"Bar," lirih Dila diambang kesadaran. Ia mencoba menggapai tubuh Bara namun lesakan gairah membuatnya lemah. Ia bahkan menggigit kecil leher Bara karena telah mempermainkannya.
"Santai Dil. Kenapa harus gigit?" Bara malah tersenyum lucu bisa menguasai Dila. Ia akan menguasai perempuan itu di bawah tubuhnya.
Dila malah bangkit, ia lalu memegang tengkuk Bara dengan kedua tangannya. Gilirannya yang menguasai permainan , melumat dan menyesap bibir Bara lebih dalam. Dila rindu bahkan sangat merindukan Bara. Rindu dalam dekapan, rindu dalam dominasi pria itu, rindu dengan penyatuan mereka. Sudah lama rindu ini ia tahan. Mungkin saatnya ia melepaskan rindu itu. Meski Bara masih lupa dengannya setidaknya pria itu telah mengetahui sebuah rahasia besar tentang anak mereka.
Dila merangkul leher Bara, ia membalas kecupan Bara di sekujur tubuhnya. Ia juga membelai pipi, leher dan dada Bara. Iseng ia meremas dada bidang yang selalu hangat kala ia peluk.