Azzam duduk sendiri di balkon kamarnya. Dia berjongkok sambil mencengkram rambutnya. Merasa takdir sudah mempermainkannya. Tapi jika dia sadar kembali maka dia akan tahu kalau Dia harus hidup susah seperti sekarang ini karena kesalahan dan dosa-dosanya. Untuk kedua kalinya Azzam harus dibohongi lagi oleh Kinan. Wanita yang menjadi sumber kesusahan hidupnya.
"Ya Allah apa sudah tidak ada lagi kebahagiaan untukku? hingga kesusahan dan kesulitan seakan membelitku sekarang? Aku sudah bertaubat ya Allah, kenapa tidak ada kesempatan lagi untukku?" ucap Azzam lirih. Tangannya masih mencengkram rambutnya. Bibirnya bergetar seolah memendam rasa sakit yang sangat dalam.
Azzam ingin putus asa menjalani hidupnya. Ini terasa sangat berat. Tapi setelah dia bisa berfikir positif, dia tahu kalau sekarang harusnya dia lega karena sudah mengetahui semuanya. Dan kini semua sudah terang benderang.