Awrin mengantarkan anak bungsunya pergi ke sekolah, meskipun keuangan keluarga mereka sedang tidak baik tapi Shone memutuskan agar adiknya itu tetap melanjutkan pendidikan dan tidak terputus.
Untuk saja apartemen tempatnya tinggal ada sekolah cukup berkualitas baik di sana sehingga Arine bisa menempuh pendidikan di sana.
Telpon Awrin berdering dan dia terkejut ternyata yang meneleponnya adalah mantan suaminya yang bajingan.
Dengan cuek dia memutuskan untuk mengabaikan panggilan tersebut bahkan jika pria itu terus mengganggu hidupnya dia akan memblok nomornya.
"Mom..dah..dah.." ucap Arine begitu dia masuk ke dalam kelas kepada sang ibu tercinta.
Untung saja dia memiliki putri begitu lucu dan cantik sehingga bisa menghibur hatinya dikala sedang sedih seperti sekarang, Seandainya saja Petro tidak menghianati nya dan mencampakkannya seperti ini mungkin hidupnya tidak akan sengsara.