Dian membuang ludah dan siap melanjutkan aksinya. Tiba-tiba saja lampu mati. Mata Dian memendar melihat sekelilingnya. Dian dalam metode waspada jika Peter menyerangnya dalam kegelapan. Dian mengambil smartphone dalam saku dan menghidupkan senter smartphone. Tiba-tiba terdengar suara ledakan. Hanya satu tembakan tapi membuat Peter berteriak histeris dan terkapar.
Suara rintihan Peter terdengar membahana. Para polisi yang berada di ruang monitoring bergegas menuju ruang interogasi. Mereka sudah menaruh rasa curiga. Ada yang tak beres dan ada yang sengaja mematikan listrik.
Saat mereka datang kesana listrik sudah menyala. Mereka melihat Peter terkapar bersimbah darah. Peter ditembak tepat pada jantungnya. Jika tembakan mengenai jantung maka kesempatan untuk selamat sangat kecil dan mati seketika. Mulut Peter menganga dengan darah berceceran di dinding.
Bara mengerjapkan pandangannya. Tak menyangka ada yang berani melakukan pembunuhan di kantor polisi.