Memakai sihir bumi, ketua kultus iblis pun memanipulasi gravitasi bumi agar bisa bergerak cepat. Starla sukses mendahuluinya dengan manuver terbangnya. Ketua kultus berbelok untuk meloloskan diri.
Starla terus mengejar. Great eagle hendak mencegat, muncul didepan ketua kultus. melesat terbang, seketika sang elang besar mendarat di depan mata ketua kultus.
Ketua kultus memanipulasi tanah. Mantra untuk memunculkan tombak tanah yang melukai great eagle. Great eagle memiliki durabilitas yang tinggi sehingga tombak runcing dari pengerasan tanah tak sakit.
Ketua kultus memanipulasi bumi, membuat kubah tanah yang sukses mengekang setengah tubuh great eagle. Great eagle memberontak, tetapi sihir tanahnya begitu kuat.
Alhasil Starla harus memunculkan panah proyeksi untuk menolong familiar nya. Ketika Starla mulai menembak kubah tanah dengan busurnya, ketua kultus telah lolos.
Kubah tanah hancur oleh ledakan kecil anak panah Starla, setelah ditembakkan beberapa kali. Starla mengejar si ketua kultus kearah kedalaman hutan. Kendati telah kehilangan jejak, Starla terus saja mengejar ketua kultus iblis itu.
Masuk kedalam pepohonan yang lebat, Starla terhenti sejenak.
"Seperti melepuh. Kulitku jadi gak cantik," keluh Starla.
Mengamati bagian tubuh yang dicengkeram un-seen hand, kulit Starla terlihat melepuh dibagian tertentu. Gaun merahnya robek seperti pola cengkeraman tangan.
"Zirah konseptual ku rusak." Starla terpejam. Mengalirkan energi sihir. Jubah merah pemanah yang robek, kembali utuh.
Karena gaun merah pemanah nya terbuat dari benang mana, maka dapat di regenerasi. Maka jubah merah pemanah Starla pulih lagi.
Starla men-sumon banyak elang berukuran normal. Elang terbang kesegala arah. Semua elang adalah bidak sihir yang digunakan oleh Starla untuk melacak ketua kultus.
*****************
Kastil, kota Arata.
Theodore datang menemui Satella yang lagi bersantai di teras atas bagian depan kastil. Teras bagian depan menghadap ke perkotaan. Bahkan dari posisi Satella berdiri, alun-alun kota bisa terlihat. Tentu, mata elves itu setara skala 3x dalam rifle scope. Satella berdiri dengan tangan senderan dipagar teras.
"Menurut informasi dari kepala kepolisian daerah, kepala kesatria sedang ke hutan bagian barat. Ia memburu binatang iblis. Ia pergi bersama satu orang lainnya," ujar Theodore, ada dibelakang Satella.
"Oh, biarkan saja. Bodo amat lah." Satella acuh, dan menikmati view.
"Satu orang lainnya yaitu Nirvana," kata Theodore.
"Apa katamu!" Satella tersedak air ludahnya.
Satella batuk-batuk. Theodore pun menepuk-nepuk punggung tuannya.
"Wah, ini sih masalah!" Satella menunjukan wajah galaknya.
Theodore mengangkat tangan lalu menyela.
"Permisi tuanku. Tadi anda bilang, bodo amat lah." Theodore sarkas.
"Ya, tapi--"
Satella tersedak lagi, terbatuk lagi. Satella bergegas pergi menuju tepi barat daratan. Satella pergi dengan wujud transfigurasi sihir.
"Ya ampun, ya ampun." Theodore geleng-geleng kepala.
Sementara Theodore melompat ke arah bawah. Theodore berniat tuk memantau dari gerbang dinding sebelah barat. Seolah metode dari Starla dan Theodore itu sama.
*****************
Perspektif telah kembali kepada Nirvana.
Di kedalaman hutan, pasukan pun kembali melanjutkan penyisiran.
"Kamu yakin, mau lanjut menyisir hutan dengan empat belas orang saja?" Tanya Nirvana.
"Iya, tentu. Habisnya besok bulan purnama. Surat kaleng bilang jika bulan darah berikutnya bekalan mencekam," balas Gabi.
Saat menyisir hutan, inugami terus aktif sebagai pendeteksi dengan penciumannya yang tajam. Anjing bertubuh panjang berlari pelan memutari setiap orang. Tingkah konyol spirit anjing meredakan suasana mencekam di hutan ini.
"Ada pergerakan?" Tanya Nirvana, kepada spirit inugami.
"Belum ada bos," jawabnya.
"Terus lacak!" Pinta Nirvana.
"Siap bos!" Inugami mengendus.
"Aneh rasanya melihat anjing ini berbicara bahasa manusia." Gabi mengomentari.
Sepuluh menit berlalu....
Akhirnya inugami mencium bau binatang iblis.
"Mereka banyak, mereka jauh dan jauh lebih banyak bos!" Inugami be-suara heboh.
"Sebaiknya kita mundur!" Nirvana memberi usulan.
"Tidak, kita terobos sajalah!" Gabi memutuskan.
"Tapi kepala kesatria?"
"Ada baiknya kita mundur. Nanti kembali dengan masa yang lebih banyak lagi."
Kebanyakan dari pasukan lebih memilih mundur.
"Kalau mau mundur, silahkan ya!" Gabi mendesis.
Sepuluh orang memutuskan tuk mundur. Inugami menginterupsi dengan peringatan.
"Sebenarnya sekumpulan binatang iblis nya sudah ada di rute pulang. Kalau mau pulang pun kita harus bersama-sama!" Inugami memberi interupsi berdasarkan inderanya.
Sepuluh orang tidak jadi mundur. Karena bagi mereka, sang kelapa kesatria lebih kuat dari dua regu.
"Bagaimana kalau hit and run saja!" Inugami mengusulkan.
"Apa itu tidak merepotkan?" Tanya Gabi, dengan nada menyanggah.
"Sebaiknya kita mundur! Kendati mundur, bakalan ada banyak yang kita buru nantinya. Walau mundur, akan banyak binatang sihir bakalan kita buru nantinya," ujar inugami.
Akhirnya semua sepakat untuk menempuh rute pulang.
Mereka berlari kearah rute pulang. Sekilas Nirvana melihat jam yang berbentuk kalung. Waktu sudah menunjukkan jam lima lebih dan langitnya mulai memerah.
Suara lolongan anjing yang ditebas lehernya terdengar. Pasukan telah menebas beberapa binatang iblis sepanjang jalan pulang. Mereka melakukannya secara hit and run. Puluhan anjing yang mengejar dibelakang, tak dihiraukan. Yang terpenting adalah kembali pulang.
Namun, mereka mendapat jalan buntu.
"Kita terkepung!"
Berada di sisi hutan yang lebih banyak rumput daripada pohon. Binatang sihir yang mengepung sungguh tidak terhitung. Pasukan gentar karena jumlahnya.
Kalau saja Gabi adalah seorang berseker, maka ini bukan sebuah masalah. Tapi Gabi adalah saber.
Saber adalah kelas Gabi.
Mengangkat buster sword, Gabi sedikitpun tak gentar. Berbanding terbalik dengan anak buahnya. Mereka melawan hanya karena terpaksa, untuk bertahan hidup.
Nirvana sedikit hope less.
"Aku belum pernah mengalami kejadian ini sebelumnya. Aku tak terlalu berpengalaman dengan membasmi binatang iblis."
Nirvana terkejut dengan jumlah lawannya.
"Ganti saja spirit mu!" Gandalf memberi usulan.
Nirvana memutuskan untuk men-sumon Casper.
"Holly shit!" Casper terkejut akan jumlah binatang sihir yang ada dihadapannya.
Satu binatang sihir berlari kearah Nirvana. Nirvana menebas leher anjing berekor dua itu. Tergeletak, sekarat, Nirvana memakai kertas mantra retribution tuk mencuri jiwanya dan memberi feed spirit miliknya. Casper telah di feed.
Beberapa binatang iblis pun maju secara bersamaan.
Gabi berteriak lantang, melakukan tebasan memutar. Mengayunkan pedangnya sebanyak 360 derajat. Sementara kesatria biasa mulailah tewas satu per satu. Mereka kena gigitan. Satu kesatria digigit, empat anjing lainnya datang lalu kesatria digigit beramai-ramai. Ada yang diterkam, ada yang dicabik-cabik.
Sementara Nirvana mengkonsumsi mana roh untuk memperkuat api. Mantra lifrasil telah digunakannya. Karena Casper ada dalam kondisi pasive, membentengi fisik Nirvana maka api Nirvana menjadi biru.
Api biru yang dua kali lebih panas dari api merah kekuningan.
"Ektoplasma pyrokinesis!"
Selain lebih panas karena cahaya apinya berwarna biru, apinya pun menghasilkan ledakan skala kecil.
Baik movement speed atau atack speed Nirvana menjadi lebih cepat berkat buff ledakan ektoplasma.
Ektoplasma rush !!
Api biru terus menerus di spam supaya bisa survive melawan sekumpulan binatang iblis yang jumlahnya tak terhitung ini.
Singkat cerita, wave bintang sihir berhasil dilewati.
Nirvana bersama dua lainnya lagi mengerubungi Gabi. Gabi terluka parah akibat mengumpankan diri sendiri. Gabi lari ke kerumunan binatang iblis yang paling banyak. Mencegah agar rekan-rekan tidak diincar kerumunan binatang iblis. Akhirnya dia sendiri yang diincar.
Sekujur tubuh mendapatkan robek serat tendon karena gigitan anjing berekor dua. Tubuh penuh cabik. Perut kiri ditekan oleh tangan agar darah tidak keluar. Robek perut bagian kiri cukup parah sehingga ususnya hampir kelihatan.
Kata-kata terakhirnya adalah.
"Tinggalkan aku!"
"Tapi, kepala kesatria?"
"Tidak mungkin!"
Kedua anak buahnya menentang perkataannya.
"Ru-- rute pelarian--"
"Jangan banyak bicara dulu!"
Anak buah Gabi menyela, Gabi kembali berbicara terbata-bata.
"Rute lari ma-- masih jauh! Jik--"
Gabi menarik satu napas berat.
"Jik-- jika kalian membawa--"
Kembali menarik napas.
"Ku pergi, ma-- maka kalian sulit melarikan diri."
Ditengah kondisi kritisnya, Gabi berusaha berbicara.
Menatap Nirvana, Gabi memberi pesan-pesan terakhir.
"Ambil, Buster sword milik ku. Ini adal-- lah, warisan tu-- turun te-- temurun. Ku wariskan tekad ku, melalui bu-- Buster sword ini la--"
Gabi memuntahkan darah lalu terbatuk-batuk.
"La-- lalu. Lalu lindungi tu-- tuan putri. Argh...."
Gabi memuntahkan lebih banyak darah, lalu tewas.
"Sial...." Nirvana berkabung atas kematian Gabi kendati baru kenal sebentar saja.
"Kepala kesatria...."
Dua anak buahnya berdukacita.
Nirvana memungut buster sword Gabi. Terkejut karena beratnya ini jauh lebih berat dari justice sword.
Menunjuk seorang kesatria yang tersisa.
"Kamu, tolong bawakan pedang ini!" Nirvana menitipkan Buster sword.
Dari empat belas orang hanya sisa tiga orang saja. Mereka bergegas meninggalkan hutan sebelum hari gelap. Sepanjang perjalanan lari, suara dengusan anjing terdengar menghantui mereka.
"Ini gawat!"
Namun keberuntungan datang. Merpati hitam mendarat, merpati berubah menjadi wujud Satella.
"Akhirnya, gadis penyihir yang overpower datang," seru Nirvana, dengan raut yang penuh harap.
"Ara.... Apa keberadaan ku sangat diharapkan?" Satella sumringah karena pernyataan Nirvana. Tentu Satella salah mengartikannya.
Satella mengeluarkan gulungan pemanggilan. Satella memanggil bangunan tenda miliknya. Tentu Nirvana tahu kalau didalamnya terdapat fitur door crossing. Ada lemari yang bisa memindahkan seorang ke lemari lainnya.
"Memanggil tenda?"
"Apa tuan bercanda?"
Awalnya dua kesatria tak percaya tindakan itu akan berguna.
"Aku bisa memindahkan kalian ke kastil kota Arata loh," kata Satella.
Ternyata saat pergi ke dataran ini, Satella membawa satu lemari ajaib.
"Cepat, bawa kami!"
Maka Satella membimbing mereka sampai ke lemari pemindah.
"Mana kepala kesatria?" Satella bertanya.
"Tewas," jawab Nirvana.
"Setidaknya kita harus membawa mayatnya pulang!" Tegas Satella.
Sebenarnya Nirvana ingin cepat pulang, karena hutan ini sangat berbahaya. Tapi karena ditemani seorang ahli sihir overpower maka Nirvana berani-berani saja.
"Baiklah," seru Nirvana.
Satella menatap kearah Nirvana sedikit galak.
"Aku melihat wajah tidak tulus. Menuruti ku karena terpaksa ya!" Satella menolak pinggang.
"Lalu, harus bagaimana?" Tanya Nirvana, sedikit frustasi.
"Ayo bawa tubuh kepala kesatria meskipun telah tewas. Minimal, kepala kesatria bisa dikuburkan dengan layak," ujar Satella.
Menyegel kembali tenda kedalam gulungan. Mereka bergegas balik ketempat tubuh kepala kesatria tergeletak tak bernyawa.
~Bersambung~