Chereads / Belongs to president / Chapter 4 - 4

Chapter 4 - 4

Sekarang Nadia berada di Jerman,tetapi ia tidak tinggal di ibukota. Melainkan ia tinggal di desa kecil paling terpencil di Jerman,tidak banyak orang yang tinggal di desa kecil ini mungkin bisa dikatakan hanya 2000 manusia yang tinggal disini,ketambahan dia satu jadinya 2001, hehehe.

Meskipun ini Desa kecil dan terpencil udara disini lebih segar dari pada dikota,itu di karenakan disini jarang ada orang menggunakan mobil,bahkan hampir tidak ada.

Oh..iya ini sudah lewat seminggu ia tinggal di kota terpencil yang tidak bisa dilacak GPS dan google Map ini,meskipun tidak terlacak google ataupun GPS desa kecil ini masih memiliki Rumah sakit,fasilitas sekolah yang cukup lengkap,Bahkan taman bermain yang cukup luas.

Dan Nadia sangat bersyukur karena Fasilitas Rumah Sakit itu cukup lengkap jadi dia bisa memeriksa kandungannya setiap saat. Ya, hasil melakukan adegan ranjang seminggu yang lalu menghasilkan bayi.untung saja ia bertindak cepat dan memilih pindah ke Jerman.

Di Jerman ia memiliki rumah sederhana. Ia juga memiliki kebun bunga yang cukup luas dan ladang gandum. Ini semua karena uang pria malam itu,jika pria itu tidak meninggalkan uang sebanyak itu. Mungkin dirinya tidak akan bisa bertahan sampai sekarang.

Ketika ladang gandum dan kebun bungannya menghasilkan uang. Ia akan menebus uang pria itu dengan perlahan-lahan.toh,mungkin disini Kebun bunga tidak terlalu menarik dimata mereka.

Sekarang Nadia sedang mendekorasi Rumah barunya,sebenarnya kemarin sudah didekorasi tapi itu baru bagian belakang rumah dan dapur. Ruang tamu,kamar dan teras belum dia beri dekorasi apapun.

Sekarang yang ia dekorasi adalah bagian ruang tamu,disini Nadia memilih wallpaper berwarna Hijau mentah dengan daun ditengahnya. alasan ia memilih Wallpaper tembok berwarna hijau itu karena sofa yang ia letakkan di kamar tamu juga berwarna hijau.

Setelah selesai mendekorasi ruang tamu,Nadia beralih mendekorasi Terasnya. Disini Nadia tidak perlu repot-repot mendekorasinya karena dengan teras seluas ini ia bisa meletakkan berbagai bunga dari yang kecil sampai yang besar. Bagi Nadia sekarang itu adalah zona ternyaman yang pernah ia rasakan.

Saat Nadia sedang asik memindahkan bunga-bunganya. Tiba-tiba ada seorang pria dewasa berumur sekitar 25 tahunan dengan rambut berwarna hitam dan mata Coklat dengan kulitnya yang sedikit kecoklatan,menghampiri Nadia.

"hi! Are you a newcomer here?"

Nadia menghentikan aksi mendekorasi teras rumahnya dan mendongakkan kepalanya menatap pria tersebut. Pria tersebut sangat tinggi,mungkin bisa dikatakan tingginya 188 cm.

"Ya,saya pendatang baru disini" ucap Nadia dengan senyum manisnya.

"Kamu terlihat lebih muda dari saya,perkenalkan nama saya John Leviethan. Saya tetangga sebelahmu" John menunjuk rumah bercat kuning yang jelas lebih besar dari pada rumah milik Nadia. Tepatnya rumahnya berada disebelah kanan milik rumah Nadia.

"Saya Nadia athela. Saya baru menginjak umur 23 tahun kemarin. Anda?"

"Sepertinya kita tidak perlu terlalu formal,umur saya juga baru 25 tahun"

"Kamu lebih tua dari saya,harus menggunakan bahasa sopan"

"Hanya 2 tahun,Itu tidak masalah. Oh ya,kamu pindahan dari mana?"

Dimata Nadia,john adalah orang yang ramah dan menyenangkan. Apa tidak masalah,bersikap unformal dengan john?tapi john menyuruhnya begitu. Mungkin John juga tidak memiliki teman disini,dan kebetulan Nadia juga tidak memiliki teman.

"Aku pindahan dari indonesia" ralat New york,ralat Nadia didalam Hati.

Nadia menangkap ekspresi terkejut dari wajah John,adakah yang salah?

"Apa ini takdir!?aku juga dari sana" ucap John menggunakan logat bahasa indonesianya.

"Lalu kamu tinggal didaerah mana?aku surabaya"

"Aku jakarta. Wah- aku tidak menyangka bisa bertemu warga 62 disini,tetapi wajahmu tidak terlihat seperti orang indonesia"

"Ya,itu karena aku memiliki darah campuran"

"Ya pantas saja. Sepertinya aku tadi menunda pekerjaanmu mendekorasi teras"

"Tidak kok,kamu tidak menunda pekerjaanku lagian besok aku masih memiliki waktu untuk mendekorasi terasku lagi"

"Bagaimana jika aku membantumu sekarang"

"Aku tidak ingin merepotkanmu"

"Tenang saja,kamu tidak merepotkanku kok"

John membantu Nadia mengangkat bunga yang besar,bagi John bunga dengan ukuran pot besar itu bukan apa-apa,itu karena dia sering melakukan GYM dan juga ia sangat menyukai olahraga,ntah itu olahraga Air seperti berenang atau lari,Dan karena itu juga tubuhnya membentuk dengan sempurna Karena keahliannya itu,John menjadi salah satu atlit terkenal yang berasal dari indonesia. dan sekarang adalah masa liburannya sebelum kembali lagi masuk kedalam perlombaan.

"Apa itu tidak berat?"

"Tidak sama sekali" balas John di selingi dengan senyuman kecut.

"Kalau begitu bantu aku,angkat yang itu lalu pindahkan ke sebelah kanan"

"Siap"

Nadia mengambil gunting,lalu merapikan bunga-bunga yang baru saja ia beli. Sedangkan John memindahkan bunga-bunganya ke tempat yang lebih cocok. Tanpa disadari oleh dua sejoli itu,hari sudah mulai sore. Matahari sudah menenggelamkan separuh tubuhnya.

"John,ini sudah sore. Lebih baik kamu pulang dan bersihkan tubuhmu"

"Aku bauh banget ya?"

Nadia tertawa renyah. "Bukan begitu,apa tubuhmu tidak terasa lengket huh?"

"Baiklah!aku akan pulang ke rumah dan mandi"

John melambaikan tangannya,lalu berbalik pergi. Nadia yang sudah melihat john Masuk kedalam rumah. Dan sekarang giliran dirinya lah yang masuk kedalam rumahnya sendiri. Nadia sangat menyukai aroma rumahnya,Aroma alami tanpa pengharum ruangan,Terasa sejuk tanpa AC. Sangat menyenangkan!

Nadia merenggangkan tangannya,ia melepas bajunya asal,lalu masuk kedalam kamar mandi. Menyalakan shower lalu menikmati air dingin di sore hari.

Setelah mandi 20 menit,Nadia mengambil baju longgar berwarna putihnya.ya,ketika dia tidur ia lebih menyukai baju longgar dengan panjang hanya sampai diatas lututnya.itu sudah menjadi kebiasaannya ketika tidur menggunakan baju yang longgar. Nadia juga tidak terlalu suka ketika tidur menggunakan bra,jadi bisa dikatakan ketika dia tidur dia hanya memakai baju longgar dengan celana dalam.

Setelah memakai baju longgarnya. Nadia menidurkan dirinya dikasur empuknya yang cukup untuk 2 orang. Kasur empuk dengan sprei yang lembut,dia sudah memimpikan kasur ini sejak lama! Dan akhirnya bisa mendapatkan kasur ini dengan uang pria itu.

Nadia menatap langit-langit kamar sambil memikirkan 'pria seperti apa yang merebut mahkotanya?' dengan uang sebanyak itu,mungkin Nadia bisa membeli pulau. Apa pria itu tidak rugi?no--no-no seharusnya yang merasa dirugikan disini adalah Nadia. Kenapa menjadi pria itu?huft!tapi Nadia masih sangat penasaran sekali,dengan pria itu.

Nadia yakin pria itu pasti seorang presiden Negara!karena pria itu terlihat sangat kaya. Dari kartu yang dia berikan saja Nadia bisa tahu pria itu kaya,karena kartu yang dia berikan berwarna hitam dengan logo legendaris yang hanya dimiliki oleh orang-orang besar seperti presiden.

Akh!!Nadia tidak bisa menebak orang itu!apa mereka salah satu dari rich man yang sudah mendunia?Yang Nadia tahu pria paling kaya yang melebihi kekayaan presiden adalah pemilik 'H&C group' yang tak lain adalah Alardo Zanqueen. Tapi itu semakin mustahil bagi Nadia.tidak mungkin orang sekelas Alardo mau menghabiskan malam dengannya. Ditambah lagi pria itu sepertinya tidak suka menampakkan wajahnya dimedia. Jadi jelas sudah pasti bukan Alardo Zanqueen.

Lalu siapa?

Ah sudahlah,dari pada ribut memikirkannya lebih baik sekarang Nadia tidur. Otaknya sudah cukup lelah memikirkan berbagai masalah dan identitas pria yang mengambil mahkotanya. Ia ingin tidur dengan nyenyak dan menghilangkan masalah-masalah sialan itu dari pikirannya.

--

Bersambung