Chereads / Aku Menjadi Putri Di Novel Ini? / Chapter 11 - Part 11 : Her smile (arion childhood) (1)

Chapter 11 - Part 11 : Her smile (arion childhood) (1)

*****

Senyuman.... Dulu mama pernah bilang bahwa senyuman adalah media yang sering di pakai oleh seseorang untuk memyembunyikan kesedihannya...

Meskipun hati mereka sedang sedih namun mereka dapat menyembunyikannya dengan tersenyum... Agar tidak ada yang mengetahui perasaan mereka yang sesungguhnya...

Namun berbeda dengan senyuman yang tulus... Ketika seseorang memberikan senyum yang tulus kepada kita maka itu berarti ia sedang memperlihatkan betapa senangnya ia dengan keberadaan kita , ucapan dan prilaku kita....

Namaku Arion Heize aku adalah anak ke dua dari raja dan ratu kerajaan Heize ...

Dan sekarang usiaku sudah hampir menginjak tiga tahun

Dulu aku sangat menyukai senyuman yang ditunjukkan oleh orang lain kepadaku...

Terutama.....

senyuman yang di tunjukkan mama kepadaku setiap aku membuka mataku di pagi hari...

" Arion!! Sayang!! Ayo bangun... Lihat sudah jam berapa sekarang!! Kamu bisa terlambat untuk berlatih nanti... Ayo bangun.."

Suara yang lembut.... Serta Sentuhannya yang hangat selalu membangunkanku di pagi hari...

Dan saat aku membuka mataku.... Hal pertama yang ku lihat adalah mama yang menunjukkan senyuman yang sangat cerah seperti halnya

matahari....

Membuatku selalu bersemangat saat bangun di pagi hari...

Tidak hanya di pagi hari... Tetapi mama selalu memberikan senyuman yang indah itu setiap kali ia melihatku...

Itulah mengapa aku sangat menyukai senyuman yang di miliki oleh mama

Dan aku berjanji akan melindungi senyuman yang di miliki oleh mama itu.... Karena itu aku harus menjadi orang yang sangat kuat...

Aku harus berlatih... Meskipun itu sangatlah berat sekalipun...

Dulu aku berfikir mungkin aku dapat melindungi senyuman itu dengan menjadi sangat kuat... Namun meskipun aku sudah menjadi kuat sekalipun....

Aku tidak dapat melindungi senyuman itu...

Hari itu adalah malam sebelum perayaan ulang tahunku yang ke tiga tahun...

Malam itu semua orang sedang sibuk untuk menyambut ulang tahunku...

Aku melihat Pernak-pernik, kue ulang tahun dan sangat banyak kue-kue yang akan di sajikan besok....

Namun tiba-tiba saja papa mendapat laporan kalau kerajaan lain akan melancarkan serangan ke kerajaan kami....

Spontan papa terkejut dan langsung bergegas menyiapkan para prajuritnya... Tanpa melirikku sama sekali...

Dan pada hari itu pesta ulang tahunku dibatalkan.... Aku tidak sedih sama sekali pada waktu itu saat dibatalkannya ulang tahunku...

Karena Aku mengerti sebagai seorang raja , papa tidak dapat diam begitu saja saat dalam situasi seperti ini...

Apalagi menyangkut keselamatan dari keluarganya.... Sama denganku yang akan melindungi senyuman itu dari mama....

Saat itu mama dan kakak laki-laki ku mencoba menghiburku agar aku tidak sedih... Dan mereka tersenyum kepadaku... Tidak... Tidak hanya mereka tapi semua pelayan dan para prajurit ... Memberikanku senyuman..

Dan itu membuatku lebih bahagia lagi...

Arion : " (senyum) tidak apa-apa aku tidak sedih sama sekali!! Terimakasih banyak sudah menghiburku...."

Melihatku yang sangat tabah mereka tersentuh....

Keesokan harinya ~.

Seperti biasa aku berlatih seni pedang dengan guruku.... Guruku bilang semakin hari ilmu pedangku semakin meningkat...

Saat aku sedang beristirahat tiba-tiba saja aku melihat ada yang sedang mengintaiku dari belakang pohon...

Dan saat aku mencoba untuk memanggilnya ia kabur... Lalu spontan aku mengejarnya... Namun ternyata ia lebih cepat dari diriku...

Arion : ( sial!! Aku kehilangan jejaknya!!)

Tetapi aku merasa seperti ada seseorang di belakangku.... Spontan aku memegang pedangku dan bersiap-siap untuk menyerangnya...

(Clang!!)

Dan benar saja... Ia adalah orang yang tadi aku lihat sedang mengintaiku...

Dia terus mencoba untuk melawanku dengan pedangnya... Namun aku dapat melawannya dengan sangat baik.... Karena aku sudah banyak berlatih

" wahh!! Ternyata skill pedangmu tidak boleh ku remehkan sama sekali!! Meskipun kau masih sangat kecil!! "

Aku terus memainkan pedangku untuk melawannya dan...

Aku berhasil.... Aku berhasil memojokkannya... Hingga ia terjatuh

" uhghhh... Sial!!" . Katanya sambil menahan sakit karena luka yang di sebabkan oleh pedangku....

Hingga....

Kakak : " Arion!! "

Aku mendengar seseorang memanggil namaku dari belakang...

Arion : " kakak!! Aku baik-baik saja" . Jawabku sambil menoleh ke arah kakak....

Namun saat aku lengah... Penyusup itu menendangku dari belakang dan aku jatuh ke tanah dengan sangat keras....

Arion : " ughh!! "

Kakak : " Arion!!"

Saat aku mencoba untuk bangun aku melihat penyusup tersebut sudah berada di depanku dan hendak menghunuskan pedangnya ke

arahku...

Ku coba untuk menggapai pedangku.. Namun itu terlalu jauh untukku raih..

Aku sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi jadi aku memejamkan mataku....

Arion : ( apa aku akan mati? )

Saat aku sudah putus harapan tiba-tiba saja aku merasakan ada seseorang yang memelukku...

Ketika aku membuka mataku...

Arion : " ka...kakak? "

Aku sangat terkejut melihat kakak yang tersenyum kepadaku tepat di depanku ... Saat aku sadar... Ternyata pedang itu menusuk punggungnya... Dan darah mengalir di tanganku saat itu juga....

Kakak : " a...rion...ti...dak...apa-apa...ma...af...aku....ti..dak...dapat...memenuhi....jan..ji..ku....untuk....se..lalu melindungi....senyuman....ka...lian... Ingat....jangan....menyalahkan...diri...mu ata..s apa y...ang me...nimpaku ini... A..ku...menyayangimu.... A...rion "

Kemudian ia kehilangan kesadarannya.....

Arion : " ahhhhhh... Kakak!!! Tidak!! "

Kemudian amarahku datang... Aku membaringkan tubuh kakaku... Setelah itu aku mengambil pedangku dan tanpa berfikir panjang aku menusukkan pedangku ke arah dada sang penyusup itu....

"(jatuh) ughh!! Ka..u...sialann!!"

Saat ia mencoba untuk bangkit lagi akupun menusukkan pedangku semakin dalam ke dadanya dan kemudian mencabut pedangku....

Darahnya keluar membasahi bajuku...

Hatiku... Terasa sangat sakit... Aku berlutut sambil meneteskan airmata di depan tubuh kakakku yang sudah sangat dingin....

Sejak saat itu senyuman itu hilang begitu saja dari mama... Karena aku telah gagal untuk melindunginya...

Mama menjadi sangat frustasi atas kematian kakak... Apalagi tidak ada papa sekarang...

Mama menjadi berubah sepenuhnya... Senyumannya berubah menjadi sangat menakutkan saat ia... menyiksaku.... Saat ia menjambakku... Dan saat ia mengurungku dalam penjara yang sangat gelap dan dingin ini....

Tidak ada makanan , minuman dan tempat tidur.... Setiap hari yang ku rasakan adalah siksaan, kesakitan dan kata-kata yang ia ucapkan

" Kau tidak pantas hidup!!! Lebih baik kau saja yang mati!! Kau pantas mati!!"

Ia mengatakannya sambil tersenyum

Senyumannya.... Kini aku sangat takut dengan senyuman itu...

Dan tidak ada yang berani menghentikannya saat ia

menyiksaku....

Rasa sakit ini... Tidak seberapa dibandingkan dengan saat aku melihat senyuman mama yang begitu menyakitkan...

Selama dua tahun aku disiksa olehnya.. Dan hidup dalam penjara yang sangat gelap ini... Tidak ada yang berani mengunjungiku... Tidak ada yang menemaniku....

Semenjak saat itu aku menjadi tidak dapat merasakan emosi apapun... Kesedihan... Kesakitan.... Kebahagiaan bahkan wajahku tidak dapat tersenyum lagi.... Yang ku rasakan adalah kekosongan di dalam hatiku...

Mama yang dulu selalu menunjukkan senyuman yang secerah matahari... Sentuhannya yang sangat hangat... Dan suaranya yang begitu lembut...

Kini itu semua telah menghilang begitu saja dan ia sudah berubah sepenuhnya....

****