Day 2
"ANYAAAAA"
"ANYAAAAA"
Teriak el di dalam ruang tamu yang sedang duduk santai menikmati cemilan.
"Woi tamu berisik." Kesal bang bama.
El kaget dan langsung menaruh cemilannya buru-buru.
"Eh bang bama udah bangun, tumben bang hehe. Engga ko ga di makan makanan ke-like annya bang bama." Ucap el kikuk.
Bama paling tidak suka jika kripik pisang rasa coklatnya itu di makan oleh orang.
"Gantiin ah el 2 pack gamau tau gue." Ucap bang bama yang sekarang sudah duduk bersebelahan dengan el dan sudah berpakaian rapi dengan seragam sekolahnya.
"Iya bang nanti ya di kantin." Ucap el seraya mengambil cemilan yang tadi.
Tangan el di tepuk oleh bang bama.
"Yaudah jangan di makan lagi malih." Sergah bang bama.
"Ohiya lo sama anya jangan ke kantin tanpa gue ya." Ucap bang bama.
"Kenapa bang?" Tanya el kepo.
"Pokoknya jangan oke." Jelas bang bama.
Anya datang dari arah tangga atas dengan pakaian seragam SMP nya karena sampai besok ia masih belum resmi menjadi anak SMA.
Anya dan el satu sekolah dengan bang bama.
Dan ya kemarin anya tidak bareng bang bama karena el.
El tidak berani untuk pergi kesekolah sendiri apalagi sekarang sekolahnya baru, el malah tambah ga berani.
Kalau anya si biasa aja, dia anaknya ga pernah malu, malah malu-maluin diamah hahahaa.
"Oiya sekarang bareng sama gue aja, yu ah berangkat." Ajak bang bama.
Anya dan el mengikut saja, toh anya juga sudah rapih.
"Nanti kalo di apa-apain sama kaka kelas, lo sebut nama abang aja." Ucap bang bama.
"Siap bang." Jawab el dan anya serempak.
Bang bama meninggalkan anya dan el di koridor kelas XII.
"Eh eh eh kalian ngapain disini ayo ayo." Ucapnya seraya menarin paksa tas anya dan el.
"Ih apaansi." Berontak anya yang masih di pegangi tas nya oleh dia.
Setelah cukup jauh dari titik awal ia melepaskan cengkraman tangannya dari tas anya dan el.
"Ih apaansi rese banget daniel!" Gerutu anya yang sudah tau itu ulah daniel.
"Lo berdua ngapain ke kelas XII ips hah? Jangan nyari gara-gara, kemarin ka pas di aula udah di bilangin kalian jangan lewat kelas XI sama XII ips. Ngerti?" Jelasnya.
"Iya daniel, maaf." Ucap anya bersalah.
Anya sebenarnya sudah mengetaui hal tersebut dari bang bama, dulu pas bang bama kelas X ia di kasih tau juga sama kaka osis nya kalo ga boleh lewat kelas itu.
Tapi tadi anya kan sama bang bama, toh kenapa si emangnya cuma sekedar lewat doang kan?
Sepele memang, tapi katanya itu udah turun temurun di sekolah ini.
Kalau ditanya kenapa? Mereka juga gatau, yang pasti ini udah tradisi sekolah ini.
#######
"Niel, udah dapet banyak 'mangsa' hari ini?" Tanya eci teman daniel.
Eci,cowok berkumis tipis, rambut berpomed soal tampang? Tampan. Salah satu anggota osis juga.
"Banyak." Jawab daniel.
"Mana sini." Pintanya.
Daniel memberikan kamera nya untuk memotret siapa saja yang tidak mematuhi aturan.
"Banyak banget foto cewe ini niel." Tanya nya heran. "Separah itu sampe banyak banget?"
"Ya, gitu." Ucapnya di buat sesantai mungkin, walau kenyataannya engga.
Karenanya foto cewe tersebut ialah anya.
Menurutnya keindahan ia dapat ada di anya.
Secepat itukah jatuh cinta?
Atau hanya rasa penasaran el terhadap anya saja?
"Nya, lo ngerasa ga si lo tuh kaya bahan spot foto sama osis." Tegur el.
"Emang iya? Gapapa si biar gue viral terus banyak followers nya wkwk." Ucap anya.
"Serius anjir nya, apalagi sama yang itu tuh." Tunjuk el ke daniel yang sedang mengobrol dengan temannya.
"Daniel? Emang iya? Ah bodoamat el, emang gitu osis tuh kalo gabut sukanya nyari kesalahan orang sekecil apapun." Ucap anya agak sedikit ngegas.
"nya mulut lo, jangan kenceng-kenceng njir ngomongnya entar ketaun berabe tau!" Ucap el.
"Bodoamat el, oiya nanti ke kantin mau bareng bang bama?" Tanya anya.
"Iyalah, kalo bang bama udah ngomong gitu itu artinya kita harus hati-hati nya." Ceramah el.
"Berarti ke kelas bang bama dulu ya." Ajak anya.
"Jangan nya, chat bang bama aja suruh ke sini." Ucap el.
"Oke."
Sedangkan di luar aula daniel dan temannya terus memperhatikan anya dan el yang asyik mengobrol.
Daniel dan eci bertatapan kode bahwa mereka harus menegurnya.
Daniel dan eci berjalan permisi di kerumunan orang yang sedang duduk.
"Anya, el, ikut gue keluar." Tegur daniel.
"Hih ngapain, gamau." Tolak anya.
"Ayo cepet keluar dulu." Ajak eci.
Anya dan el menurut, ia berjalan di depan daniel dan eci.
"Nya, el, plis ya kalo ada mentor yang lagi ngomonh di depan jangan ngobrol. Catet apa yang di omongin sama dia." Ucap daniel.
"Kenapa si niel?" Tanya revin sang ketua osis.
"Ini-"
"Gapapa ka, anya, el silahkan masuk lagi ya." Daniel memotong ucapan eci.
Anya dan el bingung tapi daripada di marahin lagi, mending ia turutin saja dengan masuk ke aula kembali.
Memang aneh.
"Keliatan banget kalo lo suka sama dia." Ucap eci memukul pundak daniel dan lalu tertawa meninggalkan daniel.
"Apaansi ci" teriak daniel.
Apa iya daniel sangat terlihat saat menyukai seseorang ayalnya ia baru kali ini menyukai seseorang. Dan mungkin anya first love daniel.
######
"Bang, pulang sekolah mau makan sushi di GI ya." Pinta anya.
Bama, anya, el sekarang sedang makan di kantin.
"Iya nya, sama lo juga ya el. Jangan di tinggalin terus ade gue ngebucin, udah jarang juga kita jalan bertiga kan." Ucap bang bama.
"Siyap bang kalo di traktir mah hahahaha." Ucap el seraya tertawa.
"Wess selow" ucap bang bama dan ikut tertawa.
"Bam ada yang ribut di lapangan belakang." Teriak seseorang dengan nafas terengah-engah.
Bang bama tidak menjawab ia segera berlari meninggalkan kantin dan menuju lapangan belakang.
"Jangan ganggu ade gue sama temennya." Teriak bang bama ke seisi kantin.
Respect si sama bama, lagi panik juga tetep memikirkan anya dan el.
"El mau liat ga?" Tanya anya.
"Gaah males, gue masih laper." Tolaknya.
"Yaudah ah gue sendiri aja kesana bye!" Ucap anya meninggalkan el.
"Ih anyaaaa tungguin masa gue sendiri." Ruuk el seraya berlari mengikuti anya.
Saat sesampainya di lapangan belakang terlihat bang bama sedang menarik tangan seseorang.
"You are not my level" teriak laki-laki tersebut yang diyakini anya ialah daniel.
Bang bama menarik daniel menjauhi seseorang yang tengah tersungkur di lapangan dan sedang di tolongin oleh beberapa temannya.
"El ayo temenin gue ke uks." Suruh anya seraya menarik tangan el.
Anya dan el bergegas pergi ke uks.
Mereka memasuki uks yang sepi hanya ada ibu penjaga uks saja.
"Ceritanya lo pura-pura sakit ya el." Ucap anya ke el. "Buruan tiduran."
"Lah ko? Kenapa si nya." Komentar el.
"Udah diem ya el gausah banyak bacut." Ucap anya seraya menutup tirai.
Beberapa detik kemudian ada suara orang membuka pintu uks.
"Itu bang bama dan daniel pasti." Tebak anya dalam hati.
"Niel lo tau kan lo osis, kalo lo kaya gitu bukan cuma lo yang bakal di backlist tapi organisasi lo yang memakan banyak orang!" Tegas bang bama.
"Iya bang, gue hilap." Ucap daniel sambil masih meringis kesakitan.
"Abis ini gue ada pelajaran pa marko, kalo gue gamau punya masalah sama dia gara-gara gue cabut pelajaran dia. Gue duluan." Ucap bang bama.
"Bu titip daniel." Ucapnya ke ibu penjaga uks.
Ibu titiek namanya, bu titiek mendekati daniel dan memberikan obat merah ke beberapa lukanya yang terletak di hidung, pinggir bibir dan mata nya.
Yang di alami oleh daniel tidak separah bima musuh daniel yang tadi.
Bima ada di kelasnya sekarang, jika mereka berdua di uks bisa bisa berantem lagi.
"MAKANYA EL JANGAN BERANTEM DI SEKOLAH JADI KAN LO DISINI." Sindir anya yang berpura-pura sedang mengobati el.
Daniel yang mendengar suara menyebalkan itu langsung membuka tirai yang memisahkan mereka.
"Nyindir gue?" Tanya daniel.
"Ih geer" sinis anya.
Hai!?!? Hallo!?!?
Maaf apdet nya lamaa, pusinggg baru jadi anak SMA hahahah.
Vote+komen sabi lah ya.