Zakiya terharu dengan kebesaran hati suaminya. Dia tidak menyangka tanggakan Rafka pada masa lalunya tidak seburuk yang dia pikirkan selama ini. Kurang apa lagi laki-laki yang ada di depannya ini? sungguh laki-laki yang selalu sempurna di matanya.
"Kakak beneran ga marah sama aku? masa laluku itu buruk sekali Kak." Zakiya menangis di pelukan Rafka.
"Aku tahu masa lalumu sangat buruk. Tapi itu adalah masa lalumu yang sudah lama kamu tinggalkan kan? kamu belajar agama dan bertaubat atas kesalahan yang pernah kamu perbuat. Aku hanya akan melihatmu yang sekarang. Bukan yang lalu-lalu. Aku juga sudah tahu kalau kamu pernah punya anak. Dan kamu sedang mencarinya sekarang."
"Iya, Kak," tangis Zakiya semakin pecah saat dia diingatkan tentang anak. Hatinya sangat rapuh saat membicarakan tentang anak. Dia merasa telah gagal menjadi ibu. "Aku ini ibu macam apa ya Kak? aku sudah menelantarkan anak kandungku sendiri."
"Aku akan membantumu mencari anakmu, Kiya."
