Zakiya kini bisa tersenyum, dia merasa lega karena Rafka kini sudah tahu tentang keadaannya. Kalau saja dia tahu Rafka mau menerima dia apa adanya, mungkin sudah sejak dulu dia akan menceritakan semuanya pada Rafka. Kini hidupnya jadi lebih ringan. Satu beban telah berkurang. Dan kini tinggal bagaimana caranya mencari Hafidz yang sampai sekarang belum ditemukan.
'Semoga kak Rafka bisa menemukan Hafidz. Semakin banyak orang yang mencari, pasti akan cepat ditemukan. Mama kangen sama kamu, Nak.' Zakiya kembali meneteskan airmata. Tapi dirinya tidak mau berlarut-larut. Sesuai pesan Rafka, dia harus menjaga kandungannya dengan baik. Termasuk menghindari stress agar janin dalam kandungan Zakiya pun sehat dan bahagia.
"Mendingan aku masak aja lah. Dari pada sendirian di kamar," gumam Zakiya. Dia lantas mengambil hijabnya dan keluar dari kamar.
Zakiya ingin memasak makanan yang enak untuk Rafka.
"Mau masak ya Bu?" tanya Yuli.
"Iya Mbak, mau masak buat Kak Rafka."
"Saya bantu ya Bu."
