Perjalanan pulang ke mansion cukup melelahkan bagi mereka berempat karena beberapa hari mereka kurang dalam beristirahat.
Raizel mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang, disampingnya Sasya mengajak ngobrol agar Suaminya tidak mengantuk.
Sedangkan Nicky duduk di kursi penumpang bersama Cisa yang bersandar pada dada bidangnya memeluk erat Nicky, begitupun sebaliknya sambil sesekali dia mencium puncak kepala Cisa.
Tak terasa kendaraan sudah memasuki pekarangan mansion dan berhenti di tempat yang sudah disediakan.
Mendengar suara mobi, memasuki halaman mansion Anggi dan Dino bergegas keluar rumah untuk menyambut kedatangan mereka kembali setelah beberapa hari mereka berada dirumah sakit.
" Assalamualaikum...." keempatnya berucal salam.l
"Waalaikum salam...." jawab Anggi dan Dino bersamaan pula menyambut kedatangan mereka.
" Bagaimana keadaan Mbak Cisa? apa masih ada yang sakit ?"Anggi memeluk Cisa dengan erat.
"Aku baik baik saja jangan terlalu kahwatir, terimakasih atas perhatianmu" sambil mengusap punggung Anggi untuk menenangkanya.
"syukurlah Mbak nggak apa apa" sambil melepaskan pelukan dan ber alih memeluk Sasya.
Mereka pun masuk kedalam dan duduk bersantai di ruang keluarga sambil menonton TV bersama.
Imelda dan beberapa pelayan dapur menghidangkan minuman dan camilan di atas meja untuk menemani mereka bersantai.
"Oh ya.... beberapa hari lagi acara resepsi kalian berempat kan ? Apa semua sudah di persiapkan, gedung, gaun dan katering serta sofenir untyk para tamu apa sudah di urus dan di selesaika.
"Mnak nggak usah kahwatir jangan terlalu banyak berfikir, kami berdua telah menyelesakan semua dan tinggal fitting gaun aja di butik"Sasya menjawab pertanyaan Cisa agar tidak menjadi kahwatir.
Memang smua sudah dihandel oleh Raizel da Dino untuk urusan pernikahan dia dan Dino, dan besok mereka ber empat akan melakukan fitting baju dan gaun di butik terkenal langganannya.
Beberapa hari Cisa tidak bekerja sesuai saran dari dokter, Namun hari ini Cisa harus kontrol kedokter kandungan sesuai jadwal untuk mengetahui keadaan janin yang dikandungnya.
"Hubby sekarang waktunya aku harus kontrol ke dr. Dinam apa kamu akan menemaniku kesana?" Cisa bertanya kepada suaminya.
" Tentu saja sayang aku akan menemanimu kesana itu sudah jadi keharusan buatku untuk menemani istriku tercinta yang sedang hamil ke dokter, kamu buatku adalah prioritas utama dari apapun yang ada didunia ini" Nicky mngecup bibir Cisa lembut.
" Terimakasih sayang engkau selalu ada untukku..." Cisa tersenyum bahagia mendengar ucapan suaminya yang romantis itu.
" Kita akan ke dr. Dina sebelum ke kantor jadi kamu tidak perlu kahwatirm hari ini jadwalku apa saja sayang?" Nicky menayakan jadwal pekerjaannya pada Cisa sebagai asisten pribadinya.
"Hari ini kamu ada meeting untuk presentasi projek proposal pada perusahaan PT KARYA MAKMUR di hotel πππππdi SBY. pada pukul π₯ siang nanti jadi jangan sampai terlambat" Cisa membacakan melalui tab yang di bawanya.
"Ok π sayang kita ke dr. Dina dulu" Nicky menjalankan mobilnya menuju rumah sakit tempat biasa Cisa memeriksakan kandungannya.
Mobil terparkir di parkiran RS, kemudian mereka berdua berjalan menuju ruangan dr. Dina.
Di lorong rumah sakit menuju ruangan dr. Dina banyak para perawat yang menatap mereka sebetulnya sih mereka menatap Nicky yang memiliki aajah yang terlalu tampan, semua wanita akan bertekuk lutut karena pesonanya.
Di depan ruangan dr. Dina Cisa mengetuk karena tidak ada antrian maka Cisa bisa langsung konsultasi.
" Tok, tok, tok...." Cisa mengetuk beberapa kali dan kemudian mendengar seruan untuk masuk.
"Masuk..." dr Dina mempersilakan masuk orang yang mengetuk pintu ruangannya.
Pintu terbuka dan Cisa menyapa dr. Dina " Pagi dr.Dina..? " melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan bersama Nicky di belakangnya.
"Pagi Ny dan Tuan Nicky...bagaimana kabar anda? apa ada keluhan selama tree semester pertama ini?" dr. Dina bertanya.
" Baik dok cuma kadang kadang saja merasa mual dan juga pusing, saya cuman ingin tahu bagai mana keadaan putra saya dok? "Cisa berkata dwngan wajah berseri seri.
Mendengar ucapan Cisa yang menyebutkan anak di dalam kandungan putra seakan akan tahu bahwa anak yang dikandung berjenis kelamin laki laki, Nicky jadi penasaran dari mana istrinya tahu akan hal itu.
Kemidian Cisa berbaring di tempat tidur yang disediakan disana untuk pemeriksaan dan dr. Dina mulai memeriksa denyut dan tekanan darah serta mendengarkan detatak jantung dari janin.
"Semuanya normal dan baik baik saja, janin pun sehat" kata dr. Dina sambil tersenyum.
"Alhamdulillah... syukurlah anak kami sehat sehat saja" Nicky berucap syukur mendengar penjelasan dr. Dina.
"Ini saya beri resep untuk vitamin tolong untuk diminum secara rutin" sambil menuliskan resep, kemudian menyobeknya dan memberikan kepada Cisa.
" Terimakasih dok, kalau begitu kami pamit dulu, Assalamualaikum..." keduanya keluar ruangan menuju parkiran.
Di dalam mobil Nicky bertanya pada Cisa " Sayang bagai mana kamu bisa menyebutkan anak kita dengan sebutan putra?".
"Karena memang dia seorang putra yang tampan yang telah membuatku terbangun kembali dari tidur panjangku" jawab Cisa santai.
"Haaaaa.....bagaimana mungkin!!!????" hal itu menjadi misteri besar bagi Nicky....