Chereads / Rumah di atas Bukit / Chapter 10 - Tahun Ajaran Baru

Chapter 10 - Tahun Ajaran Baru

Beberapa hari sebelum tahun ajaran baru merupakan hari yang sangat sibuk bagi Maya dan guru-guru Kelompok Bermain cahaya hati termasuk Husna dan suaminya. Mereka memindahkan barang-barang dari lokasi sekolah lama ke paviliun milik pak Hardi. Beberapa orang tua murid juga ikut membantu mempersiapkan tempat itu hingga sehari sebelum tahun ajaran baru segalanya sudah siap. Maya merasa bangga dengan kerja keras semua orang yang terlibat dalam mempersiapkan tempat mengajar Kelompok Bermain Cahaya Hati.

Hari pertama tahun ajaran baru, Maya sudah berangkat pagi sekali untuk menyambut kedatangan para orang tua murid yang hendak mengantarkan putra putri mereka.

Maya tersenyum lebar saat satu persatu murid datang diantar orang tuanya, Halaman paviliun yang luas membuat Maya tak lagi merasa kuatir ketika kendaraan orang tua murid datang bersamaan. Orang tua murid juga tampak lebih senang dengan tempat yang sekarang lingkungan yang bersih dan luas serta jauh dari lalu lalang kendaraan umum sehingga orang tua murid tak perlu kuatir akan keselamatan anak-anak, bangunan yang sangat memadai sehingga mereka tak perlu kuatir ketika hujan anak-anak akan kehujanan seperti di tempat yang lama banyak genting yang bocor dan sebagian bangunan sudah mulai rusak. Banyak orang tua murid terutama dari murid kelas besar mengucapkan terima kasih kepada Maya karena hal itu.

Karena ini tahun ajaran baru banyak orang tua murid yang menunggu anak-anaknya di situ, ada yang menunggu di dalam kelas dan sebagian besar menunggu di taman yang ada di samping kelas. Suasana di taman itu sangat nyaman ada ayunan dan beberapa kursi taman yang bisa dipakai untuk duduk-duduk para orang tua dan pengasuh anak-anak.

Para orang tua itu sebagian adalah ibu-ibu muda dan beberapa orang lainnya adalah para pembantu karena orang tua anak bekerja, sebagian lagi adalah nenek dari murid-murid itu. Sebagian besar dari mereka tak pernah menyangka akan menginjakkan kaki mereka di tempat ini. Bagi penduduk kota kecil ini tempat ini seperti legenda, cerita tentang Pak Hardi dan kedua istrinya sudah menjadi cerita turun temurun yang menjadi bagian kota ini, Sebagian besar masyarakat merasa kasihan kepada Pak Hardi karena ditinggal selingkuh oleh kedua istrinya dan menghujat Kasih dan Wulan yang lebih memilih laki-laki lain daripada suami mereka yang tampan dan kaya.

Suasana di dalam kelas juga lebih menyenangkan karena tempatnya luas dan menyenangkan, dindingnya dicat warna-warni dan berbagai hiasan edukatif tertempel di dinding. Guru-guru juga lebih bersemangat dalam mengajar karena melihat murid-murid terlihat gembira.

Maya berjalan menuju ke ruangannya, dia duduk di kursinya dan mengeluarkan laptopnya dan meletakkannya di atas meja. Maya menghidupkan laptopnya dan menunggunya hingga menyala, Maya melayangkan pandangannya ke luar jendela ke arah di mana para orang tua dan pengasuh yang menunggu para murid duduk bergerombol dalam beberapa kelompok, tiba-tiba tatapan Maya jatuh pada seorang perempuan dengan gaun putih dengan motif bunga-bunga kecil yang duduk menyendiri di salah satu tempat di taman itu, dia duduk di ayunan di bawah pohon besar yang ada di pinggir taman. Tiba-tiba tatapan mereka bertemu, Maya merasa jantungnya berdebar saat mata permpuan itu terasa menembus jantungnya padahal jarak mereka cukup jauh. Maya segera mengalihkan tatapannya ke arah monitor laptop yang sudah menyala, sebuah tangannya memegang jantungnya yang berdebar.

Maya menduga perempuan itu adalah salah satu orang tua murid yang sedang menunggu anaknya, mungkin dia memang tipe penyendiri dan tak suka bergaul. Maya memaklumi hal itu, karena memang pada kenyataannya memang ada orang seperti itu. Maya kembali mengarahkan tatapannya ke ayunan di bawah pohon tapi perempuan itu sudah tak terlihat di sana, Maya mengedarkan pandangannya ke seluruh area yang bisa di jangkaunya dengan mata tapi perempuan itu sudah tak tampak di sana.

***

Hai author mencoba untuk melanjutkan lagi cerita ini, kebetulan untuk yang chapter ini draft nya sudah banyak sehingga author hanya menambahkan beberapa kalimat saja. Ikuti terus cerita ini karena ada kisah menarik antara Maya dan Pak Hardi