" Syukurlah Ji, paling tidak dengan penglihatanmu itu, hatiku sedikit tenang, tapi kita harus tetap mencarinya." ucap Abay dengan pikiran yang kembali menerawang jauh.
" Ya paman itu pasti, kita harus tetap optimis mencari keberadaan paman Ardham..ehh paman Abay, tetap fokus ke jalan paman." Jian mengingatkan Abay yang terlihat melamun.
Sampai di depan rumah sewaan Ardham, Abay dan Jian langsung masuk ke rumah dengan memakai kunci yang di bawa Abay.
" Paman, baiknya paman mencari Nadine di kamarnya, aku akan ke atas dulu." ucap Jian hendak naik keatas.
" Kenapa kita tidak menemui Nadine bersama?" tanya Abay Melihat Jian yang terlihat sedikit pucat.
Abay baru sadar jika keadaan Jian tidak baik-baik saja.
" Apa kamu sakit Jian, wajahmu pucat, maaf aku baru menyadarinya sekarang." ucap Abay sambil mengamati tubuh Jian.