"Mulai sekarang Luna tinggal sama papa dan mama Angela, ingat meskipun mungkin kita akan bisa bertemu dalam waktu dekat tapi mama akan selalu menelpon putri cantik mama ini setiap kali mama ada waktu."
"Mama mau kerja lama lagi?" Tanya sang putri dengan wajah polos membuat batin Mauren semakin merasa bersalah, dia memeluk erat tubuh mungil sang putri.
Air matanya sudah tak bisa lagi ditahan, menghapusnya lalu tersenyum.
"Iya tapi kali ini mungkin dalam waktu lama kita tidak akan bertemu dulu, mama harus keluar negeri untuk bekerja sayang."
"Luna gak bisa ikut? Luna mau ikut mama." gadis mungil itu bahkan memeluk Mauren dan enggan melepaskan.
"Kan ada papa juga mama Angela yang menggantikan mama, Seandainya bisa mama pasti ajak Luna."
"Mama jangan nangis, Luna gak mau lihat mama sedih." Alluna tersenyum lalu mencium kedua pipi Mauren.