Chereads / Married with My Brother / Chapter 15 - Strategi Jitu

Chapter 15 - Strategi Jitu

" Apa maksudmu kau tidak akan ikut aku ke London,Lois?! Seru Laura kesal, Lois menyenderkan tubuh pada ujung sofa.

Menarik nafas, menepuk-nepuk sisi kosong sofa di sebelahnya sebagai bertanda agar kakak kandungnya itu duduk di samping.

Laura melakukan apa yang di minta oleh sang adik, tentu saja raut kesal masih tampak di wajah cantiknya.

"Aku tidak bisa melepas begitu saja perusahaanku, aku harap kau mengerti kak. lagipula.... " Pria tampan ini menoleh pandanganya pada Laura.

Laura masih menunggu kelanjutan perkataan sang adik, baru kali pertama Lois membantah keingginannya sehingga membuat Laura sangat merasa marah.

"Lagipula Ken bilang, kondisiku masih belum stabil perjalanan Indonesia ke London sangat jauh,  kau tahu kan aku paling tidak betah tidur dipesawat lama-lama sedangkan aku harus tidur cukup agar cepat sembuh .  Ayolah kak, jangan bersikap egois di saat seperti ini. " Bohong Lois, tentu saja dengan sikap begitu meyakinkan agar Laura percaya.

Tidak ada respon dari Laura atas penjelasan dari sang adik dalam waktu cukup lama.

Laura tampak jelas tengah menimbang apa yang di katakan oleh Lois, Dan akhirnya  Laura mengabulkan permintaan sang adik dengan berat hati.   "Baiklah, aku tidak mungkin memaksamu dalam kondisimu yang seperti ini.  Tapi kau juga tahu pekerjaan dan tempat tinggalku sekarang di London dan aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu."

"Look, i am gonna be okay even without you in my side. Ada Atharik dan Ken bersamaku di sini. Jangam khawatir,Kak. Kita masih bisa berkomunikasi dengan video call."

"Kapan rencananya kau akan kembali ke London?" Selidik Lois, pria itu berharap semoga kakaknya bisa secepatnya pergi.

Karena dia harus menjalankan misi rahasianya dan Lois selama Laura ada di sisinya maka rencana akan kacau.

Lois sangat menyanyangi Laura, meskipun ia berbohong tapi dalam hati Lois merasa bersalah.

"as soon as possible is such good. Pekerjaanku dan Devin sangat menumpuk di kantor."

"Pergilah, Jangan mengkhawatirkanku karena aku sudah terlalu tua untuk kau khawatirkan." Lois tertawa kecil begitupun Laura.

Laura memeluk erat Lois,  "i'll miss you so much,Lois"

" so do i,sister."

Flash back on

Malam ini Lois memutuskan untuk berhenti minum obat sebelum tidur, jadi tanpa sepengetahuan siapapun Lois tidak meminum obat seperti biasa setelah makan malam.

Lois merasa selalu mengantuk setelah meminum obat-obat sialan itu, sungguh mengesalkan.

Tapi kenapa ia masih merasa ngantuk? Padahal dia tidak minum obat sama sekali.

Lois memutuskan untuk tidur.

Awalnya Lois tidur nyenyak sampe ia merasa ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya, tadinya ia ingin langsung bangun dan melihat siapa orang itu. Keinginan segera di urungkan saat ia tahu dengan jelas bahwa suara  seseorang tersebut itu milik Angela, ia harus tahu mau apa anak haram itu datang ke kamarnya tengah malam begini? Apa Angela ingin membunuh dirinya?dengan cara menjekik lehernya.

Awas saja kalo sampe anak haram itu melakukan hal seperti itu,  ia tidak akan sungkan mempolisikan adik tirinya tersebut.

Lois bisa merasakan Angela duduk di sampingnya, menghela nafas dengan berat. 

"Tadi pagi aku sudah mengecek kandungan, aku senang karena dokter bilang anak kembar kita baik-baik saja. Apa kau tahu? Aku merasa kesepian karena tidak ada kau yang menemaniku mengecek kandungan dan tidur. Tidak ada kau yang biasanya aku marahi atau ajak bertengkar lagi. " 

Lois bisa meraskan jemari lembut Angela sekarang merapihkan rambutnya dengan lembut,  dan ya Tuhan sekarang Lois bisa bahwa merasakan bibir tipis Angela mencium bibirnya sekilas.

Apa-apa an, anak haram ini?berani sekali Angela mencium dirinya?

Lois ingin membuka mata lalu memarahi anak haram itu tapi dia  mengurungkan niat,  Lois harus tahu apalagi yang selanjutnya dikatakan oleh Angela.

"Lois,  Apa bisa kau tidak menbenciku?mengingatku lagi? Kalaupun akhirnya kau melupakanku selamanya,  bisakah anak-anak kita memanggilmu Daddy dan kau menyayangi mereka? Apa bisa?" Suara Angela mulai bergetar.

Meskipun Lois tidak melihat dan berpura-pura tengah tertidur tapi dia tahu kalo Angela sekarang benar-benar tengah tertekan, perubahan suara perempuan itu jelas mengisyaratkan kesedihan mendalam.

Apa dirinya begitu berarti hingga membuat adik tirinya itu tersiksa dengan kehilangan ingatannya?

Baiklah dia sudah memutuskan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi?Dan untuk itu artinya dia tidak bisa ikut Laura ke London

Penasaran Lois semakin kuat saat ia mendengarkan pembicaraan Angela,Atharik dan Ken.

Di dunia ini selain kakaknya, tentu Lois mempercayai Atharik dan Ken,  kedua sahabatnya itu tidak akan pernah mengkhianati apalagi bersekutu dengan Angela untuk membuat skenario palsu agar menjebaknya.

Setelah berbicara Atharik dan Ken pamit, entah kenapa suasana menjadi sepi.

Apa Angela juga sudah pergi bersama kedua sahabatnya?

Lois sengaja tidak langsung membuka mata setelah dirasa tepat waktunya Lois membuka mata secara perlahan, rupanya Angela tengah membaca novel begitu serius sampe tidak menyadari Lois menatapnya.

Jarak mereka sekitar 7-8 meter, kamar rawat Lois VVIP sudah pasti sangat Luas dan bagus.

Dan akhirnya setelah beberapa waktu Angela tertidur pulas di atas sofa,  Lois terbangun dari ranjang berjalan pelan menghampiri Angela.

Menatap wajah Angela, mencoba mengingat kembali apa yang terjadi tapi sia-sia.

Angela tampak cantik saat tidur, bahkan tanpa Lois sadari dia terus menatap Angela tanpa lelah.

Entah sudah berapa lama Lois menatap adik tirinya itu, ia merasa mengantuk dan akhirnya kembali ke atas ranjang.

Besok paginya Lois terbangun, dan menyadari bahwasanya Angela sudah pergi.

Flasback off.

***********

#Lois's Pov#

Aku sunguh tidak mengerti, kenapa aku bisa jatuh cinta dan menikahi Angela?

Baiklah aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Aku meminta Atharik dan Ken untuk menemuiku.

"Aku ingin minta bantuan kalian, bisakah kalian pindah ke rumahku dan aku pindah ke apartemen kalian?" ujarku, Atharik dan Ken tampak bingung dengan maksud perkataanku yang mungkin terdengar aneh bagi mereka.

Dan segera berubah menjadi terkejut.

"Kau sudah gila, untuk  apa kita harus melakukan hal itu?" protes Atharik.

Ken bahkan memasang raut bingung sekaligus aneh, "Jangan gila, Lois." seru Ken.

"Kemarin malam,  aku mendengarkan semua pembicaraan kalian. " akhirnya Lois mengaku kebenarannya,  Atharik dan Ken terkejut mendengar pengakuanku yang tak terduga.

"Bagaimana mungkin?" Ken tampak semakin bingung, Atharik juga merasa sama seperti Ken.

Aku menjelaskan alesannya yang sebenarnya, merekapun mengerti dan setuju untuk membantuku.

"Aku harap ingatanmu segera kembali dan yang terpenting kau bisa mendampingi Angela saat melahirkan nanti." kata Atharik.

Ken tersenyum,  "Bagaimanapun kau suaminya tugasmu untuk menjaga Angela dan anak kalian. "

Sejujurnya aku muak mendengarkan perkataan mutiara kedua sahabatku ini,  tidak ada kalimat yang aku ucapankan untuk membalas perkataan mereka.

Saat ini aku bahkan masih belum bisa berfikir jernih sama sekali.

Yang aku tahu,  aku harus tinggal bersma Angela agar aku bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi?

-

-

-

-

Setelah selesai menyiapkan makan malam, Angela segera duduk sambil melanjutkan membaca novel.

Sesekali tangannya mengambil buah-buaham dimasukkan ke dalam mulutnya lalu diselengi minum orange juice segar.

Suara intekom berbunyi, Angela segera membuka pintu.

Angela menatap jam dinding, pukul menunjukan jam 11 malam.

Itu pasti Kak Atharik dan kak Ken, pikir Angela.

Angela beranjak dari sofa, jalannya memang samakin lambat karena kandungan besarnya ini sedikit banyaknya mempengaruhi gerakan badannya.

Pintupun berhasil dibukan.

Dan betapa terkejutnya dia saat ia tahu bahwa berdiri di hadapannya adalah Lois dengan memegang koper besar di sebelah tangannya.

"Lois,  kenapa kau ada di sini?" Tanya Angela bingung.

Tanpa ada niat menjawab Lois langsung melangkah masuk, duduk di sofa lalu menyeringai penuh makna.

Meminum orange juice Angela tanpa izin sebelumnya.

"Mulai sekarang kita akan tinggal  bersama, Angela."

Wajah Angela berubah menjadi sangat terkejut, "apa maksudmu?"

Lois menyadarkan tubuh di ujung sofa besar tersebut, meletakan kedua kakinya ke meja kemudian menyilangkan sebelah kakinya, "aku akan tinggal di sini bersama istri dan anakku, tidak masalah bukan."

"apakah ingatanmu sudah kembali?" sekarang raut Angela terlihat senang, seandainya Lois benar sudah ingat Angela pasti akan sangat bahagia.

Lois menggelengkan kepala dengan enteng,  "Aku ngantuk, jangan lupa besok siapkan aku sarapan yang enak. Aku tidak yakin kau bisa memasak enak." Ledek Lois, Angela merasa kesal seenaknya Lois berkata begitu.

"Satu hal lagi,  jangan pernah mencoba masuk tanpa izin ke kamarku dan menyentuhku." kata Lois santai,  Angela berkacak pinggang, kemudian melempar pandangan kesal.

"Aku tidak akan melakukannya, kau dengar?! Aku akan menyentuhmu dan akan merabamu, jika kau tidak suka. Silakan pergi dari sini." Angela tampak kesal, Lois berjalan cuek menuju kamarnya tanpa berniat membalas perkataan Angela.

******

Bell interkom, berbunyi pagi-pagi Angela yang telah selesai memasak dan menyiapkan sarapan pagi di meja makan merasa aneh.

Siapa tamu yang datang sepagi ini?

Ternyata Atharik dan Ken,  mereka masih memakai kaos dan celana pendek bahan.

Angela bisa menebak kedua pria tampan ini belum mandi sama sekali.

"Kak Atharik dan Kak Ken,  kenapa kalian datang pagi-pagi begini dan berpenampilan seperti ini?"

"kami adalah tetangga sebelahmu, Angela." Jelas Atharik,  Ken terlihat langsung menghampiri meja makan dan melahap makanan yang ada di atas meja dengam rakus.

"Masakanmu memang terbaik, An." Puji Ken, sambil mengunyah makanan dan mengangkat kedua jempolnya.

Angela merasa lucu melihat Ken yang seperti anak kecil saja.

"Kau harus menjelaskan ini semua padaku, Kak Atharik tapi sebelum itu kau harus sarapan dulu." Angela menarik tangan Atharik lalu mendudukan pria itu di samping Ken yang masih sibuk sarapan.

Lois merasa terkejut saat membuka pintu kamar, ada dua pria tidak asing baginya tengah asik sarapan dan berbincang dengan Angela.

"kenapa kalian sepagi ini ada di sini?hah." Tanya Lois , Atharik dan Ken secara bersama menengok ke arah Lois.

"inikan apartemen kami, apa salah kami berada di sini?" Jawab Ken enteng.

"kami berdua sudah menyewa apartemen di sebelah, mulai dari semalam kita sudah menjadi tetangga ,kawan." Atharik melanjutkan makannya.

"Bukankah kita sudah sepakat kalian akan tinggal di rumahku?"

Atharik memutar kedua bola matanya,  "Jarak antar rumahmu dan kantorku sangat jauh,  aku tidak mau jadi aku putuskan untuk menyewa satu unit apartemen disebelah apartemen kami ini."

"Lois,  jarak rumah sakit Galaksi dari apartemen ini hanya sekitar 20 menit sedangkan dari rumahmu bisa dua jam belum lagi kalo aku terjebak macet. Itu sungguh memakan waktu, Dan terpenting jarak dari rumah pacarku dan Atharik lebih dekat."

"Apa maksudmu?" Lois meninggikan sebelah alisnya.

"Pacarku dan Ken berada dua lantai di atas kami." Atharik menjelaskan mengenai Thalita kekasihnya dan Debby yang tak lain kekasih Ken.

Lois ikut bergabung bersama Angela, Atharik dan Ken.

Lois menatap Angela yang tengah asik sarapan tanmpak acuh padanya.

"Jadi pagi ini kalian ikut sarapan bersama kami, Baiklah." Seru Lois  kemudian mulai menyantap sarapan pagi.

"Tepatnya setiap pagi kami akan sarapan di sini." Ken menjelaskan maksud sebenarnya.

Lois terkejut,  "Kenapa?kalian bisa ke pacar kaliankan untuk sarapan."

Atharik tersenyum geli mengingatkan pengalaman pertama dan terakhir mereka sarapan dengan kekasih mer4,  "Masakan Thalita dan Debby, sungguh buruk. Kami pernah mencoba sekali ikut sarapan bersama mereka dan kau tahu aku dan Ken berjanji tidak akan mau mencoba masakan mereka lagi.  rasanya benar-benar tidak enak hueeek.."

"Kau bayangkan saja, bagaimana rasanya nasi goreng terasa seperti masakan basi...pokoknya kau harus mengajarkan mereka maska,An." Ujar Ken.

Angela tertawa,  "Baiklah kalian setiap pagi dan malam boleh makan disini, aku juga akan mengajarkan kedua pacar kalian memasak."

Lois menyelesaikan sarapannya lalu pergi mandi dan bersiap pergi ke kantor, Angela meninggalkan Ken dan Atharik masuk ke dalam kamar Lois.

Awalnya Lois akan marah tapi melihat Angela yang tengah sibuk memilih jas kerja untuknya alhasil Lois merasa tersentuh.

Angela memasangkan jas kerja pada Lois, merapihkan jas tersebut agar tampak bagus.  

"kalau kau tidak suka , aku tidak peduli." Angela dengan santai menjelaskan sikapnya yang tanpa izin masuk ke kamar Lois, membantu Lois mengenakan jas kantornya.

Bahkan sebelum Lois protes, dan memastikan penampilan Lois sudah okay.

Angela bersiap untuk keluar tapi tiba-tiba  Lois menahan tangannya lalu mengecup bibirnya.

Angela terkejut, sampe tidak bisa berkata apapun.

"Kalau kau tidak suka, itu bukan urusanku." Lois mengkopi perkataan sang istri dan berjalan keluar meninggalkan Angela dalam kamar sendiri.

Angela tersenyum bahagia.

Tbc