Ledakan pyrokinesis yang di buff sedemikian rupa, membuat kastil mengalami kerusakan dalam satu bagian. Lubang besar membuat cor lantai dua dan seterusnya sampai ke atap, menjadi runtuh.
Nirvana berimajinasi akan fitur didunia game konsol, berkat item cincin batu hitam meteor itu jadi kenyataan.
Suara gaduhnya membangunkan beberapa orang yang tadinya lagi beristirahat atau bersembunyi.
Seorang gadis pirang dewasa yang bertubuh lolita, menuruni tangga. Tangga yang bercabang dari kanan dan kiri lorong lantai dua, menyatu ditengah-tengah turunan.
"Walah...."
Caroline menuruni tangga lurus, sambil melihat-lihat. Caroline pun mengerutkan dahi dan bertanya.
"Ada apa ini?"
Caroline mendekati orang-orang dilantai satu. Di sana Rika sedang memulihkan Leo dengan keahlian cleric nya. Virgo mengalami cidera dibeberapa bagian sedang duduk dilantai, beristirahat.
"Kak Caroline...." Putri Tina segera memanggil.
Caroline berjalan mendekati putri Tina yang terselamatkan.
"Tuan putri?" Caroline dengan nada bertanya.
"Tadi ada yang menyerang kastil," ujar putri Tina.
Tidak lama, masuk pesan telepati.
"Bersiaplah!"
Itu telepati yang dikirimkan dari menara observasi. Semua orang mendengar suara Satella. Nirvana sudah pesimis untuk melanjutkan pertarungan kota.
Aku terlalu banyak menggunakan mantra crest, lifrasil.
Tubuhku seperti mengantuk, aku mengalami kelelahan non fisik.
Nirvana berdiri dalam keadaan kurang bertenaga.
"Kami sudah memutuskan untuk menjadikan kastil sebagai tempat evakuasi. Binatang iblis semakin berkerumun. Mereka amat banyak."
Tau-tau terdengar sekumpulan personil polisi militer dan garison memasuki pintu depan. Nirvana beserta beberapa orang berjalan keluar. Virgo dan Caroline berjalan juga keluar. Beberapa dievakuasi kedalam bangunan kastil, sisanya dihalaman depan atau belakang.
Tak lama kemudian gerbang dari dinding per-bentengan ditutup dan dikunci dengan papan besi besar. Dinding benteng yang melingkari kastil, cukup luas. Di atasnya bisa ditempati banyak kru garison yang memegang crossbow.
Nirvana dan lainnya menaiki anak tangga menuju atas tembok benteng kastil. Melihat betapa banyaknya kerumunan binatang iblis, cukup membuat Nirvana merasa pesimis.
Disisi lain merasa sudah lelah.
"Aku angkat tangan," kata Nirvana.
"Aku juga," sahut Virgo.
"Kalau begitu, biarkan aku dan partner ku saja yang menangani masalah ini. Toh, sejak awal aku diberi pekerjaan dari tuan putri untuk menangani masalah seperti ini," kata Caroline.
Lalu masuk pesan telepati. Pesan tertuju pada Nirvana. Ini telepati tunggal.
"Caroline benar. Kamu istirahat didalam kastil saja!"
Nirvana menatap kearah Caroline.
"Aku serahkan padamu!"
"Tentu."
Nirvana menuruni anak tangga dinding, hendak menuju kedalam kastil dan beristirahat.
Beberapa saat berlalu....
***************
Pasukan penjaga dinding berbaris berjajar di atas dinding. Mereka bersenjata crossbow atau senapan. Terus menembak kearah binatang iblis, disana ada beberapa Garm.
Tembakan senjata range melesat secara berkelanjutan.
Gadis pirang dewasa bertubuh loli berdiri diatas dinding. Kucing yang bertubuh mini berdiri di pundak gadis pirang loli.
"Di sana ada banyak makanan, ya Caroline." Kucing mini berekor dua menyapu mulut dengan lidahnya.
"Langsung habisi mereka, Rex!" Caroline memerintahkan.
Kucing kecil melompat kearah kerumunan binatang iblis.
Lingkaran sihir muncul ditanah pijakan kucing kecil. Beberapa saat, tubuh kucing berekor dua menjadi lebih besar. Wujud asli matatabi.
Matatabi kini dalam wujud kucing abu-abu raksasa berekor dua.
Panjang tubuhnya mencapai dua puluh meter. Itu bukan tingginya ketika berdiri, soalnya ia berdiri dengan empat kaki.
Matatabi mencabik-cabik semua binatang sihir. Menginjak anjing hitam seperti buah yang keluar isiannya saat ditekan dengan kaki.
Bahkan binatang iblis sekelas mini boss seperti Garm, dimusnahkan dengan mudahnya.
Cabikan matatabi adalah serangan fisik berkekuatan tinggi. Mungkin serangan fisik tingkat menengah.
Matatabi.
Sesekali ia menembakan api biru tingkat menengah. Radiusnya tak terlalu luas sehingga tidak sampai membakar rumah penduduk.
"Aku berlebihan."
Akhirnya matatabi memakai sihir terlemahnya. Saat memakai sihir terlemah, itu tembakan api merah kekuningan. Diameter bola apinya punya lebar dan tinggi dua meter.
Menghantam satu binatang iblis, meledak. Radius ledakan mampu membakar binatang iblis yang ada disekitarnya. Radiusnya juga tidak terlalu luas, tapi lumayan.
Kadang saat mencabik Garm, cakar dari matatabi mengeluarkan api merah kekuningan. Sekumpulan bintang sihir terus berlari kearah matatabi, tapi mereka sama sekali bukan tandingan great spirit ini.
"Hama ini menyusahkan!"
Saat semakin banyak anjing hitam berlari kearah matatabi, mereka melompat dan mengigit monster kucing raksasa itu. Banyak anjing hitam kecil yang menggigit dan mencakar nya. Hingga matatabi memberontak, karena kesakitan.
"Rasakan!"
Tiba-tiba api biru menyelimuti matatabi, seolah ia kebal terhadap element api. Anjing hitam lemah terhadap api, mereka terbakar dan langsung tewas. Untuk saat ini matatabi diselimuti oleh api biru.
Tumpukan bangkai binatang iblis sungguh tak terhitung.
**************
Menara observasi.
Satella kini berada di luar pintu menara observasi. Ia dikawal oleh beberapa kru penjaga menara. Ia sedang melakukan ritual persis seperti pemanggilan. Menara agak jauh dari kastil. Namun Satella mampu melihat wujud matatabi di kejauhan, terlihat agak kecil.
Matatabi berdiri dengan dua kaki, tersebut suara raungan seperti monster berukuran gigantic pada umumnya.
Lingkaran sihir berlangsung....
Setelah proses sihirnya selesai, munculah binatang sihir dengan wujud tubuh humanoid, namun tubuhnya terdiri dari kristal es. Dalam kulit cangkang es keras terdapat inti berupa salju pekat.
Inilah setan salju....
Men-sumon binatang sihir sudah menjadi hal biasa bagi ahli sihir di dalam universe ini. Membiakkan binatang sihir juga demikian.
Sebagai pemegang magic crest king frost, Satella mampu men-sumon setan salju yang habitat alaminya berada di dataran Northern. Setan salju yang diberikan elves goddess sepertinya binatang sihir dataran Northern yang diubah menjadi artificial spirit. Setelah di-sumon, Satella terus men-sumon evil frost.
Lama-lama ada banyak evil frost disana. Satella membasmi binatang iblis dengan bintang sihirnya.
Kerumunan evil frost menembak rentetan baut es tajam. Pecah saat menghantam tubuh binatang iblis. Binatang iblis berlari menerkam lawannya. Dua bidak saling beradu.
Pertempuran pun berakhir larut malam.
Historia membawa Satella yang duduk dikursi roda.
"Matahari sudah terbit kak," seru Historia.
"Aku tahu," sahut Satella.
Ini hampir sama ketika sore hari. Dimana matahari baru muncul sedikit. Bedanya kalau sore hari matahari berada di arah barat, sementara pagi hari matahari nya berada di timur. Historia sedang membawa kakaknya ke kastil.
Sekumpulan pasukan kini sedang mengangkut mayat binatang iblis dengan gerobak yang ditarik oleh manusia. Mereka akan membuat kuburan masal, membakar mayat binatang iblis.
"Kota jadi berantakan ya kak," ucap Historia.
"Jangan banyak bicara, aku capek," keluh Satella.
"Kalau capek, tidur aja sekalian kak. Historia bakal antar kakak menuju kastil." Historia menanggapi dengan suasana suka, tersenyum tulus.
Historia terus mendorong kursi rodanya, Satella mulai terpejam. Beberapa saat Satella terpejam, kursinya berhenti didorong.
"Ternyata kalian disini." Violetta menyapa dengan suara lembutnya yang bercampur nada pemalas.
Baru saja sebentar terpejam, tapi Satella membuka matanya karena bertemu kawannya.
"Vio...."
"Kamu baik-baik saja kan Stella?"
Akhirnya mereka saling bertegur sapa. Kemudian Violetta mulai membahas rencana kedepannya. Violetta membisiki Satella.
"Apa?"
"Apa kamu dengar?"
Violetta mengerutkan keningnya. Satella menanggapi rencana dari Violetta. Karena tadi Violetta hanya berbisik di kuping lancip Satella.
"Kenapa harus mengumumkan bahwa tuan putri meninggal?"
"Untuk mengelabuhi musuh kita. Secepatnya kita bawa tuan putri kedalam ruang kebutuhan. Pasti mata-mata musuh berkeliaran. Apabila kita cepat-cepat memakai fitur door crossing dari lemari pemindah, kebohongan kita akan berjalan mulus."
Violetta menjelaskan pada Satella. Akhirnya Satella mengakui bahwa rencana Violetta itu pintar.
"Ayo bergegas!" Violetta segera mendorong kursi roda Satella, memaksa bergerak lebih cepat.
"Iya, ayo," ucap Satella.
"Karena tuan putri hanya nurut padamu!" Violetta berjalan cepat sambil membantu mendorong kursinya.
Satu jam kemudian, mereka tiba di kastil.
***************
Kamar.
Satella memasuki kamar yang ia tempati. Terkejut melihat banyak pengungsi, bahkan ada beberapa tidur di karpet.
"Walah...."
Mereka bersama putri Tina. Violetta dengan cepat mengantarkan putri Tina masuk ke dalam lemari ghaib.
"Cepat buka!"
"Iya, kak."
Historia menuruti perintah kakak angkatnya. Setelah yakin lemarinya sudah kosong, Satella melakukan penyegelan. Men-disable agar fitur door crossing terkunci. Kemudian Satella menatap Historia, ia lelah.
"Aku mau bobok!"
"Setahuku di atap ada kamar kak."
Historia mengantarkan kakaknya menuju kamar kosong. Historia dengan sukarela terus-menerus mendorong kakak angkat tercinta dengan kursi roda.
~>