"Zakiya sudah melahirkan?" tanya Azzam setelah Rafka menceramahinya.
"Iya Alhamdulillah sudah Kak. Bayiku perempuan. Aku sudah punya anak laki-laki dan perempuan. Sudah lengkap rasanya."
"Tapi Hafidz kan bukan anakmu." tiba-tiba Azzam bicara dengan nada tinggi.
"Kakak marah?" tanya Rafka heran dengan sikap Azzam.
"Emmm maaf Raf. Aku hanya sedang banyak pikiran." hampir saja Azzam membuat Rafka curiga dengan sikapnya. Tapi untung saja dia bisa mengalihkan.
"Iya aku tahu Kak. Pasti berat buat kakak. Tapi kakak harus hadapi."
"Begitu lahir, aku akan melakukan tes DNA untuk bayi yang dilahirkan Kinan. Karena aku ragu dia betul anakku atau bukan."
"Astaghfirullah Kak. Kenapa bisa curiga sampai seperti itu?"
"Karena kata dokter, aku ini susah punya anak. Jadi aku ragu kalau Kinan bisa hamil. Itu benar anakku atau bukan."
"Susah punya anak? kenapa?"