Chereads / My teacher my secret husband / Chapter 6 - Green dengan senyuman manis

Chapter 6 - Green dengan senyuman manis

sambil berlari green menuju garasi rumah dan membuka pintu mobil kesayangannya yang selalu menemani kemanapun green pergi

di nyalakan mesin mobil , terdengar suara teriakan memanggil namanya namun green tak peduli karena kemarahan sudah memenuhi tubuhnya, dengan cepat dia menjalankan mobil keluar pekarangan rumah mewah milik keluarga halmusd, dengan kecepatan penuh green membela jalanan jakarta menuju sekolahnya dengan emosi dan sakit hati atas kata kata ayahnya

di rumah keluarga halmusd

nita masih bediri melihat punggung mobil green yang keluar dari pekarangan rumah, batinnya perih melihat anak nya pergi dengan keadaan marah , takut terjadi apa apa dengan green

dengan berjalan gontai nita masuk kembali kedalam rumah dan berhadapan dengan ina yang berjalan menuju ke arahnya

loh , udah selesai sarapan " tanya nita pada ina

udah mi , ina berangkat sekolah dulu ya mi " pamit ina pada nita

iya nak , hati hati dan pulang sekolah langsung pulang ya " jawab nita sambil mengantar anak nya kedepan

pak antar ina ya, hati hati ya pak jangan ngebut "pinta nita pada sopir keluarganya pak tarjo, ina masih kesekolah dengan di antar jemput oleh sopir keluarga, karena ina masih kelas 2 SMP belum di bolehin bawa kendaraan sendiri, atau tepatnya memang tidak di izinkan oleh negara untuk membawa kendaraan karena masih di bawah umur

iya bu "jawab pak tarjo sambil menundukan kepala

mi ina pergi dulu " pamit ina lagi sambil masuk kedalam mobil yang sudah di sediakan pak tarjo di depan teras rumahnya

nita menghampiri ina dan mencium pipinya sambil menutup pintu mobil

hati hati nak belajar yang rajin " kata nita lagi

nita masih tetap berdiri di teras rumah sambil menatap mobil yang membawa ina hilang dari pandangannya

pikirannya masih pada green , nita merasa sangat tidak tenang melihat green pergi kesekolah dengan keadaan marah dan dia terus meningat ucapan green

mi , papi mau berangkat ke kantor dulu " pamit martin yang mengagetkan nita di lamunannya

emmm .. jawab nita singkat dia masih sedikit kesal dengan suaminya itu

melihat muka nita yang murung martin mendekat dan bertanya

mami kenapa ?

masih harus di jawab" kata nita ketus

harusnya papi bisa jaga bicara papi, biar gimanapun green anak kita, " lanjut nita menahan isaknya

martin hanya terdiam, pagi ini sudah 2kali di bentak oleh anak dan istrinya

tanpa menjawab kata kata nita , martin berlalu meninggalkan nita yang sudah mulai terisak.

dia tahu apa yang membuat nita menangis tapi dia tidak punya jawaban atau pembelaan atas perdebatannya dengan green di meja makan tadi.

baginya tidak ada yang salah dengan kata katanya, dia hanya ingin yang terbaik untuk semua anaknya terlebih green yang daya tangkap otak sangat tertinggal dari kakak dan adiknya

kalau sampai terjadi apa apa dengan green, orang yang pantas di salahkan adalah kamu " kata nita dengan setengah berteriak sambil terisak menatap tajam ke arah martin

martin menghentikan langkahnya, dia berbalik menatap nita namun dengan tidak berkata apapun di lihat istrinya lekat lalu dia memutar kembali tubuhnya dan keluar dari rumah menuju mobil yang sudah di sediakan oleh sopir pribadinya

pagi pak, siap berangkat " kata pak rahmat sopir pribadi martin

iya "jawab martin singkat, karena pikirannya masih di penuhi dengan semua kejadian pagi ini

tanpa menunggu mobil yang membawa martin berlalu nita sudah masuk kedalam rumah sambil masih terisak karena luapan kekesalan pada suaminya

di sekolah SMA DARMABANGSA

Mobil toyota 86 berwarna merah memasuki halaman parkiran sekolah

green masih betah di dalam mobilnya sambil menundukan kepala di stir

sebenarnya dia ingin menangis karena hatinya masih sakit atas ucapan martin tadi, tapi dia tahan karena green tidak mau orang lain melihat kelemahannya.

biarlah semua orang melihatnya dengan gadis cantik yang dingin dan hidup semaunya.

dibukanya pintu mobil dan berjalan kearah dalam sekolah , dengan baju sekolah yang ngepas di tubuh, rok panjang ketat , sepatu converse putih dengan kaos kaki semata kaki, ransel hitam di sandang disebelah kiri, serta rambut ikat sanggul dengan sedikit berantakan tapi tetap telihat cantik untuk green , bahkan gayanya itu sangat cocok untuk dirinya

dengan langkah gontai green berjalan menuju kelasnya

pagi green

pagi kak green

wiih beben dateng nih

selamat pagi bidadari tak bersayap

seperti itulah sapaan orang orang yang di laluinya namun tidak ada jawaban dari green hanya senyum manis dengan lesung pipi yang slalu di perlihatkan kepada orang yang menyapanya

dan itulah yang paling di gilai oleh kamu pria di sekolah ,green dengan senyuman manis

tiba di kelas di lihatnya dua sahabat yang sudah duduk di dekat mejanya

tumben loe datang awal " teriak amel pada green yang lagi berjalan dan langsung duduk di kursi sampingnya

emm.. jawab green singkat

woy loe kenapa ? kata elin lagi

bisa diem nggak " jawab green singkat

mendengar jawaban dingin green, amel dan elin tahu pasti sudah ada terjadi masalah dengan green, tapi mereka tidak akan menanyakan apapun sampai green sendiri siap menceritakan , bagi mereka persahabatannya ada batasnya tidak semua masalah harus mereka saling tahu masih harus ada privasinya masing masing sampai mereka siap untuk saling berbagi, dan yang pasti mereka akan siap menampung masalah sahabatnya dengan sangat baik dan mencari solusi bersama dan akan membiarkan mereka memilih pilihanya masing masing, walau salah satu tidak setuju yang penting bagi mereka adalah sahabatnya bahagia .

itulah alasan kenapa sahabat mereka bertahan lama

di selah keheningan suara seorang laki laki terdengar

green nanti jadikan ? tanya nya

green yang mendengar namanya disebut mengangkat kepalanya

di lihat nya ternyata rey yang menghampiri, dia sedikit lupa dengan ajakan rey kemaren .

dengan masih pusing dengan masalahnya sendiri green tidak menanggapi pembicaraan amel elin dengan rey , hanya sesekali dia menjawab pertanyaan dari rey

setelah rey pergi

sejak kapan kamu deket sama rey dan punya janji " kata elin mengintrogasi

nggak deket cuma ketemu kemaren di kantin terus aku iyain aja di ngajak nonton basket " jawab green santai

oh , nanti aku sama amel juga ikut, harus " kata elin egois yang tidak mau green sampai kenapa kenapa karena jalan berdua dengan orang yang tidak cukup di kenal

iya bawel, aku nggak bilang buat pergi berdua aja dengan dia, lagian kalian juga pasti ikut tanpa aku ajak " kata green

bagus anak pintar " kata amel sambil menganggukan kepalanya merasa benar dengan jawaban green

ciiiihhh " celetuk green terkekeh melihat perlakuan dua sahabatnya

jangan lupa like dan coment serta sarannya😍

terimaksih🙏