Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 61 - Memulai pengintaian

Chapter 61 - Memulai pengintaian

Nirvana menjadi sukarelawan. Ia pergi ke hutan bersama pasukan fraksi Tina dan regu polisi militer. Berjalan dijalan setapak, mulai tertutupi pohon. Padang rumput berada jauh dibelakang mereka.

Polisi militer membawa senapan dengan bayonet terpasang dekat moncongnya. Sementara kesatria fraksi Tina memakai pedang dua tangan dan mauser pistol. Scoope dipakai untuk mengintai medan.

Satu orang nampaknya berbicara sendiri. Ternyata satu personil lagi komunikasi dengan kru navigator. Spesialis yang persis dengan yang Violetta, yaitu spesialis navigator.

Terus berjalan menyusuri hutan. Sampai saat ini belum ada tanda kemunculan binatang iblis.

Masih berjalan.... Terus berjalan.

Suasana semakin hening.

"Hai kamu!" Kepala kesatria Gabi, memanggil Nirvana.

"Ya?" Nirvana menanggapi Gabi.

Nirvana pun berjalan beriringan bersama Gabi.

"Kamu ini justice sword kan? Aku dengar dari nyonya Stella, ia sering datang ke kamar putri Tina untuk mengobrol." Gabi memulai obrolan.

"Oh, pedang itu. Aku mencabut pedangnya," balas Nirvana.

"Apa yang kamu rasakan?" Tanya Gabi.

Nirvana masih belum mencerna pertanyaan Gabi.

"Rasakan, apa?"

"Yang kamu rasakan setelah kamu menarik pedang dari batu?"

"Oh, itu. Aku merasa kekuatan ahli sihir di jaman dulu masuk kedalam diriku, seolah ia mewariskannya."

Gabi memperjelas pertanyaannya. Setelah diperjelas, Nirvana paham dan menjawab secukupnya.

"Penyihir jaman dulu pasti kuat. Pasti dari keluarga ahli sihir berdarah murni. Penyihir dengan garis keturunan ahli sihir sejak berabad-abad lalu. Pasti kekuatan yang mengesankan." Gabi berkomentar.

"Tidak, kekuatan yang diwariskan hanya sedikit. Hanya potongan dari jiwa utuh. Mungkin tidak sampai seperlima." Nirvana menyanggah.

Semakin memasuki kedalaman hutan....

"Sudah ada pergerakan bintang sihir?" Tanya Gabi.

"Navigator masih memantau, dan belum ada ancaman." kesatria itu berjalan beriringan. Yang lainnya mengawasi situasi sekitar.

Berjalan memasuki hutan, yang dirasa Nirvana adalah kekurangan dalam pengalaman.

Andai saja aku punya keahlian pengintaian.

Nirvana merenung, lalu mendapat sebuah penggambaran.

Elves punya mata dan pendengaran tajam. Apa Stella bakalan ampuh jika masuk kedalam area hutan seperti hutan kecil ini? Entahlah....

Nirvana berusaha melihat kearah depan, tidak mampu merasakan apapun dalam keheningan. Sampai dia mendapat sebuah ide.

Men-sumon salah satu spirit nya. Mengeluarkan satu batu katalis pemanggilan. Nirvana memanggil Casper untuk membantu dalam pengintaian senyap. Tanpa disuruh, tanpa berkata-kata ia mengerti.

"Aku mengerti," seru Casper.

Casper pun segera pergi menuju kearah kedalaman hutan kecil.

Bergerak melayang dengan ekor ektoplasma.

Bahkan orang-orang yang hadir dalam perburuan tidak mampu melihat wujud Casper.

Mereka terus melangkah, bergerak mencari sarang binatang iblis.

Tentunya pergerakan Casper amat cepat. Bertenaga ektoplasma bisa bergerak secepat drone pengintai.

***************

Dinding barat.

Seorang gadis setengah elves lagi berdiri di atas dinding. Itu Satella dengan rambut dikuncir satu. Satu ekor rambutnya mirip ekor kyubi. Ekor rambutnya bercabang. Bukan, bukan Satella tapi Starla. Dengan gulungan dibawa dipinggangnya bagaikan sebuah ransel.

Ia berdiri sambil merentangkan tangannya.

Ada burung elang yang hinggap dilengannya.

Starla berdiri dengan gaun merah. memakai zirah pemanah berwarna hitam. Material pelindung bukan logam yang sangat ringan. Tak ada persediaan anak panah, karena ia mampu memproyeksikan anak panahnya sendiri. Berdiri di sana, Starla masih memantau dari jauh.

Starla memakai clairvoyance.

"Sial tertutup pohon!"

Starla bersiul seolah itu adalah bahasa unggas. Elang pun terbang kearah hutan seolah ia menjadi pesawat drone. Elang menjadi unit pengintai bagi Starla. Fungsinya sebagai media skill clairvoyance.

Elang nya terbang amat cepat. Saat berbelok itu menukik tajam.

"Ara.... Sepertinya waktunya tepat.  Waktunya memberi pakan untuk peliharaan." Starla menurunkan gulungan yang awalnya ia bawa dipinggangnya.

Melakukan ritual pemanggilan dengan gulungan besar itu. Pada awalnya muncul lingkaran sihir. Kemudian muncul elang raksasa. Seekor elang setinggi tiga meter.

"Saatnya makan, rekanku." Starla bernada santai, terlalu tenang.

Meski elang raksasa ada didekat dirinya. Elang itu bisa mencaplok dirinya dengan mudah.

Ternyata elang itu adalah familiar milik Starla.

Familiar biasanya mahluk sihir. Familiar adalah rekan setia bagi penyihir. Segel sihir adalah alat pemaksa yang membuat familiar menjadi patuh pada penyihir nya.

"Kamu sangat jinak ya, si wyvern killer."

Itulah julukan yang diberikan oleh Starla.

Jadi elang ini adalah pembunuh dragon? Wyvern adalah jenis naga terbang dengan tinggi diatas lima meter. Wyvern memiliki sepasang kaki tanpa tangan. Wyvern dewasa mampu tumbuh hingga tujuh meter saja. Lebih dari itu adalah dragon kelas klasik. Klasik dragon punya sepasang kaki dan sepasang tangan.

Dengan cepat elang yang Starla kirimkan sudah memasuki area hutan. Mata elang akan menjadi perpanjangan clairvoyance mata pemanah, Starla. Dia sudah bisa melihat sekumpulan kesatria yang berjalan di kedalaman hutan.

Sejauh ini masih aman-aman saja.

***************

Sementara itu Casper bergerak kedalam. Ia memiliki sense yang tajam. Casper sampai di sebuah perkemahan. Sepertinya kemah kelompok musuh.

"Mereka ini apa?" Casper bertanya dalam hati.

Ada belasan tenda disana. Kereta barang juga ada disana, sementara naga darat ditempat lain. Tapi hal yang mencekam adalah kumpulan penduduk yang ditawan mereka.

Sekumpulan penduduk kota diikat sedang di tiang kayu. Empat puluh adalah jumlah para penyihir yang dihitung Casper.

"Mungkinkah mereka semacam kultus?" Casper mendekat.

Katakanlah kelompok kultus.

Seorang memegang belati dengan desain khusus.

Sebuah ritual dagger yang biasa digunakan untuk membelah jiwa. Belati mistik terhunus kearah penduduk yang terikat. Seorang anggota kultus terlihat merapal mantra. Lingkaran sihir muncul diarea yang diinjak penduduk itu.

Proses berlalu beberapa menit lalu cahaya silver yang persis dengan daging hantu pun dihisap masuk ke dalam ritual dagger. Itu adalah sihir Fel. Fel adalah sihir yang memakan jiwa entitas hidup. Penduduk itu meninggal tanpa luka sama sekali.

Kemudian anggota kultus segera merapal mantra. Lingkaran sihir berjumlah puluhan muncul disana.

Anggota kultus wajahnya tertutup. Wajah bagian atas tertutup tudung jubah, sementara bagian bawah tertutup masker putih. Ritual pun berlalu beberapa saat. Dari atas lingkaran sihir, munculah lumpur hitam. Dari dalam lumpur hitam munculah binatang iblis.

Sumoned !!

Memanggil binatang iblis dengan wujud anjing berekor dua. Minion yang pernah dihadapi Nirvana sebelumnya, itupun hanya sedikit. Bagaimana bila mereka banyak.

Seorang anggota kultus datang menghampiri si pemegang belati ritual. Melakukan gestur berlutut kemudian mulai melapor.

"Apa, ada penyusup?"

"Iya bos."

"Gantikan aku melakukan ritual pemanggilan binatang iblis!"

Ternyata yang dari awal sedang melakukan ritual sihirnya adalah ketua kultus. Ketua kultus punya suara mirip perempuan. Di dalam tudung jubah, ada sehelai rambut berwarna hijau. Seorang anggota yang menggantikan ritual punya belatinya sendiri.

Ketua kultus masuk kedalam area tenda. Casper mengikuti sampai kedalaman tenda, tak ada jebakan berupa medan sihir disana. Casper memperhatikan ketua kultus.

Setiap kemah luasnya sebesar satu ruangan. Kemah si kepala kultus wujudnya seperti ruangan yang disekat menjadi tiga bagian oleh dinding kain. Ini mirip dengan bangunan tenda yang di-sumon Satella kala itu. Satu ruang yaitu kamar, lalu satunya ruang utama.

Di dalam ruang utama ada meja beserta tiga kursi. Di atas meja terdapat bohlam kristal. Si ketua kultus duduk lalu melihat bola kristalnya. Mendadak bola kristal menampakkan penglihatan di area hutan.

"Di mana totem yang mengarah kepada penyusup!"

Ketua kultus memindahkan visi ke beberapa tempat. Bola kristal ini terhubung ke beberapa totem tuk mengintai medan. Casper melihat bola kristalnya juga. Penglihatan terus berganti ke beberapa titik.

"Ketemu, bersiaplah kalian," seru ketua kultus yang bernada seperti wanita manja daripada penjahat.

Casper sampai berbisik dalam hati.

"Ku pikir ketua kultus tidak ada seram-seram nya," bisik Casper.

Sementara Casper memberikan telepatinya.

*****************

Nirvana dan kelompok pemburu binatang iblis masih menyisir area hutan. Sudah ada dititik kedalaman hutan yang dalam. Tau-tau datang pesan telepati dari spirit miliknya.

"Posisi kalian kini telah ditemukan! Untuk saat ini, berhati-hatilah bos," ujar Casper.

Nirvana memunculkan pusaka nya. justice sword muncul ditangannya dengan instan, lalu menenteng nya.

"Ada apa?" Tanya Gabi.

"Tidak, lanjutkan." Nirvana terus melangkah.

Memegang kristal katalis untuk memanggil spirit. Mengecek batu katalis ditangan kirinya. Ada nyala sebesar kunang-kunang pertanda spirit telah tersimpan didalamnya.

Lalu menyimpan kembali katalis pemanggil nya.

"Penciuman anjing sangat tajam," bisik Nirvana, mendapat ide.

Mengeluarkan batu katalis lainnya, Nirvana men-sumon spirit ketiga. Spirit yang didapatnya belum lama.

Sumoned !!

Inugami di sumoned. Yaitu sosok siluman anjing, anjing bertubuh panjang dengan kaki yang pendek. Inugami berlari memutari Nirvana yang berjalan santai.

"Ada yang bisa saya bantu, bos?" Tanya inugami.

"Bisa bicara?" Nirvana kaget.

"Tentu, sekarang aku spirit," balas inugami.

Nirvana masih terus melangkah. Inugami berlari memutar-mutar tanpa kerjaan.

"Bisa kamu mendeteksi kehadiran musuh?" Tanya Nirvana.

"Mengendus, aku bisa mengendus!" Inugami terus melacak bau.

"Terus lakukan!" Pinta Nirvana.

Mereka terus melangkah menyisir hutan.

Beberapa saat berlalu....

"Ada yang datang!" Inugami segera memberi tanda.

Sinyal bahaya dirasakan.

Rombongan pasukan sudah masuk terlalu jauh ke kedalaman hutan. Kalaupun mereka mundur, jarak perjalanan terlalu jauh. Kalaupun berlari untuk kabur, bisa gagal.

Nirvana berhenti, rombongannya tetap berjalan. Gabi melihat kearah Nirvana, merasa aneh. Menatap kebelakang, lalu melangkah kearah Nirvana karena penasaran.

Gabi melangkah kebelakang.

"Ada apa?" Tanya Gabi.

"Mereka datang dari segala arah!" Inugami memperingati.

"Apa katanya? Anjing berbadan panjang ini bisa bicara sih?" Gabi terkejut, lalu bertanya-tanya.

"Kita terkepung!" Inugami kembali mengulangi.

Nirvana mulai memasang posisi defense stance. Setelah melihat tindak-tanduk Nirvana, Gabi jadi resah dan memasang posisi siaga.

Pedang buster sword besar yang ditaruh dipinggang segera ditarik oleh Gabi. Dengan pedang sebesar bustet sword, minotaur pasti bisa dikalahkan dengan lebih mudah.

Hanya Nirvana dan kepala kesatria yang berada dibelakang. Seluruh kesatria berada didepan. Inugami berlari kecil berputar-putar. Aura binatang iblis dirasakan inugami.

Satu anjing hitam berekor dua pun muncul. Dua kesatria yang berada didepan langsung berlari sekaligus. Helhound berhasil dieksekusi.

"Mereka muncul lagi!"

Seekor helhound datang dari balik semak-semak. Helhound melompat kearah Nirvana tanpa terelakkan.

Dengan refleks Nirvana berhasil menangkap moncong helhound. Tangan kanan dan kiri menahan rahang atas dan bawah. Menahan supaya rahang binatang iblis tak dapat dibuka. Sementara rahang ditahan, itu terus meronta-ronta. Pedangnya terjatuh karena kedua tangan menahan rahang anjing.

Rahangnya memberontak kearah kanan dan kiri. Sementara cakar helhound terus menyayat lengan Nirvana. Tubuh juga kena cakar.

Kalau rahangnya lepas, Nirvana bakalan mendapat luka fatal.

Gabi berniat membantu Nirvana. Tetapi muncul enam helhound sekalipun. Masing-masing sibuk. Pergelangan tangan Nirvana pun kelelahan. Rahang binatang iblis hampir terlepas, amat berbahaya.

~Bersambung~