Chereads / Ketika Indonesia Menaklukkan Dunia / Chapter 40 - Sebuah Negeri Pemenang

Chapter 40 - Sebuah Negeri Pemenang

Kita adalah Negeri Pemenang...

Kita berhasil menulis ulang sejarah…

Menjadikan negeri kita Adidaya... Superpower!

Walau hasil pemilu kongres tidak seperti yang kita harapkan setidaknya eIndonesia saat ini jadi tempat pertemuan bangsa-bangsa dari seluruh dunia, ribuan pekerja asing dari luar negeri mau mengabdi si perusahaan-perusahaan yang ada di eIndonesia dan membentuk komunitas yang menerbitkan buletin informasi untuk mendukung eksistensi mereka dengan bahasa mereka masing-masing. Secara keseluruhan lebih dari 10% penduduk dunia hidup di eIndonesia, mencari makan dengan bekerja keras serta membayar pajak untuk kemajuan negara ini.

Secara ekonomi eIndonesia adalah pusat perdagangan terbesar di dunia, dengan banyaknya perusahaan yang ada di eIndonesia (2407 perusahaan!) yang mengekspor barangnya ke berbagai negara, dengan produk mulai dari berlimpahnya hasil bumi seluruh region berproduktivitas tinggi eIndonesia sampai dengan barang jadi berkualitas.

Pemerintah eIndonesia menjadikan IDR sebagai mata uang yang paling berharga di dunia apabila dibandingkan dengan emas sehingga bangsa eIndonesia relatif lebih mudah untuk membeli barang yang dijual di seluruh dunia.

Secara militer eIndonesia juga terkuat dengan berkumpulnya 363 Jenderal dan 77 FM dari seluruh dunia membuat MPP pun tidak ada artinya jika berhadapan dengan tentara kita yang rata-rata berlevel 15, tinggi bukan?

Secara politik eIndonesia bersama dengan PEACEgc sekarang menjadi yang terdepan dalam kerjasama Internasional. eIndonesia pernah memiliki wilayah dari keseluruhan 5 benua dunia dan saat ini membuat kita memiliki kongress dari berbagai region yang ada di dunia. Hal ini membuat eIndonesia relatif sulit untuk menentukan keputusan.

Sebagai pusat peradaban dunia hal ini adalah tantangan ke depan kita. Namun setidaknya saya rasa untuk saat ini negara kita masih di dalam haluan jalan yang benar.

—Semarangindah

Sejarah kita pun diakui…

Sebagai Imperium terkuat…

The strongest empire – eIndonesia by Quicksilver

Imperium Terkuat — Artikel Sejarah eIndonesia oleh Quicksilver, jurnalis nomor wahid di eRepublik.

When I think of eIndonesia, the first that comes to my mind are the tanks... strong, old players, who walk the paths of the e-World for such a long time, who shaped and decided so many battles, who played so important roles in so many wars... strength is that comes to my mind when I look for a characteristic to label this huge empire of our world.

Ketika terpikir akan eIndonesia, yang pertama terlintas dalam benak saya adalah tank baja… banyak tank baja. Para pemain sepuh yang kuat, yang telah menapaki eDunia selama begitu lama, yang membentuk dan telah menentukan begitu banyak pertempuran, yang memainkan peranan yang begitu penting dalam begitu banyak perang... kekuatan, itulah yang muncul dalam batin saya ketika harus melabeli imperium raksasa di eDunia kita ini.

The story of an empire so far away, so hidden, but so famous; so controversial, but so much envied too... it started just before we, in Europe celebrated Christmas of 2007 - when on Indonesia's largest community site, the www.kaskus.us hundreds decided that this so-called eRepublik was what they wanted to try and play. The population boom was so unexpected, that at first they did not even have enough food for the newbies - but whom later founded the Indonesian Defensive Socialist Party, which has more or less lead the country ever since. Many of todays famous tanks came in this era, which also saw, as many countries at the time, the gradual building up of a country's systems, hospitals, governmental structures and military for times to come.

Ini adalah kisah imperium yang nun jauh di sana, begitu tersembunyi, namun begitu terkenal; begitu kontroversial, namun juga begitu banyak dikagumi dan dicemburui... Kisah ini dimulai tepat sebelum kita, yang ada di Eropa, merayakan Natal tahun 2007—ketika di website komunitas terbesar di Indonesia: www.kaskus.us ratusan pemain memutuskan bahwa permainan yang disebut eRepublik ini adalah yang ingin mereka coba dan mainkan. Ledakan populasi ini begitu tidak disangka, sehingga pada awalnya mereka bahkan tidak memiliki cukup banyak makanan untuk para warga baru—para warga baru ini yang kemudian mendirikan Partai Indonesian Defensive Socialist, yang kurang lebih telah memerintah negeri ini sampai sekarang. Banyak dari tank-tank terkenal yang lahir di zaman ini, yang juga menyaksikan sendiri perkembangan dan pembangunan infrastruktur negeri ini berupa Rumah Sakit, struktur pemerintahan, serta sistem kemiliteran mereka.

The last months before the war module were spent by internal poplitics , as more parties were formed and competed for power; and external diplomacy as the first ties were made, like the NAP with Pakistan or the attempted PTO of China. The war modul saw isnuwardana(eIndonesia's first citizen) declaring war to Australia, apparently after an insulting letter by the Australian president, and between the 13th and 17th the overwhelming forces of eIndonesia conquering all of Australia's regions. The difference between military forces made it practically impossible for Australia to defend her regions. The victorious war spurred another baby boom in eIndonesia, and the country's citizenry suddenly doubled, then tripled, making it one among the superpowers of eRepublik, with around 2000 citizens.

Bulan-bulan terakhir sebelum Module Perang diluncurkan dihabiskan dengan kisruh politik dalam negeri, ketika makin banyak partai terbentuk dan bersaing memperebutkan kekuasaan; serta diplomasi luar negeri ketika hubungan dan pakta-pakta awal dibuat, seperti perjanjian Non Agresi dengan ePakistan atau upaya PTO eRRC. Module Perang memicu presiden Isnuwardana (penduduk pertama eIndonesia) menyatakn perang dengan eAustralia, agaknya setelah mendapat surat bernada menghina dari presiden eAustralia. Kemudian, antara tanggal 13 sampai 17, bala tentara eIndonesia yang jauh lebih kuat menaklukkan seluruh region eAustralia. Perbedaan kekuatan militer membuat eAustralia mustahil bisa mempertahankan wilayahnya. Kemenangan perang ini memicu baby boom berikutnya di eIndonesia, dan jumlah penduduk negara itu tiba-tiba naik menjadi dua lalu tiga kali lipat, menjadikannya salah satu negara adidaya di eRepublik dengan jumlah penduduk sekitar 2000 orang.

After the Australian war, eIndonesia started to take part in European affairs too, by making MPPs and sending the first of the fabled tank-squads to defend Russia and Germany from the Swedish and Norwegian expansionism. Also at this time the PTO of South Africa was done, to counter the country's MPPs with the Northern Alliance. The PTO and its aftermath brought up new controversies as again the multiaccount-suspicions were on the surface and internal politics divided the country. Even though, eIndonesia attacked South-Africa, and occupied Eastern Cape, before admins suspended this war too.

Setelah perang eAustralia, eIndonesia mulai mengambil bagian dalam politik Eropa dengan membuat berbagai Pakta Pertahanan Bersama dan mengirimkan skuadron tank legendaris untuk mempertahankan Rusia dan Jerman dari invasi Swedia dan Norwegia. Juga di saat yang sama, PTO eAfsel dilakukan, untuk melawan MPP dengan Aliansi Eropa Utara atau Northern Alliance. Aksi PTO ini dan kelanjutannya memicu kontroversi baru ketika kecurigaan akan multi account menguak dan politik dalam negeri memecah belah eAfsel. Namun meskipun demikian, eIndonesia menyerbu eAfsel, dan menduduki Eastern Cape, sebelum admin pun membekukan perang ini sementara waktu.

Later in 2008 Argentina entered into the war after a bug thwarted eIndonesia's surprise attack on them. in December, eIndonesia went on after occupying Western Cape, and conquered Pampas too, thereby entering the South-American continent. Argentina was a founding member of Atlantis which formed from PANAM's ashes and from the Northern Alliance it was born, along with its counterpart, PEACEgc—of which eIndonesia was a founding member. eArgentina supported Atlantis and blocked eIndonesia (which was the main reason for attacking them) until in the French Toast war and Rumania's attack at Russia, it was left alone by most of its allies, and drifted towards PEACE, negotiating the release of regions from eIndonesia. In the meanwhile, Australian players, who were trying unsuccessfully to diplomatically regain their country, started an RW in New South Wales. At first it was unsuccessful, but later, as the two countris' leaders agreed, Victoria and New South Wales could return to Australia again.

Kemudian di paruh akhir 2008, eArgentina turun di kancah perang setelah sebuah buh menggagalkan upaya serangan kejutan eIndonesia ke negari Tango. Di bulan Desember, eIndonesia menyerang eArgentina setelah menduduki Western Cape, lalu menaklukkan Pampas, sehingga memasuki benua Amerika Latin. eArgentina adalah salah satu negara pendiri aliansi yang terbentuk dari aliansi Pan-Amerika dan Aliansi Eropa Utara. Atlantis ini merupakan aliansi rival PEACEgc – tempat eIndonesia menjadi negara pendirinya. eArgentina mendukung Atlantis dan memblokir eIndonesia (yang merupakan alasan utama menyerang mereka) sampai dalam Perang French Toast dan serangan eRumania ke eRusia, eArgentina ditinggalkan sendirian oleh sebagian besar sekutunya, hingga beralih menuju PEACEgc, dan menegosiasikan pengembalian wilayahnya dari tangan eIndonesia. Sementara, para pemain eAustralia, yang setelah gagal berupaya secara diplomatis mendapatkan kembali negara mereka, memulai Perang Pemberontakan di New South Wales. Setelah awalnya gagal, kedua pemimpin negara itu akhirnya sepakat. Victoria dan New South Wales dikembalikan lagi ke eAustralia.

Till early 2009, eIndonesia took part in no direct war, but sent her soldiers to help out in PEACE countries - we, Hungarians remember well to these instances, when our back-then impossible battles were aided by those tanks whose names we all knew... we became friends too, often visiting each others' chatrooms, the differences and distances between us just made us look all the more interesting to each other... we have a whole world between us, culture, religion, goals, tools and possibilities; we were a small country back then to be defended and they were already the power of the New World... and still we were, and remained since close friends, allies and brothers-in-arms.

Sampai awal tahun 2009, eIndonesia tidak mengambil bagian dalam perang secara langsung, namun mengirimkan prajuritnya membantu di negara-negara PEACE. Kami, warga Hungaria, ingat dengan jelas berbagai bantuan ini, ketika waktu itu pertempuran yang mustahil dimenangkan dibantu oleh tank-tank yang namanya kami semua kenal akrab… Kami pun akhirnya menjadi teman, seringkali saling mengunjungi chatroom satu sama lain. Perbedaan bahasa, budaya, dan jarak di antara kita justru makin menjadikan kami terlihat saling lebih menarik satu sama lain… Kami memiliki dunia yang sungguh berbeda, baik budaya, agama, cita-cita, cara-cara, dan ptensi; kami dulu adalah negeri kecil yang harus dibantu dipertahankan sedangkan eIndonesia sudah menjadi negara adidaya di eDunia… dan sampai kini, kami masih tetap menjadi sahabat erat, sekutu, dan rekan seperjuangan.

2009 saw eIndonesia gain neighbours, in Singapore, Malaysia and Philippines - and Thailand that also connected it to the mainland of Asia - and as was the fashion of the times, the new countries saw a race of older ones for PTOs. eIndonesia took part in these, and partly because of this, partly because of the Hungarian baby-boom, the country fell back in the population rankings - but not in the military ones though, and the presidency of aban brings a land-swap with Thailand and let eIndonesia march into India and China, conquering first the much needed high-iron resource region of Karnataka (the PTO of India made it all so easy), then moving on through to former Pakistani regions, until reaching their final goal - a border with Rumania, then occupying the prize-region of West Siberia.

Tahun 2009 menyaksikan eIndonesia mendapatkan banyak negara tetangga, di eSingapore, eMalaysia, dan ePhilippines—serta eThailand yang sudah berdiri sebelumnya dan juga tersambung dengan daratan utama benua Asia—seperti yang sering terjadi saat itu, negara-negara baru menghadapi gempuran PTO dari negara lama. eIndonesia mengambil bagian dalam hal ini, dan sebagian besar karena inilah, dan sebagian besar lagi karena baby-boom eHungaria, maka negara itu kembali tertinggal dalam ranking jumlah penduduk—namun tidak dalam ranking kemiliteran. Pemerintahan aban membawa pertukaran wilayah dengan eThailand dan membuat eIndonesia melaju menuju eIndia dan eRRC, pertama menaklukkan wilayah kaya besi yang sangat dibutuhkan yakni: Karnataka (dimudahkan oleh PTO eIndia), kemudian bergerak melaju melalui bekas-bekas wilayah ePakistan, sampai mencapai tujuan akhirnya—perbatasan dengan eRumania, kemudian menaklukkan wilayah berharga West Siberia.

The first of the WSR battles is particularly memorable to us, Hungarians because Rumania's army was ordered to fight in the blocking SGP battle, not letting it go over to Hungary, and so consequently they lost WSR to eIndonesia - which promptly put down a Q5 hospital and DS to it and started to populate the region to defend it from attack; a less than nice part of the story is that many of those new citizens were fakes, only created to raise the wall, in such numbers that it did lead a change in the rules too. The defending swaps with Russia are thwarted when Rumania also swaps some regions with Norway, and attacks WSR again - not making the previous mistake, and conquering it in another memorable battle. The ensuing chatterbox (three-sided landswaps among eIndonesia, eIran and ePakistan are described more elsewhere, but the end is that Rumania goes through East Siberia, and Iranian regions, with the PTO-ed ePakistan helping put with blocks; until reaching their goal, Karnataka.

Pertempuran WSR pertama yang terutama berkesan bagi kami, warga eHungaria karena pasukan eRumania diperintahkan bertempur dalam pertempuran SGP (Southern Great Plain) yang tujuannya hanya untuk memblokir agar tidak jatuh ke tangan eHungaria, dan akibatnya, WSR jatuh ke tangan eIndonesia—yang segera menaruh Rumah Sakit dan Pertahanan Q5 dan mulai memindahkan penduduknya ke sana untuk mempertahankannya dari serangan; bagian yang kurang enak dari cerita ini adalah banyak dari penduduk baru yang diciptakan di sana itu penduduk palsu, diciptakan hanya untuk meninggikan tembok, dalam jumlah yang begitu banyak hingga membuat peraturan pun berubah. Pertukaran wilayah untuk bertahan dengan eRusia terancam ketika eRumania juga menukar wilayah dengan eNorwegia, dan sekali lagi menyerbu WSR—tidak mengulang kesalahan yang sama, dan menaklukkannya kembali dalam pertempuran yang sangat mengesankan dan patut dikenang. Lalu landswap segitiga berikutnya antara eIndonesia, eIran, dan ePakistan membuat eRumania mencapai East Siberia dan wilayah Iran, dengan ePakistan yang mereka PTO terus memblokir; hingga eRumania mencapai sasaran mereka: Karnataka.

Back then PEACE lost almost all high iron regions, only the Brazilian and Karnataka remained in our hands; because of this, and because of eIndonesia's economy it was vital to defend this region at all costs. The whole of PEACEgc took part back then either in the defending of regions, or the blocking battles from Hungary, China and Russia. The loss of initiative as we all know since was prowing more and more dangerous to eIndonesia, as eRumania was at the end only one region away from Karnataka. The month also saw Don Agung being impeached and gagah taking his place in presidency - also a sign of things not going well.

Saat itu, PEACE kehilangan hampir semua wilayah kaya besi, kecuali Brazil dan Karnataka yang masih berada di bawah kendali kita; karena ini dan ekonomi eIndoensia, merupakan hal yang vital melindungi wilayah ini dengan segala pengorbanan. Seluruh PEACEgc ambil bagian dalam mempertahankan wilayah, atau pertempuran blokir dari eHungaria, eRRC, dan eRusia. Kehilangan inisiatif itu terbukti makin lama makin berbahaya bagi eIndonesia, ketika eRumania tinggal satu daerah lagi dari Karnataka. Di bulan itu juga presiden Donagung dipecat dan gagah mengambil alih kursi kepresidenan—pertanda banyak hal yang tidak beres.

But as we all know, the tide turned before Karnataka, eIndonesia regained the initiative, and went on to attack and reconquer the Rumanian occupied regions in Asia; until again eIndonesia was there in the gates of WSR. The legendary battle, which saw almost the complete armies of PEACE and Atlantis; in which eIndonesia is punished because of a weapons exploit by adding 200 k to the almost brought-down wall; and which caused Rumania to enter into the non-combat mode, becuse they demanded a more through investigation and more punishment; in which PEACE and eIndonesia almost gives up fighting seeing the punishment that many think unjust, but deciding later to still fight and finally - win. The final prize is won, the arch-enemy defeated, only some mop-up is needed in Asia and Europe - and the brothers-in-arms of eIndonesia, eHungary and PEACEgc are victorious.

Namun seperti yang kita semua tahu, arus berbalik sebelum Karnataka, eIndonesia mendapat inisiatif, dan terus menyerang dan menaklukkan kembali daerah-daerah yang diduduki eRymania; sampai eIndonesia kembali berada di gerbang WSR. Lalu pertempuran legendaris, yang menampilkan pasukan lengkap PEACE and ATLANTIS; yang dalam perang itu, eIndonesia dihukum karena eksploitasi bug senjata dengan menambahkan 200k ke dinding yang hampir diruntuhkan: dan membuat eRumania berhenti berperang, karena mereka menuntut penyelidikan lebih saksama dan hukuman lebih lain; PEACE dan eIndonesia hampir menyerah melihat hukuman yang banyak orang pikir tidak adil itu, namun kemudian memutuskan untuk tetap bertarung dan akhirnya — menang. Hadiah ultimat dimenangkan, musuh bebuyutan dikalahkan, hanya diperlukan beberapa pembersihan sedikit di Asia dan Europe—rekan-rekan seperjuangan eIndonesia, eHungaria, dan PEACEgc menang.

Then came the famous attempt by Rumania, to PTO the third-largest country on erep - a congressional PTO, that was made possible by the hundreds of Rumanians in the conquered regions, the huge number of empty regions in the Indonesian empire, and the hundreds of Rumanians moving there to take part in the Matzanesia operation, that was almost, almost successful; the congress division going the same in either way, and only the presidential vote making it to eIndonesia's favor. The situation was made even more exciting by bans on bith sides. It took the country two months to be fully restored from the effects of the PTO and the economical sabotage, that is indeed a memorable one in the history of PTOs.

Kemudian datanglah upaya PTO anyar eRumania, untuk mem-PTO negara terbesar ketiga di eRepublik—PTO kongres, yang dimungkinkan oleh ratusan eRumania yang ada di daerah-daerah yang ditaklukkan, juga banyaknya jumlah region kosong di Imperium eIndonesia. Lalu ratusan eRumania pindah ke sana dalam operasi Matzanesia yang hampir, hampir saja berhasil: dengan berbagi jatah kongres sama rata dengan eIndonesia, dan hanya vote presiden yang membuat eIndonesia unggul. Situasi itu bahkan lebih menarik lagi dengan banyaknya ban di kedua belah pihak. Diperlukan waktu dua bulan bagi eIndonesia untuk pulih sepenuhnya dari efek PTO dan sabotase ekonomi, dan sungguh operasi ini yang paling terkenang dalam sejarah PTO.

But restore it they did, and by July, eIndonesia is again restless, and NicoSianipar is watching eagerly the only enemy he considers to be a worthy one still: USA. PEACE is planning the operation Helokitty, that would see the return of Urals to eRussia, and landswaps in Asia and eCanada; and eIndonesia, although having all the necessary resources, is eager to try its might against eUSA. So, another landswap, covered up as a training war with Japan gives them the necessary border with Hawai - and as eFrance, ePortugal and eRussia rolls out the red carpet to attack eCanada and the eUSA, and eHungary swaps the eBritish regions to reach Heilongjiang; eIndonesia also attacks. All the other attackers have the help of activated MPPs from back the French Toast war, but eIndonesia is standing against USA's 13 MPPs. A daunting task, but also a worthy one; eIndo, the old and strong empire, home of many great tanks, fortified by a number of smaller baby-booms, and the eager eHungarian soldiers who in time became a regular eIndo unit IHA - Indo is ready to issue the challege and win it. They march through the North-American steppes, across the plains and the mountains, to reach their goal, the fabulous land of California... and to win it in a memorable battle.

Namun mereka pulih, dan di bulan Juli, eIndonesia sekali lagi gelisah beraksi, dan NicoSianipar mengawasi satu-satunya musuh yang ia pikir masih merupakan lawan yang sepantar: eUSA. PEACE merencanakan operasi Helokitty, yang akan mengembalikan Urals ke eRusia, menukar wilayah di Asia dan eKanada; dan eIndonesia, meski telah memiliki semua sumberdaya yang cukup, bersemangat mengetes kekuatannya melawan eUSA. Jadi pertukaran wilayah berikutnya, yang disamarkan sebagai latihan perang dengan Jepang, membuat mereka memiliki perbatasan dengan Hawaii—dan ketika ePerancis, ePortugal, dan eRusia membentangkan karpet merah untuk menyerang eKanada dan eUSA, dan eHungaria melakukan tukar wilayah dengan eInggris untuk mencapai Heilongjiang; eIndonesia juga ikut menyerang. Semua penyerang telah memiliki MPP aktif sejak zaman Perang French Toast, namun eIndonesia sendirian melawan 13 MPP eUSA; tugas yang berat, namun juga sepantar; eIndonesia, imperium yang tua dan kuat, tempat banyak tank kuat bersarang, dibentengi banyak baby-boom kecil lainnya, serta pasukan eHungaria yang seiring dengan waktu menjadi unit pasukan eIndonesia dalam IHA—eIndosia siap untuk menggelar tantangan dan memenangkannya. Mereka melintasi padang rumput Amerika Utara, menyeberangi padang dan gunung, untuk mencapai tujuan mereka, tanah impian California... dan memenangkannya dalam pertempuran yang penuh kesan.

At the height of the empire eIndonesia was indubitably the largest ever empire that existed on erep - spanning six continents and occupying around 40 regions from 8 countries, having the most FMs and the greatest GDP - the envy of many who considered it only to the result of multies and/or exploits... but envy never objective, and eIndonesia was truly a great empire. Born in seclusion, forged in wars all around the world, maybe some of them did pick up illegal tools too, but still, that can also be said for many others. After the end of the north-american war, Indonesian players, having reached virtually everything in the New World, but ending with a retreat - started to loose interest in the game. The population dropped, as people left, even the Hungarian soldiers, to defend the regions at home, and the training wars were just not enough to keep up interest - they started to slowly let go of excess regions, just like Hungary, to be able to defend the important ones.

Di puncak Imperiumnya, eIndonesia tak dapat disangkal lagi adalah imperium terbesar yang pernah ada di eRepublik—menjangkau hingga enam benua dan menduduki sekitar 40 wilayah dari 8 negara, memiliki paling banyak Field Marshall dan GDP terbesar— disiriki banyak negara yang menganggap kejayaan ini hasil dari multi account dan/atau mengeksploitasi bug... namun kecemburuan tidak pernah objektif, dan eIndonesia sungguh adalah imperium yang benar-benar dahsyat. Lahir di tempat yang terisolasi, ditempa oleh perang di segala penjuru dunia, mungkin sebagian dari mereka mempraktikkan perkakas illegal pula, namun, kita bisa mengatakan banyak negara lain melakukan hal yang sama. Setelah akhir perang eAmerika Utara, para pemain eIndonesia, dalam arti sesungguhnya telah mencapai segalanya di eDunia, namun dimulai dari sebuah kemunduran—mulai kehilangan minat terhadap permainan. Populasi mereka menurun, seiring orang-orang mulai pergi, bahkan prajurit eHungaria, untuk mempertahankan wilayah asli eHungaria, dan latihan perang tidak lagi cukup untuk memacu minat—mereka perlahan-lahan mulai membuang region mereka yang berlebihan, seperti yang dilakukan eHungaria, untuk bisa mempertahankan wilayah-wilayah yang penting.

So, eIndonesia is an empire that can tell, alone from all of the empires, that it had achieved everything that it set out to reach; and its fall was a fall of an empire that has no more goals to attain.

Jadi, eIndonesia adalah imperium yang dari semua imperium yang pernah merajai eRepublik, adalah satu-satunya yang mencapai segala cita-citanya; dan kejatuhannya adalah kejatuhan imperium yang tidak lagi memiliki tujuan baru untuk diraih.

I salute you old friends, brothers of the sword!

Quicksilver.

Kita adalah Negeri Pemenang!