Sedangkan Sean masih terdiam. Sean sangat berharap Jessi bisa hamil bayinya.
"Kak. Aku pulang ya. Semoga kakak dan aku bisa bahagia," ucap Jessi sambil memeluk Sean dengan pelukan perpisahan.
Sedang Sean tidak membalas pelukan Jessi. Sean hanya mematung dan mengatupkan mulutnya. Sama sekali tanpa expresi.
Jessi lalu pergi bersama mbak Yayu. Meninggalkan Sean dalam keheningan.
"Kamu yakin bisa melepasnya?" ucap Josep sambil menyulut rokoknya.
"Jessi akan hamil dan aku akan menikahinya" ucap Sean dengan penuh keyakinan.
"Kalau masih belum hamil juga bagaimana?"
"Aku akan mencoba nya lagi. Aku akan menyentuhnya lagi walau dengan paksaan," ucap Sean dengan tatapan yang tajam.
"Oh iya, adik kamu Selo hari ini pulang. Tadi Pak Radian menelepon ku untuk meminta kamu makan malam di rumah," ucap Josep.
"Selo ya. Entah kenapa aku semakin membencinya," ucap Sean.
