Chereads / memory of the past / Chapter 82 - Bab 82

Chapter 82 - Bab 82

Waktu terus berlalu dengan cepat, Sir Gerald mendapatkan kabar dari orang kepercayaannya yang ditugaskan di Indonesia bahwa orang yang dicarinya tidak pernah ada di sana.

"Maaf Tuan...!!! kami tudak mendapatkan informasi mengenai Nyonya Carolline, keberadaanya tidak pernah tercatat disana, dan wanita yang memiliki wajah mirip dengan Nyonya Carolin tersebut adalah putri dari orang biasa yang tinggal didesa, dan dia sudah memiliki suami seorang pengusaha" sang pengawal melaporkan hasil dari penyelidikannya, disertai beberapa foto Cisa yang dia dapatkan dari mengintai.

Gerald merasa tidak puas dengan apa yang di laporkan pengawalnya hingga dia merasa geram dan marah.

"Hanya ini yang kamu dapatkan selama itu berada disana, dasar tidak becus kamu, biasanya kamu bekerja dengan baik tapi mengapa kali ini pekerjaanmu tidak memuaskanku sama sekali" Gerald marah dengan wajah yang merah padam.

"Ampuni saya Tuan jika kali ini pekerjaan saya kurang memuaskan memang disana tidak ada catatan mengenai Nyonya Carolline, sehingga saya dan anak buah saya kesulitan untuk mencarinya" dengan berlutut mencoba untuk menjelaskan kesulitan mereka bagaimana dalam mencari info tersebut.

"Baiklah untuk kali ini aku akan ampuni kalian, segera siapkan tiket untukku berangkat ke Indonesia sekarang juga, ingat tidak pakai lama" perintahnya dengan intimidasi serta penekan di setiap kata pada kalimatnya.

"Baik Tuan saya akan segera siapkan semua" setelah itu dia pergi bergegas melaksanakan perintah yang di titahkan padanya.

Dengan menyuruh pelayan rumahnya untuk menyiapkan keperluanya untuk bepergian dan bergegas bersiap siap masuk kedalam kamarnya " Kamu segera siapkan keperluanku untuk bepergian".

"Baik Tuan .." seraya menunduk hormat dan dengan kecepatan serta ketelatenannya menyiapkan segala keperluan Tuannya.

Tak lama setelah itu dia sudah siap bersama beberapa pelayannya yang ikut untuk melayaninya di sana.

Ya Sir Gerald memang belum menikah namun dia memiliki beberapa pelayan yang di khususkan untuk melayaninya pada pelampiasan hasrat seksualnya.

Selama Dua puluh tahun lebih dia hanya melampiaskan nafsunya pada pelayannya yang di khususkan saja bukan sembarangan, makanya jika dia pergi kemanapun pelayan tersebut di ikut sertakan.

Saat pengawalnya kembali beberapa menit kemudian mereka berangkat kebandara untuk segera terbang ke Indonesia, Sir Gerald berharap dia bisa segera menemukan wanita yang telah membuat hidupnya selama bertahun tahun merana kesepian.

Kendaraannya memasuki area bandara dan memasuki area parkir, lalu kemudian mereka masuk kedalam bandara untuk segera menuju Indonesia.

Perjalanan ke Indonesia cukup melelahkan karena lebih dari 17 jam berada di udara, Gerald dan para pengawalnya berada di kelas bisnis untuk kenyamananya saat berada di pesawat.

Setelah berjam jam di udara pesawat akhirnya mendarat di bandara tujuan mereka tanpa transit.

Semua sudah di siapkan sebelumnya oleh pengawalnya untuk tranportasi mereka selama di Indonesia dia sudah menyewakan kendaraan mewah untuk Tuannya dan juga mension yang tak jauh dari tempat Cisa berada.

Kendaraan yang dinaiki oleh Gerald membelah jalanan kota tempat Cisa berada, Gerald tidak sabar untuk segera melihat seseorang yang sudah dia tunggu selama ini.

Mansion yang di sewa oleh Sir Gerald cukup mewah buat dia yang seorang bangsawan, namun untuk ukuran Mansion lebih besar milik Nicky di bandingkan dengan mension yang lainnya yang ada di lokasi itu.

Sir Gerald dan rombongannya memasuki mansion dan mengistirahatkan tubuh mereka sebelum memulai pencariannya.

Pengawal utamanya mengantarkan Gerald ke kamar Tuannya untuk segera beristirahat dan mempersiapkan semuanya.

"Silakan Tuan beristirahat kami akan berjaga diluar" mereka membungku hormat meninggalkan Gerald seorang diri.

Dia hanya menganggukkan kepalanya setelah itu dia merebahkan diri ditempat tidur yang empuk.

Gerald membuka kembali vidio yang menunjukkan keberadaan Cisa ada disana, ras rjndunya kepada Carolline teramat dalam sehingga dia tanpa bosan memandangnya.

"Kita akan segera bertemu secepatnya dan kamu akan menjadi milikku, jika tidak maka tak seorang pun yang boleh memilikimu" kata kata itu terucap oleh mulutnya dengan seringai yang menakutkan.