaikan defend fisik tanpa armor, ketahanan terhadap status crowd control. Endurance menaikan health point selain stat strength. Endurance adalah stat utama bagi berseker. Kesatria kelas saber dan shielder juga butuh stat endurance.

Magic power menaikan damage mantra sihir, kapasitas mana point, regenerasi mana, magic defend. Ini adalah stat utama bagi magic caster, dan build mage lainnya.

Pyschic power menaikan kekuatan kineser, memperkuat efek ilusi dari hipnosis para kineser, menaikan kapasitas maksimal dari bar mental. Pyschic power adalah stat utama untuk pengguna keahlian kineser.

__________________________________________________

Butuh satu hari saja bagi Nirvana untuk memulihkan jari. Belajar memanah untuk pertama kalinya, memang membuat jari cidera. Apa lagi Nirvana menarik busur terlalu banyak di pelatihan pertama.

Nirvana menerima hadiah item cincin batu hijau jamrud bernama, third eye.

Item tersebut memberi keahlian bernama true sight yang dapat melihat objek tak kasat mata. Ini adalah item langka yang tak begitu langka karena ada ratusan yang seperti ini di satu kerajaan.

Harganya agak mahal, dan sangat mahal bagi Nirvana. Untungnya, ini sebuah hadiah.

Nirvana duduk, lagi berhadapan dengan kepala sekolah muda.

"Terimakasih yah, Nirvana, kamu membantu aku waktu weekend kemarin-kemarin itu, fuhuhu baik banget deh." Minerva nampak agak ceria hari ini.

"Sama-sama," balas Nirvana.

"Oh, iya, Stella dan Violetta pergi ke kota perbatasan. Tanpa dua orang overpower seperti mereka, kondisi kita jadi rentan nih. Jaga diri, oke." Minerva memberi nasihat, pesan yang sangat perhatian dan ramah.

Nirvana tiba dilorong, empat kru penjaga sekolah yang dipersenjatai pedang, dilumpuhkan.

"Oh, jadi kamu orangnya." Sosok penyihir berambut ungu nampak dihadapan Nirvana.

"Ada apa ini?" Nirvana bingung.

"Gak apa-apa kok," gadis berambut ungu, dengan tenangnya, "Senior ku ingin bertemu dengan mu, itu aja!"

Rambutnya berwarna ungu grape dengan poni rata, rambut bagian belakang dikuncir ekor kuda. Gadis tersebut memakai jubah penyihir tanpa ada tudung, dengan kerah panjang seperti kerah drakula. Iris mata berwarna ungu amethyst itu memiliki pola seperti bawang.

Di balik jubah ada kemeja putih. Payudaranya sangat besar, amat menarik di mata pria.

"Mau ikut denganku?" Gadis itu menolak pinggang.

Ia memegang tongkat sihir yang bentuknya setipis ranting, tetapi panjangnya sangat panjang.

Nirvana memunculkan pedang miliknya.

"Sudah jangan melawan!" Gadis tersebut menggoyangkan tongkat.

Ada sesuatu yang mirip keretakan dimensi, itu muncul dibelakang Nirvana. Lubang tersebut punya kekuatan gravitasi, Nirvana pun ditarik oleh lubang dimensi itu.

Sepersekian detik kemudian, ada seorang yang keluar dari kedok invicible nya. Ia melempar belati rantai yang mengikat pinggang Nirvana. Ia hanya mencoba untuk menyelamatkan Nirvana. Tetapi malah ikut masuk kedalam lubang dimensi misterius.

Melangkah kedepan, penyihir itu melayang di udara, melaju kearah depan. Wanita itu masuk ke dalam lubang dimensi.

***

Plantation.

Mereka berpindah ke area kebun. Nirvana masih terbaring, mencoba untuk cepat sadar dari pusingnya. Tidak jauh dari kebun, nampak sebuah mansion yang tak terlalu besar. Mansion minimalis milik bangsawan rendah. Terduduk dan menyadari bahwa pinggang dan perutnya terlilit rantai.

"Anna?"

Anna masih tengkurap di rumput ketika Nirvana memanggil.

"Aku mau selamatkan kamu dari lubang dimensi, kak. Tapi aku ikut ketarik juga," kata Anna.

"Jadi, kamu sudah membawanya?" Tiba-tiba muncul suara seseorang. Suara lelaki, dari karakter suara, sangat jauh berbeda dari Nirvana.

Suaranya sangat beda, namun saat Nirvana menoleh. Wajahnya mirip dengan Nirvana, tapi rambutnya berwarna ungu, kulit wajah atau tubuhnya satu tingkat lebih putih daripada Nirvana. Boleh dikatakan Nirvana versi ras Eropa, sementara Nirvana asli adalah ras Asia, Asia tenggara tepatnya. Agak lebih jelek Nirvana, karena identik dengan ras Asia tenggara pada umumnya.

Nirvana mulai berdiri.

"Ouch, sakit," keluh Anna.

Nirvana tidak menemukan sosok yang menyakiti Anna.

"Jangan-jangan!"

Nirvana memakai cincin third eye warna hijau jamrud. Dan Nirvana menemukan sosok demi-human, tepatnya nekomimi. Nekomimi itu berwarna cokelat pada bulunya. Rambutnya panjang, sepunggung.

Nirvana paham, jadi nekomimi itu memiliki keahlian invicible. Untung saja Nirvana sigap, dengan cepat memakai cincin batu hijau jamrud sehingga bisa mementahkan sihir invisible dari lawannya.

Nekomimi menginjak lengan dan tubuh Anna.

Kemudian nekomimi memegang belati, ia bersiap menusuk Anna. Nirvana mengeluarkan handgun, menodong nekomimi.

"Walah, dia bisa melihat ku yang invicible ini," ucap nekomimi.

Nekomimi pun mengakhiri sihir invicible nya. Anna terkejut saat mengetahui ada pengguna sihir invicible selain dirinya. Karena invicible adalah sihir yang langka.

Sambil bangkit, Anna menyabet nekomimi dengan rantainya, tapi nekomimi dapat menghindarinya dengan mudah. Melompat kearah belakang dengan mudah. Anna bangkit, menggulung rantainya, memasang posisi siaga.

Di sana mereka, ada tiga orang. Seorang yang mirip Nirvana lalu nekomimi dan gadis penyihir.

Nirvana berhadapan dengan tiga orang tersebut.

"Biar ku perkenalkan diriku, aku Stride, pemilik plantation ini, putra tunggal dari tuan tanah di tempat terpencil ini."

Orang itu memperkenalkan diri sebagai Stride.

Orang yang bernama Stride itu mengeluarkan sebilah pedang yang ada di pinggangnya. Menariknya keluar dari sarung pedang. Lalu, Nirvana terkejut saat melihatnya.

"Justice sword?"

Stride tertawa, menghunus pedang miliknya.

"Kamu tahu, aku pernah mencoba menarik pedang dari batu. Tetapi gagal total." Stride melangkah.

"Aku menduplikasi justice sword, kemudian membuat pahlawan keadilan versi ku sendiri. Bakat milikku, keahlian menduplikasi senjata pusaka. Pusaka apapun, setelah ku duplikat akan setingkat dengan pusaka tier C. Ini justice sword, versi ku sendiri!"

"Justice sword palsu!"

Stride mengakui pusaka milik nya adalah pusaka tiruan, justice sword palsu. Kemudian Nirvana segera memunculkan justice sword asli, dengan wujud senjata konseptual.

"Jadi, kita buktikan siapa yang terkuat? Justice sword mu, atau justice sword versi ku sendiri!"

"Pedangmu, hanya justice sword palsu!"

Stride mempercepat langkahnya, Nirvana menghunuskan pedang kearah depan. Anna memasang badan, dengan posisi siaga. Anna berlari kearah Stride, berencana menikamnya.

Tiba-tiba, tubuh Anna melayang diudara.

Itu adalah telekinesis, pasti gadis penyihir itu yang mengarahkan telekinesis pada Anna. Kemudian dihempaskan ke tanah, benturan cukup keras.

"Tidak, jangan ganggu dulu, dasar anak bandel! Seniorku lagi ingin bersenang-senang," kata gadis penyihir itu.

Akhirnya Nirvana dibiarkan tuk berhadapan satu lawan satu dengan Stride dan justice sword palsunya.

"Kita lihat, seberapa kuat kah true justice sword itu!"

Stride langsung berlari, bersiap melancarkan tebasan bilah kearah Nirvana.

Truang....

Benturan dua bilah pedang yang pertama, sangat kuat, sampai ada percikan api.

Kemudian Stride mengambil ancang-ancang. Menebas kembali.

Nirvana menangkis.

"Gaya bertarung mu, persis close combat mage. Aku, seorang knight mage, alumni dari akademi Knigth Atria. Kemampuan pedangku ini setara saber, bahkan hampir saja melampaui kelas saber." Stride memperkokoh ancang-ancang.

Stride melakukan beberapa tebasan dalam satu waktu. Nirvana dapat menangkis, tapi mendapat tiga kali tebasan. Dua mengenai tangan kiri, satu mengenai lengan kanan bagian atasnya.

"Keahlian pedang dari true justice sword, gak hebat-hebat banget." Stride men-jeda, lalu melakukan tebasan. Setiap satu hentakan, ia melakukan dua tebasan sekaligus.

Dua tebasan, dua tebasan, dua tebasan.

Kendati dapat dimentahkan, tapi Nirvana merasa terpojok.

Sepertinya Stride memang sengaja memperlambat tempo. Seolah-olah Stride mempermainkan lawan yang lebih lemah dari dirinya. Jika Stride berniat menghabisi secara singkat, bisa saja satu gerakan beruntun dilakukan.

Nampaknya tebasan sebelumnya membuat kekuatan genggaman Nirvana melemah.

Truang ... trang....

Dua bilah saling beradu. Stride mengambil ancang-ancang, lalu melakukan empat ayunan pedang dalam satu waktu. Untuk kali ini, Nirvana semakin terpojok. Setiap menangkis, Nirvana akan mundur beberapa langkah. Meski bertahan total, Nirvana sangat terpojok.

"Hati-hati kak, dia sangat kuat!"

Setelah bangkit, berlari kearah Nirvana, Anna kembali ditahan dengan telekinesis.

Anna mencemaskan Nirvana. Tapi yang bisa ia lakukan hanya diam, terkekang oleh telekinesis lawan. Mungkin Anna masih menyimpan momentum balasan untuk nanti.

Satu tebasan sekuat tenaga ditahan, Nirvana terhempas kebelakang dengan kaki masih menapak kuat ditanah. Alas kaki pun menggesek tanah. Pasir pun berhamburan.

Nirvana mengambil napas, paska ditekan, terpojok, kewalahan dan berupaya mengambil napas.

"Baik, cukup sampai disini!" Stride mengambil ancang-ancang, lalu berlari kearah Nirvana. Kini akan melakukan tujuh tebasan dalam sekali serang.

Combo yang terlalu cepat, Nirvana semakin terpojok.

Untuk saat ini masih dimentahkan oleh teknik parry.

"Bertahan total ya? Karena merasa lebih lemah, makannya memakai startegi bertahan total. Yang bisa kamu lakukan hanya, parry, parry, Parry dan parry saja. Dasar ahli pedang amatiran!" Stride hendak memberi provokasi.

Namun gagal, Nirvana tetap dalam keadaan tenang.

Pegal mulai dirasa pada otot-otot lengan. Tangan gemetar, seperti menderita tremor. Genggaman tangannya, sudah sangat lemah. Sampai-sampai, pedangnya bisa terlepasnya kapan saja.

Menyadari itu, Stride mencoba melakukan teknik disarm.

Ayunan pertama, lengan Nirvana masih kokoh tapi pedang sampai terhempas jauh ke samping hingga tidak dalam posisi terpasang, siaga.

Pedang tidak dalam posisi siaga, Stride melakukan tebasan kearah samping yang kuat. Untung saja, hanya mengiris sedikit kulit dan bajunya, sebab Nirvana sempat melompat kearah belakang.

Nirvana pun segera mengambil ancang-ancang. Akan mengalirkan sedikit tenaga sihir, bersiap tuk melakukan teknik bash. Nirvana melakukan satu tebasan sekuat tenaga, kearah bawah, mengincar kepala Stride.

Stride menghindari dengan mudah, hanya dengan melangkahkan kaki kebelakang.

Hanya dengan satu langkah kaki kebelakang, Stride mengelakkan tebasan sekuat tenaga.

Kemudian melakukan balasan. Tebasan yang berniat melakukan disarm, pedang Nirvana terlepas.

Bersambung.