"Ternyata disini ada taman bermain?" kata Bara bahagia seperti anak kecil mendapatkan mainan.
"Lantas?" Dila melengos dan semakin dongkol dengan sikap Bara yang sengaja mengalihkan pembicaraan tanpa menjelaskan alasan kenapa ia besikukuh mempertahankan pernikahan mereka.
"Ayo kesana!" ajak Bara menarik tangan Dila menuju taman bermain.
"Tidak mau!"
"Temani aku bermain sayang. Sekali saja. Kita naik roller coaster."
"Tidak mau," tolak Dila dengan tegas. Ia bergeming ketika Bara menarik tangannya.
Dengan usil Bara merebut smartphone Dila dan menyimpan dalam saku jas yang ia kenakan.
"Jika tidak mau temani , aku tidak akan antar pulang. Handphone kamu sudah aku sita dan kamu tidak bisa menghubungi bule laknat itu minta jemput."
"Kau...." Cebik Dila kesal. Kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun. Lama-lama bersama Bara bisa-bisa ia tensi tinggi karena sering marah.
"Temani aku sekali ini saja," rayu Bara mengedipkan mata membuat Dila jijik.