2 tahun telah berlalu, dan seseorang yang aku rindukan belum juga bertemu Hari ini. Begitu banyak harapan yang kutitipkan kepada sang Bulan. Begitu banyak tangisan yang kurasakan bersama sang Hujan. Begitu banyak amarah yang kupendam untuk sang Mentari.
Dimana sosok yang selama ini membuatkubahagia?
Bawahtanah?Ataslangit?Sujudku?
AtauTuhan?Akan kucari walau meteor membuat sangbumihancur.Akan kucari walau Liver membuat sang hatibanjir.
Akan ku ajak berbincang sang angin sambilmembacapuisiyang sempat kau berikan padaku 2 tahunlalu
Akan kumintadiamencarimu!Walau alammentertawaiku.
"Kau dimana Ryan? Aku rindu." Ujarku dengan air mata yang tidak ingin lagi kuajak kompromi.
"Akankah kau datang pada ulang tahunku esok?" Tanyaku melihat foto Ryan ketika bersamaku dulu.
Esok adalah ulang tahunku yang ke-20 tahun. Bagiku tidak ada kado yang lebih indah ketimbang kehadirannya dihadapanku. Tidak ada kue yang lebih nikmat ketimbang ucapan selamat ulang tahun darinya. Tidak ada teh yang lebih hangat ketimbang pelukkanya ketika menenangkanku.
Dan hari ini aku kembali ketempat dimana Ryan menyatakan cintanya padaku dulu. Aku sengaja mengenangnya, aku rindu Ryan yang selalu bisa membuatku tersenyum, hanya dengan bola berwarna merah yang kemudian ia taruh dihidungnya, mencoba untuk menyeragamkan seorang badut.
Tentang bagaimana dirinya melindungiku dari kejaran masa lalu yang selalu menghantuiku hingga aku lupa.
Tentang bagaimana sosoknya yang berhasil meyakinkanku bahwa dialah yang terbaik.
Dan aku tidak tahu apakah aku bisa mencintai orang lain sebesar aku mencintainya?.
Masihkahkaumengingatku?
Masihkah diam-diam sebelum fajar menjelang,
ada wajahku muncul dalam bayang bayang.mimpimu?Jika kau menjawab iya, maka kembalilah, aku rindu.