Chereads / Bad Girl VS Bad Boy / Chapter 22 - Chapter 22

Chapter 22 - Chapter 22

"Lho ini kan.... " tawa Kelli menyembur.

Kelli sangat tidak menyangka idola sekolah plus laki - laki se-macho Reyhan suka dengan yang namanya drama korea, ia tertawa seraya memegang perutnya yang sakit karena ia tidak bisa mengentikan tawanya. Seseorang merebut DVD itu dari tangan Kelli, perempuan itu berbalik.

Ia mendapati Reyhan shirtless, Kelli berteriak kencang "Pakai baju lo!! Duh mata gue udah nggak suci lagi, sana lo jangan dekat - dekat. Dasar mesum." Kelli menutup wajahnya dengan tangan kanannya, tangan kirinya ia gunakan untuk menyuruh laki - laki di depannya untuk memakai baju.

Reyhan mendekati Kelli, sedangkan perempuan itu memundurkan tubuhnya. Hingga punggungnya bertabrakan dengan dinding, Kelli memejamkan matanya saat Reyhan mengunci tubuhnya.

"Jangan sampai ada yang tau tentang DVD ini, awas aja kalo sampai lo bocor ke anak - anak yang lain," bisik Reyhan, Kelli yang risih berusaha mendorong tubuh laki - laki itu.

Namun Reyhan tetap tidak menjauhkan tubuhnya dari Kelli, ia pun reflek menendang aset masa depan milik laki - laki itu. Setelah itu Kelli berlari keluar kamar Reyhan, meninggalkan Reyhan yang merintih kesakitan.

"Aw... Kelli sialan!!! Awas lo!! " rintih Reyhan.

Kelli duduk di ruang tamu, ia menunggu laki - laki itu seraya memainkan ponselnya. Mendengar suara langkah mendekat, Kelli mendongak. Ia mendapati Reyhan yang menatapnya tajam dan meringis kecil, Kelli balas mendelik kesal.

Reyhan melempar tasnya, Kelli dengan cepat menangkapnya. "Bawain tas gue," perintah Reyhan dan berlalu, meninggalkan Kelli yang mengumpat kesal. Kelli pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar, ia mendapati Reyhan yang bersedekap.

"Lo bawa motor? " tanya Reyhan, perempuan itu hanya mengangguk.

Reyhan berdecak, "Kalau lo bawa motor, terus gue gimana? Masih sakit nih."

"Gue bonceng lah," balas Kelli santai, ia menghampiri motor matic-nya dan mememinta laki - laki itu untuk naik. Reyhan pun duduk di belakang Kelli, ia memegang bahu perempuan itu untuk berpegangan.

"Woy!! Pelan - pelan aja!! Lagian kenapa sih berangkat pagi segala. Kita kan biasanya telat," ucap Reyhan.

"Gue tuh udah kebiasaan berangkat pagi sama Rian, kalau mau berangkat siang nggak enak. Mungkin karena udah biasa kali ya," terang Kelli. Reyhan sudah lama tidak memperhatikan perempuan itu, karena ia harus latihan. Jadi ia tidak tahu jika Kelli sedikit berubah.

"Kok keliatannya ban motornya bocor ya," gumam Kelli, ia pun memberhentikan motornya di pinggir jalan.

"Kok berhenti sih," gerutu Reyhan.

"Lo turun sama tolong cek ban motor gue , kok kayanya bocor," pinta Kelli, laki - laki itu mendengus sebal. Tetapi Reyhan tetap turun dan melihat ban motor perempuan itu, selesai melihat ia mengumpat.

"Ban lo bocor Kell," ucap Reyhan memberitahu. Kelli yang tidak percaya, ia turun dari motornya dan melihat bahwa yang laki - laki itu katakan benar.

"Dorong Rey," perintah Kelli, Reyhan mendelik tidak terima.

"Lo yang jadi pembantu gue, kok lo yang main suruh gue," ujar Reyhan tidak terima.

"Lo kan cowok, dan cowok kekuatannya lebih besar dari cewek." Mendengar alasan yang Kelli ungkapkan, Reyhan berdecak. ia pun mendorong motor milik Kelli, perempuan itu terkikik melihat Reyhan yang mendorong motornya.

Keduanya berhenti untuk beristirahat, "Kok nggak ada bengkel sama sekali sih," gerutu Kelli. Sedari tadi keduanya berjalan, Kelli dan Reyhan tidak melihat bengkel sama sekali.

"Lo berangkat nggak cek motor dulu ya? " tanya Reyhan, perempuan itu menggeleng dan meringis.

"Harusnya sebelum berangkat lo cek motor lo dulu, biar nggak kejadian kayak gini lagi. Lo susah banget di bilangin," omel Reyhan.

"Tapi tadi waktu gue berangkat nggak bocor kok ban motornya, mungkin tadi kena paku," ujar Kelli membela diri, sedangkan laki - laki itu hanya menatap datar.

Reyhan kembali menuntun motor Kelli, perempuan itu berjalan mengekori Reyhan dengan diam. Kelli menoleh ke kanan dan ke kiri, begitu juga dengan laki - laki itu.

Kelli heboh ketika melihat bengkel yang ada di seberang. "Rey, itu bengkelnya," kata Kelli antusias, ia pun segera menyeberang tanpa melihat kanan dan kiri. Suara klakson mobil mengagetkannya, Reyhan menarik tangannya kasar.

"Lo ceroboh banget sih jadi cewek, sekali aja jangan buat gue khawatir bisa?!" Bentak Reyhan, Kelli tersentak mendengar bentakan laki - laki itu. Reyhan menyebrang diikuti Kelli, perempuan itu masih bungkam.

"Pak ban motor saya bocor," ucap Reyhan, pria paruh baya itu tersenyum.

"Oh iya Mas, silahkan di tunggu disini," ujar pria paruh baya itu, keduanya duduk di kursi kayu di pojok ruangan.

Kelli melirik Reyhan yang berada di sampingnya, ia meremas jarinya. Reyhan benar - benar marah kepadanya, Kelli menyadari itu.

"Rey," panggil Kelli, laki - laki itu tidak menjawab atau menoleh ke arahnya.

"G-gue mau minta maaf soal tadi," cicit Kelli, laki - laki itu mengalihkan pandangan dari ponselnya dan beralih menatap Kelli. Perempuan itu membalas tatapan tajam Reyhan, ia tidak mau laki - laki itu menganggap dirinya takut.

"Iya," balas Reyhan singkat, keduanya kembali terdiam. Reyhan sibuk dengan ponselnya, sedangkan Kelli sibuk dengan pikirannya.

"Beliin gue minum, gue haus," perintah Reyhan, Kelli mengangguk kemudian beranjak meninggalkannya. Senyuman tipis terukir di bibir Reyhan.

Kelli berjalan mencari toko terdekat. Tidak jauh dari bengkel ada warung, ia pun berjalan kesana. Warungnya cukup sepi, Kelli mengambil satu botol air mineral dan membayarnya. "Makasih Bi," ujar Kelli seraya tersenyum.

"Nih." Kelli menyodorkan sebotol air mineral yang ia beli, Reyhan menerimanya.

"Makasih." Kelli hanya mengangguk membalas ucapan Reyhan.

"Ini Mbak, Mas, motornya udah selesai," ucap pria paruh baya itu, Kelli pun menyodorkan dua lembar uang, tetapi Reyhan menepisnya. Kelli menatap laki - laki itu jengkel.

"Lho—" Kelli melongo melihat laki - laki itu duduk di depan.

"Gue aja," sela Reyhan, perempuan itu akan protes namun ia urungkan karena melihat raut wajah Reyhan yang datar.

"Makasih Rey," kata Kelli, seraya memakai helmnya.

"Hm, udah cepetan naik. Gue aja yang bonceng," perintah Reyhan, Kelli mengangguk dan duduk di belakang laki - laki itu.

Selama perjalanan Kelli memikirkan sikap Reyhan yang dingin, ia sudah minta maaf tapi kenapa laki - laki itu masih bersikap seperti itu padanya. Kelli tidak apa - apa jika laki - laki itu membentaknya sekali lagi, tapi ia tidak suka jika laki - laki itu diam.

'Citttt....'

Reyhan memberhentikan motornya tiba - tiba, Kelli menggerutu ketika dirinya menubruk punggung laki - laki itu. "Rey lo...," ucapan Kelli terhenti ketika ia melihat segerombolan anak laki - laki di depannya menghalangi jalan, ia yakin jika mereka bukan anak yang satu sekolah dengannya.