Setiap Malam, Azzam selalu terpaku di atas balkon rumahnya. Dia merasa bahwa hidupnya sangat tidak berarti. Pelan-pelan dia sudah bisa meninggalkan r*k*k. Seperti yang biasa dia lakukan saat ada masalah. Pikirannya yang kadang kalut, membuat dia kadang ingin menyerah dan kembali pada barang berbahaya itu. Kecanduan r*k*k itu memang sangat mengerikan. Apalagi bagian organ tubuh dalam yang bisa saja terkena dampaknya di usia tua nanti.
Satu hal yang membuat Azzam akhirnya bertekad berhenti mer*k*k karena ingin melihat Hafidz tumbuh dewasa. Meski anak itu enggan untuk dekat dengannya. Setidaknya melihat Hafidz adalah suaku kebahagiaan tersendiri untuk Azzam
**