Azzam menatap wanita yang ada di depannya. Tepat di acara makan malam keluarga, gadis itu dikenalkan dengannya oleh Rafka.
Salma dan Abizar merasa senang jika gadis itu mau dengan Azzam. Baginya perasaan Azzam tidaklah penting. Karena yang penting adalah wanita yang mau menerima Azzam apa adanya. Dan itu semoga saja bisa didapat dari Ulfi. Tapi mungkin susah. Karena wanita mana yang tidak ingin hamil dan melahirkan. Sedangkan Azzam tidak bisa memberikannya.
"Nak Ulfi sudah pernah menikah sebelumnya?"
"Belum Pak Abi." jawab Ulfi sambil menunduk. Dia mengeratkan kedua tangannya. Yang meski pernah menjadi tukang tambal ban, tapi sangat terawat.
#######
"Ya sudah Mama temani ya." ucap Zakiya sambil menggendong Zahra.
"Jangan Ma," Hafidz tersentak saat melihat Zakiya duduk di sebelahnya. "Nanti adek kena angin. Kasihan adek." Hafidz menegakkan badannya lalu menatap Zahra yang sedang berusaha untuk turun dari gendongan.
