"Kamu ingin melihatnya?"Vero mencoba menarik tangan kanannya, tapi semakin keras genggaman Amira untuk menahannya. "Sayangnya aku tidak akan mengizinkan itu," ucap Vero lebih garang. Vero berdiri dan mendorong Amira ke dinding.
"Lepaskan tanganku!" ucap Vero dengan suaranya yang berat.
"Lepaskan dulu pisau itu!" tukas Amira. Amira akhirnya menggunakan dua tangannya untuk menahan satu tangan Vero yang menggenggam pisau.
Sayangnya, seberapa kuat pun Amira berusaha, tangan kanan Vero masih bisa bergerak. Vero memutar tangan Amira dan menahan tangan itu tepat di punggung Amira. "Jangan keras kepala, atau kamu sendiri yang akan terluka," bisik Vero.
"Aku tidak peduli!" Amira mundur beberapa langkah dan mencoba membalikkan posisinya lagi. Sudah sering ia melihat Hendry dan Vero berkelahi, Amira ingat sedikit gerakan yang digunakan Hendry untuk lepas dari kuncian Vero.