Chereads / Game と Logic (Indonesia) / Chapter 1 - Prologue: 『 Neverending Game 』Part1

Game と Logic (Indonesia)

Karacia_Greynote
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 93.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prologue: 『 Neverending Game 』Part1

-- Part 1 --

Pertama kali bertemu dengan adik perempuanku, aku pernah berpikir dunia ini adalah keberadaan yang sangat bodoh—tidak pasti dan tidak mungkin untuk dapat diandalkan.

Terdapat lebih dari satu juta cara untuk memengaruhi eksistensi dunia dan dunia dapat berubah-ubah setiap saat, segalanya adalah mungkin.

Seperti 'potensi tak terbatas' ada di balik dunia ini.

Seperti bagaimana kondisi dan aturan ditetapkan.

Seperti bagaimana permainan anak kecil dapat menentukan segala hal.

Seperti bagaimana susunan kata sederhana akan menghancurkan standar(akal sehat).

Itulah yang di kehidupan ini sebut sebagai 'potensi'—kemungkinan dunia yang tidak terbatas. Tapi, jika—jika hanya untuk hidup di dunia ini untuk menunggu dan tetap menunggu sebuah dunia semacam itu untuk perubahan yang tidak pernah akan datang. Kenapa aku harus kehilangan satu-satunya keluargaku?!! Untuk apa hal yang kau(dewa) sebut itu 'potensi' ada?!! Jawab akuu!!

----------Seperti bagaimana dunia itu terlihat di masa lalu. Seperti kapan dunia ini akan berubah dan seperti apa perubahan itu sebenarnya pernah terjadi.

Semua pertanyaan ini ada justru karena dunia ini 'tidak pernah sekalipun berubah'.

Dunia yang tidak berubah sama sekali. Itulah kenapa standar(akal sehat) perlu untuk dijatuhkan—oleh mereka yang lebih lemah—bukan yang kuat, tapi yang lebih lemah.

Yang lemah akan melihat segalanya—mempertimbangkan segalanya sehingga ia memperoleh hasil(kemenangan).

Kalau begitu, lalu ayo lihat.

Saat dunia(kotak permainan) akan disusun ulang, saat konstitusi mutlak yang dikenal sebagai akal sehat akan dijatuhkan.

Lalu ayo jawab.

"Kepada seluruh gugus di dalam 13 konstilasi bintang aku bertanya—!"

Seorang remaja yang hanya seorang Zombist, dengan Zvaigner[penghubung bintang] di telinganya, ia mengeluarkan suaranya seolah mengaum.

"Hanya dengan tubuh Zombist belaka menghadapi seorang Vhampires, dengan hukum alamiah untuk kalah kalah dan terus kalah dan dengan sabar dimusnahkan dan meratapi hanya untuk kalah lagi, apakah itu yang kalian(ras tanpa nama) sebut itu sebagai 'akal sehat'----?!!"

"<<—Zweisz—>> [benar]"

Seribu-empat-ratus-lima-puluh-enam bintang(jiwa) di dalam 13 konstilasi—menjawab.

Lawannya adalah Vhampires. Bahkan di antara para Vhampires, dia adalah salah satu yang disebut sebagai「Nosferatu(penguasa malam)」.

Menghadapinya di dalam Game pertaruhan yang berlangsung sejak lebih dari 200 tahun—seorang remaja yang hanya seorang Zombist belaka. Di dalam Game yang tak pernah berakhir ini, tapi, jauh di dalam pikirannya dia tertawa masam—

-- Kalau begitu itu—mudah ya kan.

Untuk mengatakan Neverending Game yang mengambil seorang manusia(adik perempuan) yang berharga dari kehidupannya(Zombist) yang kesepian, dia katakan itu sebagai 'mudah'. Kemudian—

Jauh di dalam pikirannya, dia memberikan 'jawaban'.

-- Lalu, tak ada pilihan selain untuk membawakannya dengan tanganku sendiri—ending dari permainan ini, ya kan—?! Sialan jawab akuu!!!?

Seorang remaja dengan mata perih mengasihani—dengan ras(keberadaan) terlemah di dalam dirinya dia bertanya. Dan kemudian—'meminta'.

"Lalu apakah pecundang kotor sepertiku yang hanya memiliki satu perdua-ratus-lima-puluh-enam darah kalian(ras tanpa nama), harus menerima untuk tanpa pernah berharap akan dikalahkan?! Hey jawab aku?!!"

"<<—Dzeus—>> [salah]"

Bersama jawaban yang datang dari para bintang, seribu-empat-ratus-lima-puluh-enam kepingan cahaya berkumpul di atas tangan sang remaja. Melihat lebih jauh dengan mata emasnya dia menyaksikan, dan lalu mengambilnya dengan tangannya—Skill Card kosong yang tercipta dari ribuan cahaya bintang. Menunjukkan kartu sederhana itu di hadapan seorang Vhampires, lalu-----