Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 67 - Observasi

Chapter 67 - Observasi

Menara observatory.

Satella meminta tiga servant kepercayaan untuk berjaga di kastil kota. Sementara dia berada di menara observatory tuk memberi dukungan sebagai navigator. Ada Nirvana yang membantunya dan Historia yang berbakti kepada sang kakak. Kendati hanya kakak angkat, Historia berbakti seolah seperti kepada kakak kandungnya sendiri.

Menara ini ada tujuh lantai. Lantai satunya adalah tanah yang telah ditinggikan sehingga lantai teratas serasa seperti lantai delapan dan bukannya lantai tujuh. Adapun dua lantai basemen adalah ruang tuk penyimpanan. Beberapa item ada disana, ditumpuk.

Menara ini berbentuk lingkaran dengan tangga spiral ditengahnya, ruangan akan melingkari tangga spiral nya. Tapi tangga spiral dan ruangan terpisah dinding. Satella berada diruang teratas. Ia merasa dapat mengoperasikan sendiri.

Sementara ada empat staf disana sebagai teknisi peralatan. Bohlam kristal ada disana. Terdapat alat penyiaran seperti gramofon, tapi fungsinya sebagai perpanjangan telepati area. Beberapa cermin setinggi orang dewasa ada disana. Banyak cermin persegi panjang berdiri disana. Mencapai puluhan disetiap sisinya.

"Pertama kali melihat menara observatory? Ini merupakan unit pengintai dalam benteng. Menara observatory sangat penting. Tanpa menara seperti ini, kota menjadi rentan," ujar Satella.

Nirvana masih mempertahankan bagian dalam menara.

Apa sih fungsi menara observatory ini? Bagaimana cara kerjanya?

"Kepala menara!" Satella sedang memanggil.

Salah seorang teknisi datang dan berbicara pada Satella.

"Anda perwakilan dari kastil kan, Mistress?" Tanya teknisi.

"Iya benar," jawab Satella.

"Biar aku panggilkan, ia sedang ada diruang basemen, mengecek stok perlengkapan," kata teknisi menara.

"Ya, tolong panggilkan!" Satella meminta.

Berada di lantai tujuh, memahami lantai ini sebagai ruang monitor. Nirvana menjadi penasaran akan fungsi lantai-lantai dibawahnya.

"Aku tidak melihat ada turret sihir disini?" Tanya Nirvana.

"Memang tidak, ini kan hanya kota kecil di antah berantah." Satella mengkonfirmasi ucapan Nirvana.

Nirvana pun menjadi penasaran tentang bagaimana turret sihir di game bekerja. Apakah ada Minion mobil juga. Maksudnya itu kereta perang penghancur menara.

Mekanisme dari game real time startegi konyolnya dianalogikan sebagai sistem pertahanan dunia fantasi sihir. Nirvana pun tambah penasaran dengan kemiripannya.

Ada berapa unit bangunan yang memiliki kesamaan dengan game real time startegi? Aku akan memahami semua unit bangunan yang ada!

Beberapa waktu berlalu, kepala menara observatory pun datang menemui Satella.

"Anda nyonya Stella, perwakilan kastil?" Kepala menara datang.

"Iya benar, anda kepala menara?" Satella bersalaman.

"Aku kepala menara Fred. Apa ada yang bisa ku bantu?" Tanya kepala menara.

"Apa menara ini terhubung dengan area hutan?" Tanya Satella.

"Ada bebarapa ward yang sukses dipasang di hutan, tetapi sedikit. Tentunya kendalanya besar tuk memasang ward. Beberapa orang dimangsa binatang iblis. Beberapa ward telah dibongkar oleh orang tidak dikenal."

Atas penjelasan kepala menara, Satella mengangguk. Seolah-olah Satella mengerti tentang metode pengintaian medan perang. Unit menara observatory, pasti sudah dipelajari Satella di akademi dan diperdalam di kementerian sihir.

Jadi cermin itu adalah alat yang terhubung pada ward. Ward itu perangkat seperti kamera CCTV, bentuknya seperti totem. Bohlam kristal putih adalah perangkat tuk menunjang clairvoyance.

"Hubungkan semua media kaca dengan ward!" Perintah Satella.

Kepala menara menyambungkan perangkat ward itu dengan media cermin. Jumlah ward yang sukses dipasang tidak sebanyak jumlah media cermin. Banyak ward sudah dibongkar oleh orang kultus. Cara menemukan ward, tidak semudah membongkarnya. Cara spotler tuk menyimpan ward menentukan jam terbangnya. Spotler harus pasang perangkat ward yang menjangkau penglihatan luas sekaligus sulit ditemukan oleh unit-unit musuh.

"Penempatan totem, kurang baik." Satella yang sekaliber staf ahli di kementerian sihir pun memberi kritikan atas kerja kru menara ini.

Selanjutnya Satella mengamati beberapa media cermin. Beberapa menit berlalu, ia terus mengamati.

Hingga Satella beralih ke bohlam kristal putih besar ini.

Entah bagaimana Satella paham bagaimana cara mengoperasikan bohlam kristal ini.

Clairvoyance adalah skill navigasi bagi para penyihir untuk melihat ketempat yang jauh. Dengan alat ini hasil penglihatan clairvoyance bisa ditunjukkan. Satella melihat spot yang tak terjangkau oleh ward.

Kepala menara memperhatikan, kemudian berbicara.

"Beberapa hari kebelakang ada laporan di kepolisian tentang warga yang hilang--"

"Sudah tahu!"

Satella yang asik melihat dengan clairvoyance, memotong ucapan kepala menara. Namun kata-kata berikutnya mengejutkan.

"Mereka hilang saat beraktivitas didalam dinding. Ada rekan yang melapor bahwa teman mereka dibawa pergi secara paksa oleh orang-orang mencurigakan," ujar kepala menara.

"Hah...." Satella terkejut.

Satella menoleh kearah kepala menara, memberi instruksi.

"Beri aku map kota! Beritahu dimana letak bangunan besar di kota, yang mirip gudang penyimpanan!"

**************

Satella berspekulasi bahwa ada binatang iblis yang diternakkan didalam kota. Itu disembunyikan didalam ruangan besar seperti gudang atau rumah penyimpanan.

Satella menemukan lokasi gudang berisi binatang iblis, para teknisi menara menghubungi kepolisian. Markas polisi militer menyergap beberapa sarang binatang iblis di beberapa rumah penyimpanan.

Nirvana melihat Historia sedang terdiam disudut ruangan.

Nirvana menghampiri si gadis berambut hitam dengan wajah oriental Asia itu.

"Hai." Nirvana menyapa.

"Terima kasih tegur sapa nya," ucap Historia, dengan raut wajah muram yang khas darinya.

"Apa kamu care terhadap Satella?" Tanya Nirvana.

"Iya, aku sayang terhadap kakak angkat ku." Pada titik ini ekspresi Historia jauh lebih ceria.

"Pasti Satella beruntung memiliki adik sepertimu," ucap Nirvana.

Historia sedikit tersanjung.

"Maafkan aku yah, atas kejadian waktu itu." Historia berkata maaf dengan nada tulus. Disisi lain juga membuatnya merasa malu pada tindakannya sendiri.

Akhirnya hubungan Nirvana dan Historia membaik.

Sore pun berlalu, matahari telah terbenam. Hari semakin gelap.

Teknisi dari lantai bawah datang menyampaikan berita dari kantor polisi militer setempat.

"Ini bahasa bos! Bintang iblis itu bermunculan di kota. Muncul dari dalam dinding kota, bukan luar."

Bukan hanya ketua menara yang mendengar itu, Satella juga ikutan mendengar beritanya.

Maka sudah pasti seluruh personil polisi militer dikerahkan.

Satella mengirimkan pesan lewat telepati. Satella memerintahkan Theodore untuk menyapu bersih gerombolan binatang iblis dalam wujud Phoenix. Kemudian teknisi menara observasi menemukan di salah satu media cermin, bahwa kelompok kultus terlihat sedang melintasi area di hutan. Secara kebetulan mereka melintasi jalan yang ada ward pengintainya.

"Mereka tertangkap totem," seru Satella.

Satella terus mengoperasikan bola kristal clairvoyance. Di bohlam itu terlihat seluruh polisi militer kota kewalahan dengan binatang iblis. Selain bulan purnama mereka jadi lebih kuat dari biasanya, jumlah mereka sangat banyak. Sampai Phoenix merah keemasan mulai terlihat di bohlam kristal. Phoenix menyapu binatang sihirnya.

Sementara Violetta mengirimkan pesan telepati kepada Satella.

"Aku meramalkan mereka akan men-sumon Garm!"

"Huh.... Garm?"

"Anjing hitam raksasa yang kamu lihat kemarin malam!"

Atas pesan dari Violetta, Satella pun sampai pada satu kesimpulan.

"Jangan-jangan orang kultus yang melintas di hutan akan men-sumon Garm setelah melewati dinding!"

Satella pun menggerakkan kursi rodanya menuju Nirvana.

"Cie.... Adik aku sudah berteman dengan Nirvana." Satella memberi olok-olokan pada Historia.

"Kakak...." Historia menampakkan ekspresi malu-malu.

Lalu Satella kembali serius.

"Jangan biarkan orang kultus nya melewati dindingnya!" Satella pun memperingatkan.

"Bolehkah aku membantumu kak?" Historia merengek.

"Tentu, tapi jangan sampai adikku terluka atau kakak bisa sedih," kata Satella.

"Yeay...." Historia girang.

Dalam hati Satella berfikir.

Tentu saja Historia jangan sampai terluka.

Historia kan anak raja, bisa gawat hubunganku dengan raja.

Walau Historia anak raja dan maid istana, tetap saja anak raja.

Satella merasa was-was karena permintaan Historia yang dapat membahayakan diri Historia itu sendiri. Di sisi lain segan menolak permintaan adik angkatnya.

Satella yang polos tidak paham apa yang disebut selir. Bagi Satella, selir itu sama saja dengan seorang maid. Bahkan Satella percaya kalau anak manusia terlahir dengan cara yang sama dengan menciptakan binatang sihir atau binatang iblis. Ayah dan juga ibu mengorbankan mana roh untuk ritual menciptakan makhluk sihir, lalu tercipta seorang anak dari ritual penciptaan mahluk sihir.

Satella terlalu polos untuk bisa memegang keyakinan konyol itu.

"Dengar, langsung ke dinding ya. Kalau bertemu yang berbahaya langsung kabur! Kalau bertemu kerumunan yang terlalu banyak langsung kabur! Terus kamu juga harus--"

"Udah kak nasehatnya, aku pergi!"

Historia memotong ucapan Satella, langsung pergi begitu saja. Berlari menuruni tangga secepat mungkin. Satella pun mengerutkan kening karena adiknya tidak mendengar nasihat darinya sampai selesai.

*****************

Mereka baru saja keluar menara observasi. Di sana ada beberapa personil polisi militer berjaga-jaga. Ternyata menara observasi juga dianggap kantor penting.

Ditengah larinya, Historia pun berhenti sejenak.

Nirvana menatap Historia, seolah bertanya kenapa kepadanya.

"Tadi kita disuruh menuju kearah, mana ya?" Historia dengan nada polosnya, mimiknya konyol.

Tidak lama masuk pesan telepati.

"Katakan kepada adik durhaka ku, bahwa kalian harus pergi kearah dinding barat!" Perintah Satella.

"Serius kamu menyebutnya seperti itu?" Nirvana memprotes.

"Itu cuma bercanda kok. Habisnya ucapan ku tidak didengar sampai selesai," keluh Satella.

"Kamu bilang apa?" Tanya Historia yang mengira bahwa Nirvana lagi bicara kepadanya.

"Oh, aku ingat! Satella memintaku pergi kearah dinding barat," kata Nirvana.

Tidak lama muncul suara bising disertai asap terang dilangit. Itu seperti suara bising dari pesawat terbang yang melintas rendah.

"It-- itu Phoenix!" Historia girang.

"Iya benar," sahut Nirvana.

"Siapa kira-kira pemilik Phoenix tersebut. Aku mau punya Phoenix juga," seru Historia.

Dalam hati Nirvana berkata.

Itu kan Phoenix punya kakak mu sendiri!

Selama ini Historia tak menyadari bahwa Theodore yang berseragam butler adalah sosok Phoenix. Sang Phoenix melaju pelan di angkasa sambil menembakan tombak api kearah bawah. Phoenix menumpas banyak binatang sihir. Akhirnya Phoenix pun terbang menjauh.

Dalam hati Historia berkata, no ... Phoenix nya pergi. Dengan mimik cemberut yang imut.

Historia mengeluarkan tongkat permata sihirnya. Ini adalah saint grafik didalam code mistik. Dalam tongkat permata sapphire ada AI. Artificial Intelegent berasal dari fragmen jiwa di dalam sapphire. Karakter dan kecerdasan buatan setara dengan sosok dari fragmen jiwa didalam tongkat permata nya.

Sama seperti justice sword yang memiliki fragmen roh Gandalf memiliki artificial Intelegent yang persis seperti Gandalf baik sifat maupun tingkat kecerdasannya.

"Pegang tanganku!"

"Apa?"

"Pegang tanganku!"

Historia memaksa berpegangan tangan. Memakai tongkat permata sapphire, Historia pun mewarisi penguasaan flyng magic yang ada didalamnya. Kala Historia memakai sihir terbang, Nirvana jadi ikutan terbang karena lagi berpegangan tangan dengan Historia.

"Kita terbang?" Nirvana terkejut

"Gimana rasanya terbang?" Tanya Historia.

Mereka tiba dinding barat dengan singkat.

~Bersambung~