Dila menaruh smartphone di atas nakas. Ia duduk di ranjang dan mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Ucapan Mira masih tergiang-ngiang di telinganya.
'Semua orang pantas mendapatkan kesempatan kedua Dila cuma keputusan ada di tangan lo. Gue enggak bisa maksa. Tapi dari semalam gue liat bagaimana dia cara memandang lo. Gue lihat ada pengharapan yang besar pada lo. Gue rasa dia sudah jatuh cinta sama lo.'
Dila merasa bimbang dan ragu. Apakah akan memberikan kesempatan kedua atau bagaimana? Semua tak mudah baginya. Masih ada keraguan dan kebimbangan dalam hatinya jika Bara ingin berubah.
Dila keluar mendekati Bara dan mengajak sang suami untuk bicara dari hati ke hati.
"Bara bisakah kita bicara empat mata?"
"Baiklah. Bagaimana jika kita bersepeda keliling pulau ini?" Bara memberikan usul.
"Sayang sekali jika pulau ini tidak kita jelajahi."
"Ok," kata Dila menerima usulan Bara.