Historia membawa Nirvana pakai sihir terbang dari kode mistik nya. Dengan berpegang tangan, Nirvana jadi ikut terbang disampingnya.
Cukup cepat, dalam sekejap sampai juga di dinding barat.
Ternyata disana ada beberapa kru garison. Mereka jadi tukang jaga dinding pertahanan kota. Mereka bersiaga, hingga salah seorang penjaga dinding datang menegur.
"Kalian siapa?" Tanya penjaga.
"Kami datang dari menara pak!" Historia tidak se suram biasanya.
Satu orang lainnya datang.
"Aku adalah kapten dari pasukan penjaga dinding. Kalau begitu, apa ada yang bisa kami bantu?" Tanya kapten dinding.
"Begini pak, tim pemantau telah melihat pergerakan orang kultus. Mereka datang untuk menjebol dindingnya, kemudian men-sumon binatang sihir raksasa." Historia menjelaskan kondisi.
Maka kapten garison memanggil anggotanya.
"Bawa semua personil yang ada di pos-pos jaga dalam kota. Kerahkan lebih banyak pasukan di dinding!"
"Siap, kapten."
Waktu pun berlalu, Historia dan Nirvana berdiri diatas dinding kota untuk memantau pergerakan dari kelompok kultus pengikut iblis.
Pasukan garison yang ada diatas dinding memakai zirah pelat armor ringan yang dilapisi rantai kain. Mereka bersenjata crossbow atau senapan. Untuk crossbow, akan dilapisi sihir element angin yang sangat tajam. Senapan memiliki lapisan cangkang sihir yang dapat meledak. Mereka juga ada senjata cadangan yaitu pedang satu tangan.
Tau-tau masuk pesan telepati.
"Kamu harus meratakan musuh dengan cepat!"
Itu adalah pesan telepati yang dikirimkan dari Satella.
"Dua jam dari sekarang kastil akan diserang. Tolong kalahkan musuh diluar dinding secepat mungkin! Supaya kamu bisa kembali lagi ke dinding."
"Baiklah."
Setelah Nirvana membalas, pesan telepati pun berakhir.
Beberapa saat berakhir. Ternyata kedatangan kultus pengikut iblis adalah empat puluh menit setelah telepati diterima. Selama itu juga, Satella sibuk menjalankan fungsinya sebagai kru navigator di menara observasi.
Tim pemantau dari garison yang memakai teleskop pun menembak suar hijau pertanda musuh datang. Semuanya mulai membidik. Flare tanpa warna ditembak. Itu adalah flare pembakar yang hanya berisi nyala api panas dalam waktu lama. Flare pembakar ditembak untuk menjaga medan tetap terang.
Karena area tempur sudah terang, garison mudah untuk membidik. Kebanyakan dari mereka mampu memakai flyng magic. Beberapa pengguna sihir akselerasi, mereka mempercepat movement di darat.
Beberapa berlari lambat tanpa penguasaan sihir akselerasi.
Mage dari kultus iblis yang tidak memiliki flyng magic atau magic akselerasi, memakai sihir perisai semu. Perisai semu yang persis dengan Violetta, daya defense nya beragam. Mereka menerobos.
Barisan pasukan garison sedang membidik, lalu menembak secara serentak. Anak panah dengan sihir pisau angin dilepas. Proyektil dari senapan dilepaskan. Peluru dilapisi cangkang sihir yang memberi efek ledakan kecil. Beberapa orang yang berkemampuan tinggi di pasukan garison sanggup memberi ledakan tingkat menengah. Yang daya ledak sampai ke tingkat menengah hanya hitungan jari.
Sejak awal Nirvana sudah siapkan spirit dalam kondisi pasive. Casper membentengi Nirvana dengan buff miliknya. Memberi kekuatan buff ektoplasma yang menaikan tingkat movement dan attack speed. Karena Casper masihlah spirit level kecil, maka efek buff nya masih rendah.
Nirvana berlari kearah kanan, movement nya secepat hantu.
Belasan orang kultus serempak berterbangan melewati dinding. Nirvana berhasil menebas perut orang kultus dengan fatal. Orang kultus terjatuh dari atas dinding setinggi enam meter. Diakhir api berwarna biru. Sudah pasti orang tersebut tewas. Selagi orang kultus masih sekarat, Nirvana memakai kertas mantra retribution untuk memberi makan jiwa pada spirit andalannya. Casper mendapatkan jiwa yang akan menaikan tingkat kekuatannya setelah ia makan.
Dari delapan belas orang yang menerima dengan cara terbang, hanya tiga yang terbunuh, lalu sisanya berhasil lolos kedalam.
Seorang mage dari kultus sedang berlari bersama rekannya. Orang kultus tersebut berlari dengan kecepatan manusia biasa, bahkan larinya terkesan lamban karena ia tanpa bakat atletik. Tangan kanan diarahkan kedepan. Dari telapak tangannya keluar cahaya putih tak terlalu terang berbentuk lingkaran, sangat transparan. Perisai semu terhantam baut crossbow hingga mengalami retakan. Retakan yang parah. Dua sampai tiga benturan kembali terjadi, perisai masih utuh.
Peluru senapan menabrak perisai semu, ledakan kecil terjadi. Orang kultus terhentak mundur hingga empat langkah karena efek kejut ledakan tingkat rendah. Lalu dia berlari lagi menerobos rentetan serangan dari korps garison kota.
Nirvana mulai mengeluarkan satu pucuk pistol. Digenggam ditangan kirinya. Dibandingkan yang lain, proyektil Nirvana mengeluarkan cahaya warna biru, sementara itu senapan garison mengeluarkan cahaya layaknya incendiari ammo.
Orang kultus menerobos rentetan serangan dari pasukan garison. Ia terus meregenerasi perisai semu seiring berjalannya waktu dengan mana yang besar. Perisainya kuat menahan banyak tembakan. Lalu kakinya terkena tembakan baut crossbow. Baut menembus kakinya, menancap di tanah yang berjarak satu meter dibelakangnya. Tulang kakinya sampai kelihatan, kulit dan jaringan otot terbuka.
Dalam posisi tersungkur tanpa ada perisai semu yang melindunginya, peluru pistol bercahaya biru. Satu ledakan kecil memecahkan daging dipunggungnya, lalu warna api biru mumbakar orang kultus.
Sudah tiga orang kultus dibunuh Nirvana dalam pertempuran ini.
Lantas kemana perginya anggota kultus yang menggunakan sihir akselerasi?
Duar....
Nirvana terkaget karena dinding disebelah kiri meledak. Ternyata anggota kultus yang berakselerasi, tugasnya memasang peledak. Itu bukan mantra sihir biasa. Mantra tersebut di rapal oleh satu tim ahli sihir sekaligus untuk menambah kekuatan ledakannya. Orang yang berdiri diatasnya pun terjatuh.
Tembok yang runtuh oleh ledakan, lebarnya sampai dua meter.
Baru sebentar menyaksikan daya ledakan tingkat tinggi, tiba-tiba dinding yang Nirvana injak pun diledakkan. Nirvana pun terjatuh kebawah, mendapat damage yang lumayan sakit. Historia segera menembak peluru cahaya kearah lubang dinding didekat Nirvana supaya orang kultus tidak lewat.
Menembak dua orang, Historia menuruni dinding dengan flyng magic nya.
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Historia.
Nirvana segera bangkit di posisi duduk. Historia merogoh sesuatu dikantung nya. Historia memberi sebuah pil warna hijau kepada Nirvana. Nirvana terdiam, masih dalam efek kejut karena terjatuh.
"Nih, makan!" Historia memaksa meminumkan pil warna hijau itu.
"Jangan dikunyah, ditelan saja!" Historia memastikan Nirvana memakan obat pil hijau tersebut.
Saat ada di mulut, pil warna hijau tersebut rasanya pait. Bentuknya bundar, teksturnya seperti permen karet walau rasanya pait. Hanya sedetik didalam mulut sudah ada sensasi paitnya.
Nirvana menelan pil hijau.
"Efek regenerasi obatnya, berjalan bertahap ya." Historia pun sudah berdiri sambil mengarahkan kode mistik andalannya sapphire kearah kerumunan orang kultus.
Nirvana berdiri. Mendapat luka sebelum pertempurannya yang sesungguhnya.
"Efek dari regenerasi akan tuntas dalam empat menit setelah dicerna oleh lambung!" Gandalf memandu.
Historia terus menembak peluru cahaya bundar. Serangannya tidak begitu sakit, tapi bisa memberikan knok-back pada lawan. Saat lawan terpental, akan diserang dengan rentetan peluru senapan atau baut crossbow para kru garison.
"Laporan berkala nya!" Masuklah pesan telepati dari Satella.
"Banyak orang kultus berhasil memasuki dinding," kata Nirvana.
"Serius?" Satella terkejut.
"Mereka terbang. Ada yang masuk meledakkan dindingnya." Nirvana masih duduk menyender di tembok. Nirvana mempercepat efek regen dengan rehat sejenak.
"Baik, akan aku serahkan kepada Starla," kata Satella.
Jalur telepati terputus.
"Argh...."
Nirvana mendengar banyak suara erangan dari atas dinding. Satu per satu prajurit garison terjatuh dari atas dinding.
"Ada apa?" Nirvana terkaget.
"Mari kita cek!" Historia segera memegang lengan Nirvana.
Nirvana dibawa keatas dengan kekuatan flyng magic Historia.
Sampailah diatas dinding. Garison berjatuhan, ternyata yang berada diatas adalah ketua kultus sendiri. Tanpa ada apa-apa, tubuh pasukan diremas dan dilempar tanpa sebab.
"Tidak salah lagi!"
Nirvana siaga, memasang pedang dalam posisi terhunus kedepan.
"Ini, un-seen hand!"
"Tangan apa?"
Nirvana sudah tiga kali bertemu dengan pengguna kekuatan ini. Sementara Historia, belum pernah berhadapan dengan un-seen hand. Historia bingung atas perkataan Nirvana, memberi nada bertanya.
"Bisa serang ketua kultus nya? Yang berdiri disana!" Nirvana menunjuk kearah orang kultus. Pakai masker, kepala atas tertutup tudung jubah, poninya terlihat berwarna hijau.
"Tentu," kata Historia.
"Sihir andalannya adalah tangan tidak terlihat. Tolong jangan terlalu dekat! Kalau tertangkap tangan itu, cepat-cepat lenyapkan tangannya dengan serangan white magic, ya."
"Mengerti."
Setelah menjelaskan, Nirvana pun berlari kearah ketua kultus. Orang dari garison mulai dicengkeram un-seen hand, dilempar kebawah dinding. Beberapa mengalami dislokasi ataupun patah tulang. Damage akibat dilempar kebawah juga lumayan besar.
Berusaha mencegah kue garison diratakan ketua kultus, Nirvana berlari dengan kecepatan hantu.
Ketua kultus terkejut kala melihat betapa cepat movement Nirvana dengan buff ledakan ektoplasma. Mulai mengalihkan un-seen hand kepada Nirvana. Terhentak kearah belakang, mundur tujuh langkah karena rentetan peluru bundar bercahaya putih. Delapan un-seen hand menukik dan melaju kearah Nirvana. Melihat ketua kultus itu fokus menatapnya, Nirvana pun mendapat felling yang agak buruk.
Safety wall !!
Spekulasi Nirvana benar. Defense barrier milik Nirvana terhantam tangan tak terlihat, tapi ini hanya pengalihan. Puluhan un-seen hand menyusul, tepat sebelum tangan menghantam barrier, Nirvana pun berlari kedepan dengan kecepatan hantu. Historia menekan dengan rentetan peluru white magic nya.
Jarak hampir dekat.
Nirvana menembak api biru yang membakar ketua kultus. Api biru yang sangat panas bagi siapapun tanpa zirah sihir. Masih terkejut, Nirvana terus mendekati si ketua kultus. Tau-tau tiga tangan semu menangkap Nirvana. Satu pada bagian tangan kanan, dua lainnya memegangi kaki kanan dan kiri.
Mengalihkan pedang ke tangan kirinya, Nirvana menebas un-seen hand dalam tiga tebasan secepat mungkin. Terjatuh kebawah, lalu berlari kedepan. Beberapa langkah tubuhnya melayang karena telah ditangkap tujuh un-seen hand.
Mengayunkan tangan kedepan tapi tidak kunjung kena. Tiap detiknya terasa sakit, un-seen hand terus mencengkeram dan memberikan dampak melepuh pada kulit. Lalu Nirvana menyadari kalau un-seen hand datang dari belakang dengan pola memanjang dan meminta.
Mengeluarkan pistol, Nirvana memilih pakai mantra senjata api karena jaraknya cukup dekat.
Shinful shell !!
Beberapa ledakan terjadi beserta kobaran api biru.
Ketua kultus tak kunjung melepas Nirvana dari jeratan un-seen hand andalannya. Nirvana mengambil ancang-ancang.
Nirvana melempar pedangnya kedepan.
Ketua kultus terkena luka sayat. Setelahnya ketua kultus memilih kabur kedalam dinding. Nirvana langsung mengejarnya.
~Bersambung~