"Baiklah kak, katakan saja di hadapan Vio." ucap Jessi sambil menatap Sean dengan mata hazelnya. gadis itu sebetulnya tidak mau menatap Sean sama sekali. karena bahkan hanya bertatapan saja, bisa membuat hatinya luluh dengan seketika. Jessi kini membuang muka dan memainkan ponselnya. Sean melihat sikap Jessi. Wajarlah Jessi masih marah karena insiden itu. jadi Sean hanya bisa duduk dan bersabar.
Seperti hatinya yang selama ini selalu sabar karena sikap Jessi yang selalu plinplan. Sean yang selalu sabar walaupun Jessi selalu bersikap jutek, selalu menghindarinya,selalu menyakiti hatinya karena tidak mau berpisah dengan Selo, dan bertahan dengan dua hubungan. Sean selalu sabar akan itu semua. dan itu semata mata hanya karena cinta.