Kelli mamatut dirinya di cermin, ia sudah siap dengan dress selututnya. Wajahnya tampak natural, ia hanya memakai bedak tipis saja. Dirinya menggerai rambut sebahu-nya, tangannya menyisir rambut hitam legamnya. Sepertinya ini saja sudah cukup.
Tiba - tiba tubuhnya tersentak kala ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Reyhan, ia bisa melihatnya lewat cermin, suaminya itu tersenyum kepadanya.
Reyhan, nekat? Ya, dirinya nekat. Sekali - kali romantis dengan istrinya, walau pun nanti dirinya terkena tendangan maut perempuan itu. Akhir - akhir ini dirinya terlalu sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk.
Satu detik. Perempuan itu tidak bergerak.
Dua detik. Masih bergeming.
Tiga detik. Tangan Kelli terangkat mengusap lembut rambut Reyhan, laki - laki itu terkejut. Namun dengan cepat menormalkan ekspresinya.