Chereads / You Think / Chapter 16 - Kenyataan

Chapter 16 - Kenyataan

Hari ini Angel kembali ke rutinitas awalnya seperti biasa. Berakhir di rumah sakit dan bertemu pasien.

Jam menunjukkan pukul 12.14 p.m waktunya Angel berbenah untuk makan siang. Seharusnya tapi lagi-lagi hal itu tak bisa menjadi kenyataan karena Angel dihadapkan dengan fikiran yang berbelit.

Stefani Auliana

Wanita jalang itu sungguh mengganggu fikiran Angel. Bagaimana bisa kakaknya memiliki kartu nama itu.

Angel harusnya menghabisi wanita jalang itu saat itu juga. Tapi lagi-lagi itu tak pernah bisa terwujud.

Tok Tok

"Masuk."

Angel memperbaiki posisi duduknya dan menyembunyikan kartu nama itu. Angel melihat Cheana datang.

"Tumben lo masih stay disini Ngel."

Chea duduk di kursi depan meja kerja Angel.

"Males."

"Tumben amat lo kayak gitu."

"Males aja. Lo ngapain kesini?."

Chea mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecilnya. Angel terpaku saat Angel menyodorkan foto seseorang yang selama ini dia cari.

"Chea.. lo.."

"Ini gue dapet gak sengaja pas mau foto anak-anak di mall."

Angel tersenyum dan tanpa ia sadari air matanya mengalir.

"Jadi.. dia gak mati?."

"Seperti yang lo lihat."

Angel mengusap wajah yang ada di foto itu. Walaupun agak samar tapi ia yakin itu dia.

"Dia gak berubah banyak."

Chea diam tak mau menanggapi. Chea ingin berbicara mengenai apa yang ia lihat dibalik foto itu.

"Angel, sebenarnya gue kesini ada yang mau gue omongin soal dia."

Angel mendongak dan menatap Chea penasaran.

"Apa?."

"Sorry ya kalau ini akan menyakiti perasaan lo. Tapi gue kudu banget ngomongin hal ini."

"Che... gak usah pakek basa basi deh."

Chea meremas tangannya karena gugup.

Chea mengeluarkan satu lagi foto dan ia sodorkan ke arah Angel.

"Sorry."

Angel terpaku akan gambar yang ada di foto itu.

"Chea.. ini apa?."

Angel menolak mempercayai apa yang ia lihat sekarang.

"Ngel.. dia gak sendirian. Dia bersama keluarganya. Mereka terlihat bahagia bahkan sangat bahagia."

Angel merasa hatinya sangat sakit saat tau kenyataan itu.

"Gue.. udah bicara sama wanita itu dan dia bilang,.. itu adalah suami dan anaknya. Mereka sudah menikah selama 6 tahun dan itu tepat setelah dia menghilang. 12 Desember 2011."

Angel mendadak lemas dengan kenyataan itu.

"Kenzo .. Julian.."

Angel merobek kedua foto itu hingga menjadi potongan kecil. Chea diam memandang hal itu. Kenzo adalah kekasih Angel 6 tahun lalu.

Kenzo menghilang saat kecelakaan mobil. Tak ada yang tau dimana Kenzo dan bagaimana kabarnya.

Angel tak menyerah untuk mencari keberadaan Kenzo dan itulah alasan terbesar Angel memilih pekerjaan menjadi seorang agen mata-mata yang selalu menerima tugas luar negeri.

"Dia bahagia Ngel."

"I know."

Angel meremas sobekan foto itu dengan sangat erat.

"Ngel.. "

"What!?."

Chea diam. Entah kenapa seharusnya Angel tak mengatakan hal itu tadi.

"Lo harus bahagia dan lupain dia."

Angel terdiam. Bahagia? apa itu definisi bahagia disaat segalannya begitu mengecewakan?

"I don't know what happened in  here."

Angel meremas rambutnya dengan kuat. Kenapa Angel yang selalu harus kehilangan?

"Ngel?."

Chea memegang tangan Angel yang daritadi bertengger di rambut Angel.

Angel mendongak dan berusaha menormalkan wajahnya.

"Lo gak papa kan Ngel?."

Angel cuma tersenyum tipis.

"It's okay. Udah biasa juga kok."

Angel merapikan rambutnya karena jika tidak ia rapikan maka akan ada bahaya. Hanya firasat.

"Lo bikin gue khawatir tau."

"Sorry."

Chea tersenyum.

"Eh.. gue denger-denger dari anak-anak, lo ada cowok baru ya?."

Angel berdehem karena merasa ucapan Angel menusuknya. Cowok baru? move on aja belum.

"Apaan sih lo."

Chea tertawa dan memukul meja.

"Eh lo mak mak bar-bar ya. Main mukul meja orang. Ini meja baru gue ganti."

"Sorry Ngel."

"Lo gak asik sih."

Angel berusaha menyembunyikan perasaannya di depan Chea. Karena Angel sangat tau jika Chea bisa membaca ekspresi wajah sedih Angel.

Angel tak ingin orang lain khawatir tentang dirinya. Walaupun itu ayah atau ibu angkatnya.

"Gue balek dulu ya. Mau ngurus acara WO si bujang."

"Weeh si bujang jadi nikah juga?."

"Jadilah."

"Kan dulu dia ditinggal minggat calonnya. Sekarang gak?."

Chea dan Angel terkekeh saat ingat bagaimana hancurnya acara si bujang alias Edo, teman SMA mereka dulu yang selalu gagal nikah gara-gara mempelai wanitanya ilang.

"Cewek cakep say. Cinta mati lagi."

Angel terkekeh.

"Palingan ntar juga minggat lagi."

"Eh lo kok jahat banget sih. Ini kalau gagal lagi gue yang rugi. Property gue nih."

Angel menepuk bahu Chea sambil tersenyum mengejek.

"Lo kudu waspada."

"Gak asik lo. Gue pergi."

Chea cuma tersenyum singkat dan langsung pergi. Angel iri dengan Chea. Temannya itu begitu beruntung mendapatkan Fahmi dan kedua anaknya. Ia ingin juga memiliki keluarga seperti itu.

Tapi nyatanya Angel harus memendam impiannya karena teringat akan keluarga barunya sangat berantakan.

Angel masih memiliki beberapa dendam yang harus ia selesaikan secepat mungkin. Dan yang pasti Angel harus segera menyelesaikan tugasnya yaitu Varo secepat mungkin.

Agar Angel bisa bebas dan tak merasa diawasi lagi.

🏵