"diam Jasmine!!" teriak ayah murka, dan baru pertama kali aku mendengar ayah membentak bunda. Dan itu karena aku. Aku memang sampah di keluarga ini.
"Saya pergi" ucapku tenang sambil berlari secepat-cepatnya dari perkarangan rumah ku.
Andrian POV
"Eh an lo sekarang punya pacar nggak?" gue langsung melihat kearah cewek cantik yang ada di depan gue.
"Emangnya kenapa kalau gue jomblo" tanya gue penasaran dia itu benar benar sesuatu dia itu resa mantan pacar gue. Tapi kami berdua menganut sebuah prinsip yaitu mantan itu teman dekat.
"ya... Enggak" gue menggeleng-gelengkan kepala gue.
"eh mana angga, biasanya lo selalu bawa angga kemana-mana" tanya gue penasara, karena setiap resa pergi kemanapun ia selalu membawa angga yang notabenenya adalah pacarnya setelah putus dengan gue.
"Dia lagi ngambek" ucap resa sambil menatap mata gue sendu. 'Nggak biasa biasanya nih anak begini' batin gue.
"Kok bisa"
"Ya bisa lah namanya juga manusia" yah, gue paling males nih kalau gue nanya di jawab kaya beginian model jadi bingung sendiri.
"Dah ah res, beratdah. Gue nggak bisa ngomong dengan lo"
"kok nggak bisa sih an , tinggal ngomong aja" mungkin efek angga ngambek jadi otaknya berpindah tempat.
"Bukan itu masalahnya. Gue harus tamat s4 baru bisa ngomong sama lo" ucap gue dan sudah beranjak dari kursi.
"Ih sini dulu ih" ucap resa menarik tangan gue. Serius gue kesal banget sama manusia kayak begini.
"apa lagi res?"
"i'll miss u" ucap resa lebay.Gue makin muak sama nih mahluk planet.
"Jijay. Gue balik" ucap gue dan beranjak dari kursi.
"Ok by" ucap resa manis. Gue tahu sekarang pasti dia sangat sedih. Yaaa tapi itu bukan urusan gue dan gue nggak berhak ikut campur.
AUTHOR POV
"Permisi, ada obat pereda rasa nyeri"
"Ada" ucap penjaga apotek tersebut.
"Aku ambil 1 kotak"
"Mohon maaf , kalau saya boleh tahu obat ini untuk siapa" tanya penjaga apotek ramah. Sambil menghitung belanjaan perempuan tersebut. Dan memberikannya kepada perempuan tersebut.
"Untuk saya sendiri"
"Emangnya kakak sakit apa" tanya penjaga apotek penasaran.
"Kanker darah" jawab perempuan itu dengan ekspresi tersenyum.
Penjaga apotek itu tampak terkejut. Mata apotek mengisyaratkan seakan bertanya 'serius?'. Perempuan itu mengangguk sambil tersenyum.Lagi.
"Kak, lebih baik kakak ke dokter saja"
"tidak terimakasih" perempuan itu langsung meninggalkan apotek tersebut.
jangan lupa folow ig aku yaaa!! biar dapat informasi terbaru tentang update novel-novelnya🐨🐨
Instagram : kiki.andra