Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 90 - Diagon alley

Chapter 90 - Diagon alley

Saya mau memberi unsur persis seperti bermain game RPG walau cerita ini bukan bertema game berbasis virtual reality.

Gua mau adakan fitur market dan beberapa item sihir. Item di sini adalah semacam sihir konsumsi.

Diagon alley

Adalah kompleks toko kelontong di sebelah kiri dari bangunan kastil akademi Griffin Quen. Diagon alley berjarak dua block dari bangunan dinding kastil akademi sihir Griffin Quen.

Diagon alley tempat menjual aneka komoditas untuk kelas menengah bawah. Meski begitu, hal penting dalam cerita hanya menunjukkan tempat yang berkaitan dengan kegiatan jual beli item konsumsi sekali pakai. Di sana ada tempat praktik tabib, toko obat yang akan memberi healing efek tier rendah, equipment tingkat rendah yang biasanya dibeli para petualang, tentara bayaran, pemburu hadiah.

Bagian tenggara kastil akademi terdapat komplek dengan jajaran market, penginapan, teater drama, restauran dan lainnya. Tempat itu dinamakan Elevenia street.

Itulah tempat yang bisa di lihat di kota Geffenia sampai saat ini, dalam main stories nya.

_____________________________________________________

Protokol utama.

Suatu pagi, Nirvana pergi kejalan dekat kastil. Di depan gerbang akademi, adalah jalan raya utama dengan ruas sangat besar. Mereka berjalan disana, menuju ke jalan bagian kiri kastil. Datu blok di sisi kastil, ada perumahan dengan jalan kecil. Jalan yang hanya bisa dilalui pejalan kaki.

Di jalan kecil, ada jajaran toko-toko kelontong penjual peralatan atau kebutuhan pangan. Sekumpulan market kecil itu dinamakan dengan diagon alley. Mereka berjalan di jalanan kecil itu, ruas nya setara dengan satu kereta pengangkut barang. Tapi aturan di sana hanya boleh dilewati oleh pejalan kaki.

Mereka terus berjalan....

Ketika Nirvana menoleh ke kiri, sedikit keatas, maka terlihat kastil akademi sihir. Terlihat menara, terlihat lantai lima dan seterusnya dari bangunan utama. Di sebelah kirinya, jajaran bangunan yang berlantai satu, begitu juga di kanan.

Ada beberapa bangunan dua lantai juga. Mayoritas bangunan yang ada disini, adalah bangunan lantai satu.

Terus berjalan, hingga Violetta terhenti.

Violetta pun memegang tangan Nirvana agar ia ikut terhenti.

"Sudah sampai, di sebelah sini!" Violetta mengajak Nirvana masuk kedalam satu toko.

Mereka memasuki toko....

"Selamat datang di Jack shop!"

Suara lonceng berbunyi di balik pintunya. Seorang yang memberi sambutan adalah penjaga toko.

Penjaga toko sama tingginya si jangkung Violetta. Violetta kalau berdiri, nyaris setinggi pintu. Ia memiliki postur 186 cm, karena Violetta adalah gadis Skandanavia. Skandanavia merujuk pada suku viking dari era mitologi Norse.

Hanya saja tukang jaga tokonya memiliki badan lebih gemuk dan berotot, kepalanya botak dengan warna kulit putih layaknya suku viking Eropa. Di universe ini lebih dikenal sebagai suku Skandanavia.

"Penjaga toko adalah orang suku Skandanavia. Adalah klan ku juga. Aku adalah keturunan dari suku Skandanavia," ucap Violetta.

"Ah, ternyata gadis Skandanavia datang bersama pacarnya," ucap penjaga, menjadi salah paham.

Tapi Violetta menanggapi dengan tertawa ringan.

"Pemilik toko adalah seorang ras dwarf," ujar Violetta.

"Dwarf itu unggul dalam keahlian membuat alat-alat dari logam." Penjaga menanggapi.

"Mana barang pesanan ku? Tanya Violetta.

"Ah, maaf luput. Pesanan mu sudah jadi. Akan segera ku bawa." Penjaga toko menuju pintu. Pintu gudang tempat sebagian besar barang di simpan. Maka Violetta hanya bisa menunggunya.

Nirvana terlihat melihat-melihat sekitar.

"Ini fitur yang ada di dalam game yang sering kamu mainkan ketika masih di dunia lama?" Violetta seolah-olah tahu tentang Nirvana. Violetta adalah seer, mungkin ia pernah menerawang diri Nirvana.

"Item sihir, apakah akan berguna untuk pertempuran?" Nirvana pun membuka obrolan.

"Tentu saja, tapi, berapa dana yang kamu punya?" Violetta menatap dengan ekspresi yang sangat datar. Karena Itulah karakter dari garis wajah Violetta.

Tidak lama penjaga toko keluar, membawa kapak besar. Seperti tombak dengan ujung berbentuk kapak.

"Ini, halberd," gumam Nirvana.

"Permisi, apa itu halberd? Senjata yang ku bawa adalah kapak perang perang suku Skandanavia," sanggah penjaga tokonya.

Dalam universe ini, ada sebutan tersendiri untuk senjata khas bangsa Jerman yang bernama halberd?

Mereka menyebut sebagai kapak perang, suku Skandanavia.

Namun Nirvana tetap menanggap sebagai halberd.

"Bawakan padaku!" Violetta pun menatap Nirvana.

Nirvana melangkah pada penjaga tokonya.

"Ini dia." Penjaga toko memberi senjata berat ini kepada Nirvana.

Nirvana merasa halberd ini punya bobot yang gak ngotak. Bagaimana kesatria akan mengayunkan kapak besar ini? Kalaupun diayunkan, ini akan menjadi serangan lambat.

Violetta mengulurkan tangannya, Nirvana menyerahkan halberd.

"Kapak perang tidak diayunkan dengan lambat, tapi dengan cepat!" Seolah Violetta tahu apa yang lagiĀ  Nirvana pikirkan.

"Serius?" Nirvana mengangkat bahunya.

"Mundur sedikit, aku akan sedikit menguji senjata ini!"

Nirvana mundur, Violetta akan menunjukkan. Untungnya toko ini cukup luas. Maka Violetta mulai mengambil ancang-ancang nya.

"Wanita Skandanavia itu kuat ya. Bukan, malah bisa dibilang gadis perkasa," canda penjaga toko.

Violetta pun melakukan ayunan setengah lingkaran.

Wush....

Hal yang mengejutkan adalah, ia mengayunkan halberd seolah itu sangat enteng. Lantas Violetta pun menoleh kearah Nirvana dengan ekspresi datarnya.

"Aku tidak pakai tenaga sihir sama sekali, ya! Ini murni kekuatan otot aku yah," kata Violetta.

Penjaga toko tertawa lepas, lalu Violetta memasang senyum penuh arti saat menatap Nirvana.

"Selain seorang peramal, aku juga seorang gadis dengan strength yang sangat tinggi. Aku mengesankan bukan." Violetta memasang mimik dengan senyum minimalis, tetapi senyum minimnya sangat cantik.

Kemudian Violetta berbicara pada penjaga toko.

"Spesifikasi senjata ini tak kurang dari apa yang aku pesan bukan?" Tanya Violetta.

"Pusaka kelas D, halberd biasanya lebih kuat dari pedang dengan tier yang sama." Penjaga toko memberi jaminan bahwa senjatanya asli.

Tentu perakit senjata berkualifikasi pusaka kelas D, bukan penjaga toko botak besar dari suku Skandanavia ini. Perakit nya adalah orang dwarf, juragan pemilik toko ini. Mungkin dwarf itu punya beberapa cabang usaha seperti toko ini.

"Uangnya ada dimeja!"

"Sejak kapan--"

"Tunjukkan item sihir bagus pada teman spesial ku, nanti aku yang bayar!"

Penjaga toko terkejut karena secara ajaib, ada sekantung koin emas di mejanya. Violetta menggunakan semacam gulungan sihir. Ini persis gulungan sihir yang biasa dipakai untuk menyegel bangunan kecil maupun menyegel senjata sihir.

Benar saja, Violetta merapal kan mantra lalu halberd nya tersegel dalam gulungan.

"Teman spesial katanya, itu kode macam apa, fuhuhu." Penjaga toko bergurau pada Violetta.

"Oke, kemari! Aku tunjukkan item sihir yang bagus." Penjaga tokonya memberi isyarat supaya Nirvana bergerak mendekat.

"Item sihir sekali pakai, ada batu permata. Kamu bisa memakainya dengan cara dilempar."

"Aku ahli dalam melempar."

Penjaga toko menunjukkan item sekali pakai berupa permata sihir. Bukan permata seperti perhiasan super mahal, melainkan bebatuan yang dapat menyimpan sihir.

Batu sihir tingkat rendah adalah memiliki tier satu sampai tiga.

Batu sihir tingkat menengah, tier empat sampai lima.

Batu sihir tingkat tinggi, tier enam sampai tujuh.

Batu sihir yang ada, hanya bisa menampung sihir setara dengan mantra tier tujuh, diatas tingkat mantra tujuh tidak tersedia. Baik material dan metode pembuatan, belum memadai.

"Permata berwarna merah, dapat memunculkan sihir api. Permata warna biru artic, sihir es. Permata warna biru aqua, sihir air. Batu permata hijau untuk sihir tanah. Permata biru gelap, itu sihir petir. Permata hitam untuk black magic. Permata emas untuk white magic. Permata blue sky tuk sihir angin."

Dan seperti itulah penjaga toko menjelaskan.

"Selain permata sihir, kami juga punya magic scroll. Kamu dapat memakai mantra yang tidak kamu kuasai sebelumnya. Ada defensif barrier dalam magic scroll."

Untuk gulungan mantra, penjaga tokonya hanya menunjuk kearah lemari kaca etalase.

"Healing item kami punya. Potion berbagai warna dan tier. Jika mau healing item yang murah, ada pil."

Semua yang dilihat, sangat mirip dengan dunia game RPG. Ini bukan dunia berbasis virtual reality, tapi mekanismenya agak mirip dengan dunia game. Dunia fantasi yang anak-anak impikan untuk menjadi kenyataan.

"Sudah putuskan item yang akan kamu ambil?" Tanya Violetta.

***************

Mereka baru saja keluar dari toko perlengkapan. Dalam inventori Nirvana, kini ada beberapa item. Cukup persediaan, healing item, permata sihir, gulungan sihir, lalu beberapa kertas mantra.

Kertas mantra adalah fitur selain magic scroll. Kertas mantra punya bentuk seperti kertas jimat yang dipakai untuk menyegel hantu di cerita horor Chinese.

Kertas mantra yang dimiliki oleh Nirvana, berisi mantra penyegelan berbasis white magic. Ini dapat menyegel binatang iblis maupun undead. Ras dengan afinitas lemah terhadap white magic. White magic lemah terhadap sihir pengendalian bayangan, atau disebut sihir dark magic berbentuk medan gaya. Pengendalian dark magic lemah pada elemen cahaya, yang disebut radiance.

Kertas mantra, berisi mantra penyegelan tingkat rendah dimana chance berhasil cenderung sedikit. Tapi masih kuat untuk menyegel monster dengan afinitas lemah dengan white magic.

Mereka sedang berjalan di jalanan diagon alley yang sempit, hendak menuju jalan pulang.

Dari sini kastil akademi sihir Griffin Quen terlihat megah, menjulang tinggi.

~Bersambung~