Dila gemetar, khawatir dan takut melihat kondisi Vinta. Ia tak mau Vinta kenapa-napa. Ia memegang tangan Vinta erat. Seragam dan tangan Dila bermandikan darah. Dila menangis tersedu-sedu. Keadaan Vinta saat ini membuatnya paranoid, apalagi sebelum pingsan Vinta sempat bilang, "Kep seseorang sengaja menabrakku kep. Dia melakukannya karena aku menyelidiki kasusnya. Berhati-hatilah melaporkan kasus bang Ad. Banyak pejabat besar yang terlibat."
Kata-kata Vinta masih terngiang di telinganya. Dila berharap waktu cepat berlalu dan Vinta segera sadar. Setidaknya Dila harus mendapatkan titik terang kasus apa yang sedang diselidiki Vinta sampai ada orang yang ingin mencelakainya.
Ambulan sudah sampai di rumah sakit Harmoni. Mereka berhenti di depan pintu masuk IGD. Perawat dengan cekatan membawa Vinta ke ruang perawatan untuk diperiksa.