Chereads / Yang patah tidak akan mati / Chapter 6 - Cara menaklukkan hati

Chapter 6 - Cara menaklukkan hati

Pagi ke pagi terasa lama. Bahkan saat senja tiba mentari enggan menyapa. Hati ini masih terasa perih, meski waktu terus berlalu. Sejak saat itu enggan ku menyapa malam. Ucapkan selamat tidur pada bintang. Entahlah tapi bingar membuatku merasa tidak nyaman. aku merasa sepi saat menari, aku merasa hampa saat bernyanyi. Dalam kesendirian akhirnya aku menemukan Cara menaklukan hati yang sedang pedih

Yaitu kembali,

Entah kembali pada siapa, tapi pulang membuat ku merasa lebih nyaman. Rumah membuatku kembali bergairah. Mungkin sudah terlalu lama aku bermain. Bermain main di mimpi dan semu. Kau tau siapa yang paling menguatkan. Ya dia adalah makhluk terindah yang ada sejak kita membuka mata. Dia adalah "IBU". bahkan sastrawan terhebatpun mungkin takmampu melukiskan keindahannya. Dari mulai lembut belai, hangat dekap, cium dia begitu istimewa. Namun terkadang aku sajah yang bodoh selalu melupakannya. Maaf ibu aku hanya datang pada mu saat aku sakit. Saat aku menangis. Dan saat aku bahagia aku bersama dia yang menyakiti ku.

Maaf...

Kini aku sadar dia(ibu) yang sebetulnya selalu menyembuhkan. Bahkan saat ada perih di hati dia seperti zat ajaib. Menyembuhkan meski hanya dengan ucapan. Tak bisa ku bayangkan jika senyuman mu benar benar hilang. Lantas siapa yang mampu membuat ku tetap bertahan. Saat ku di perkosa oleh waktu dan di makan zaman. Tawanya selalu membuatku kuat bertahan. Laksana air ibu selalu mengalir. Takpernah meminta meskipun kekurangan. Tak pernah bersedih meskipun kesakitan. Selalu menyejukan dan membawa kedamaian.