Kinan akhirnya berteduh di rumah temannya yang memberinya pekerjaan. Dia beruntung kali ini masih punya sahabat baik yang percaya padanya. Airin namanya. Wanita yang sehari-harinya menjadi seorang penulis ini membutuhkan bantuan penerjemah untuk menerjemahkan tulisannya ke dalam bahasa inggris.
"Makasih ya Rin, kamu udah mau nampung aku dan Azka."
"Sama-sama. Udah jangan begitu donk Ki. Kita itu kayak simbiosis mutualisme aja. Saling menguntungkan. Karena aku juga butuh bantuanmu." Airin meletakkan segelas air putih di atas meja untuk Kinan. Azka yang sedang tertidur diletakkan di sampingnya.
"Makasih Rin." Kinan mengambil air minum di atas meja lalu meneguknya. Rasanya amat segar setelah dia dari luar dengan cuaca yang cukup terik.
"Haus banget ya Ki?" Airin lalu masuk ke dapur lagi mengambil makanan untuk Kinan.
"Banget. Aku ga tahu lagi harus kemana kalau kamu ga menolongku, Rin."