sambil berlari green menuju garasi rumah dan membuka pintu mobil kesayangannya yang selalu menemani kemanapun green pergi
di nyalakan mesin mobil , terdengar suara teriakan memanggil namanya namun green tak peduli karena kemarahan sudah memenuhi tubuhnya, dengan cepat dia menjalankan mobil keluar pekarangan rumah mewah milik keluarga halmusd, dengan kecepatan penuh green membela jalanan jakarta menuju sekolahnya dengan emosi dan sakit hati atas kata kata ayahnya
di rumah keluarga halmusd
nita masih bediri melihat punggung mobil green yang keluar dari pekarangan rumah, batinnya perih melihat anak nya pergi dengan keadaan marah , takut terjadi apa apa dengan green
dengan berjalan gontai nita masuk kembali kedalam rumah dan berhadapan dengan ina yang berjalan menuju ke arahnya
loh , udah selesai sarapan " tanya nita pada ina
udah mi , ina berangkat sekolah dulu ya mi " pamit ina pada nita
iya nak , hati hati dan pulang sekolah langsung pulang ya " jawab nita sambil mengantar anak nya kedepan
pak antar ina ya, hati hati ya pak jangan ngebut "pinta nita pada sopir keluarganya pak tarjo, ina masih kesekolah dengan di antar jemput oleh sopir keluarga, karena ina masih kelas 2 SMP belum di bolehin bawa kendaraan sendiri, atau tepatnya memang tidak di izinkan oleh negara untuk membawa kendaraan karena masih di bawah umur
iya bu "jawab pak tarjo sambil menundukan kepala
mi ina pergi dulu " pamit ina lagi sambil masuk kedalam mobil yang sudah di sediakan pak tarjo di depan teras rumahnya
nita menghampiri ina dan mencium pipinya sambil menutup pintu mobil
hati hati nak belajar yang rajin " kata nita lagi
nita masih tetap berdiri di teras rumah sambil menatap mobil yang membawa ina hilang dari pandangannya
pikirannya masih pada green , nita merasa sangat tidak tenang melihat green pergi kesekolah dengan keadaan marah dan dia terus meningat ucapan green
mi , papi mau berangkat ke kantor dulu " pamit martin yang mengagetkan nita di lamunannya
emmm .. jawab nita singkat dia masih sedikit kesal dengan suaminya itu
melihat muka nita yang murung martin mendekat dan bertanya
mami kenapa ?
masih harus di jawab" kata nita ketus
harusnya papi bisa jaga bicara papi, biar gimanapun green anak kita, " lanjut nita menahan isaknya
martin hanya terdiam, pagi ini sudah 2kali di bentak oleh anak dan istrinya
tanpa menjawab kata kata nita , martin berlalu meninggalkan nita yang sudah mulai terisak.
dia tahu apa yang membuat nita menangis tapi dia tidak punya jawaban atau pembelaan atas perdebatannya dengan green di meja makan tadi.
baginya tidak ada yang salah dengan kata katanya, dia hanya ingin yang terbaik untuk semua anaknya terlebih green yang daya tangkap otak sangat tertinggal dari kakak dan adiknya
kalau sampai terjadi apa apa dengan green, orang yang pantas di salahkan adalah kamu " kata nita dengan setengah berteriak sambil terisak menatap tajam ke arah martin
martin menghentikan langkahnya, dia berbalik menatap nita namun dengan tidak berkata apapun di lihat istrinya lekat lalu dia memutar kembali tubuhnya dan keluar dari rumah menuju mobil yang sudah di sediakan oleh sopir pribadinya
pagi pak, siap berangkat " kata pak rahmat sopir pribadi martin
iya "jawab martin singkat, karena pikirannya masih di penuhi dengan semua kejadian pagi ini
tanpa menunggu mobil yang membawa martin berlalu nita sudah masuk kedalam rumah sambil masih terisak karena luapan kekesalan pada suaminya
di sekolah SMA DARMABANGSA
Mobil toyota 86 berwarna merah memasuki halaman parkiran sekolah
green masih betah di dalam mobilnya sambil menundukan kepala di stir
sebenarnya dia ingin menangis karena hatinya masih sakit atas ucapan martin tadi, tapi dia tahan karena green tidak mau orang lain melihat kelemahannya.
biarlah semua orang melihatnya dengan gadis cantik yang dingin dan hidup semaunya.
dibukanya pintu mobil dan berjalan kearah dalam sekolah , dengan baju sekolah yang ngepas di tubuh, rok panjang ketat , sepatu converse putih dengan kaos kaki semata kaki, ransel hitam di sandang disebelah kiri, serta rambut ikat sanggul dengan sedikit berantakan tapi tetap telihat cantik untuk green , bahkan gayanya itu sangat cocok untuk dirinya
dengan langkah gontai green berjalan menuju kelasnya
pagi green
pagi kak green
wiih beben dateng nih
selamat pagi bidadari tak bersayap
seperti itulah sapaan orang orang yang di laluinya namun tidak ada jawaban dari green hanya senyum manis dengan lesung pipi yang slalu di perlihatkan kepada orang yang menyapanya
dan itulah yang paling di gilai oleh kamu pria di sekolah ,green dengan senyuman manis
tiba di kelas di lihatnya dua sahabat yang sudah duduk di dekat mejanya
tumben loe datang awal " teriak amel pada green yang lagi berjalan dan langsung duduk di kursi sampingnya
emm.. jawab green singkat
woy loe kenapa ? kata elin lagi
bisa diem nggak " jawab green singkat
mendengar jawaban dingin green, amel dan elin tahu pasti sudah ada terjadi masalah dengan green, tapi mereka tidak akan menanyakan apapun sampai green sendiri siap menceritakan , bagi mereka persahabatannya ada batasnya tidak semua masalah harus mereka saling tahu masih harus ada privasinya masing masing sampai mereka siap untuk saling berbagi, dan yang pasti mereka akan siap menampung masalah sahabatnya dengan sangat baik dan mencari solusi bersama dan akan membiarkan mereka memilih pilihanya masing masing, walau salah satu tidak setuju yang penting bagi mereka adalah sahabatnya bahagia .
itulah alasan kenapa sahabat mereka bertahan lama
di selah keheningan suara seorang laki laki terdengar
green nanti jadikan ? tanya nya
green yang mendengar namanya disebut mengangkat kepalanya
di lihat nya ternyata rey yang menghampiri, dia sedikit lupa dengan ajakan rey kemaren .
dengan masih pusing dengan masalahnya sendiri green tidak menanggapi pembicaraan amel elin dengan rey , hanya sesekali dia menjawab pertanyaan dari rey
setelah rey pergi
sejak kapan kamu deket sama rey dan punya janji " kata elin mengintrogasi
nggak deket cuma ketemu kemaren di kantin terus aku iyain aja di ngajak nonton basket " jawab green santai
oh , nanti aku sama amel juga ikut, harus " kata elin egois yang tidak mau green sampai kenapa kenapa karena jalan berdua dengan orang yang tidak cukup di kenal
iya bawel, aku nggak bilang buat pergi berdua aja dengan dia, lagian kalian juga pasti ikut tanpa aku ajak " kata green
bagus anak pintar " kata amel sambil menganggukan kepalanya merasa benar dengan jawaban green
ciiiihhh " celetuk green terkekeh melihat perlakuan dua sahabatnya
jangan lupa like dan coment serta sarannyađ
terimaksihđ