" Katakan apa maumu sekarang." ucap Robet kembali duduk di kursi kebesarannya.
" Berikan surat wasiat Tuan William yang asli padaku, atau kamu tidak akan mendapatkan apapun dari warisan Tuan William." pinta Ardham dengan suara berat dan wajah dinginnya.
" Kamu mengancam ku Ardham?" ucap Robet dengan suara dingin.
" Tidak, aku hanya meluruskan apa yang benar saja, kamu tahu sendiri kalau Tuan William hanya memberikan warisan itu pada Arsen pewaris tunggalnya, jadi kenapa kamu membunuhnya? apa kamu ingin menguasai harta warisan Arsen." Ardham mulai menekan Robet.
" Tutup mulutmu Ardham!! kamu tidak ada bukti kalau aku yang membunuh Arsen." teriak Robet dengan emosi yang sudah meledak.
" Jadi benar kamu yang sudah membunuhnya tapi tidak ada bukti begitu?" ucap Ardham lagi, semakin memojokkan Robet.