Akhirnya semua mengerti. Tidak ada yang curiga sedikitpun tentang keputusan Rafka terhadap Hafidz. Zakiya hanya bisa Mengikuti alur yang dibuat oleh suaminya. Entah apa jadinya jika tidak ada suaminya yang membelanya. Menutup kebenaran yang sebenarnya dari keluarganya. Jika sampai itu dibuka, Mungkin dia akan merasa malu terhadap keluarga Rafka. Tapi untungnya dia punya suami yang begitu baik padanya.
"Ya sudah kalau begitu Kamu kan sudah pulang Raf, Papa dan Mama pulang dulu ya. Lain kali kalau mau pulang terlambat atau ada apa-apa hubungi lah istrimu di rumah. Kalo batre habis, kamu kan bisa pakai telepon umum atau apalah pinjam punya orang lah. Setidaknya buatlah istrimu di rumah itu merasa tenang. Awas ya kalau kamu sampai melakukan hal seperti ini lagi. Mama jewer kupingmu." ucap Yumna yang kesal pada Rafka.
"Iya Ma. Maafin aku. Zakiya maaf ya." Rafka menoleh ke arah Zakiya. Dan perempuan itu pun mengangguk tanda sudah memaafkan kesalahan Rafka.