"Kamu keluar di dalam?" Mata Dian melotot ketika merasakan Zico melepaskan benihnya.
Zico menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Maaf kelepasan," cicit Zico dengan wajah merah padam.
"Zico, gue baru selesai datang bulan. Kalo gue hamil gimana?" Dian berteriak nyaring. Bangkit dari ranjang lalu memakai pakaiannya yang berserakan di lantai.
Dian meringis seraya malu. Pakaiannya basah kuyup dan tak bisa dipakai lagi. Dian berlari menjinjit membuka lemari Zico dan memakai salah satu pakaian pria itu. Satu sel piyama, tentu saja tanpa pakai dalamam. Buat apa juga malu toh Zico sudah melihat semuanya.
Zico pun bangkit dari ranjang. mengambil jubah mandi lalu memakainya.
"Dian gue akan tanggung jawab jika lo hamil. Sebenarnya….." Zico menggantung kalimatnya.
"Sebenarnya apa?"
"Sebenarnya gue mau menikahi lo cuma….."
"Cuma apa?"
"Cuma gue takut ditolak."
"Lo enggak gentle banget jadi cowok. Belum apa-apa udah nyerah." Dian keluar dari kamar.