Rafka pagi itu menunggu Hafidz di ruang makan. Dia ingin meminta maaf sekaligus mendengarkan Hafidz tentang apa saja yang dilakukan anak itu dengan Azzam kemarin. Sambil menikmati sarapannya, Rafka berbincang ringan dengan Zakiya yang sedang menyuapi Zahra di kursi makannya.
"Papa....!!" Hafidz berlari lalu menghambur ke pelukan Rafka. Sampai sendok Rafka terjatuh. saking kagetnya.
"Eh anak Papa udah siap sekolah ternyata. Rapi banget hari ini."
"Emang kemarin-kemarin aku ga rapi Pa?" tanya Hafidz.
"Ya rapi juga. Tapi hari ini sangat rapi. Ganteng lagi. Anak Papa gitu lho." ucap Rafka.
"Ya donk. Aku anak Papa Rafka sama Mama Zakiya. Jangan tinggalin aku di panti lagi ya Pa. Kayak dulu. Aku ga mau sama bu Nuning lagi."
"Iya sayang. Papa akan jagain kamu. Dan kita tidak akan terpisahkan." Rafka dan Hafidz tertawa. Zakiya amat senang melihat suami dan anaknya selalu kompak. Sungguh ini adalah nikmat yang luar biasa. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.