Egi menatap plang nama tempat praktek Kamil. Sudah hampir satu jam ia berdiri disana namun masih ragu untuk masuk. Egi sudah bertekad untuk berubah ke arah yang lebih baik. Meninggalkan dunia pelangi dan kembali menjadi lelaki normal.
Mimpi melihat tangisan orang tuanya memicu Egi untuk straight. Hatinya sudah mantap untuk kembali ke kodrat. Keinginan ini berasal dari hatinya bukan ingin memenuhi syarat dari Ira.
Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Namanya manusia tidak luput dari salah dan khilaf. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Siapa yang tidak ingin menjadi pribadi yang baik. Setiap insan pasti menginginkan itu, tapi kadang ekspektasi dan realita berjalan tak sesuai harapan.