Rafka menghubungi Darren saat sudah di perjalanan. Dia hanya ingin memastikan mertuanya itu tidak kaget jika tiba-tiba dia datang ke sana.
[Iya, Pi. Tunggu ya. Nanti aku akan langsung ke kantor Papi]
Darren menyuruh Rafka menunggu di kantor yang berada pabrik dekat rumah Darren. Karena kata Darren biar Renata tidak terganggu.
Rafka menuruti ucapan mertuanya. Karena dia tahu kondisi ibu mertuanya seperti apa. Meski kata Zakiya sekarang Renata sudah lebih baik, tetap harus selalu dijaga kestabilan emosinya.
Rafka melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah mertuanya. Yang ada di pikirannya saat ini hanya Zakiya dan Zakiya. Wanita itu memang sudah membuat dia jatuh cinta. Tapi sekarang wanita itu justru mengecewakannya.
Setelah beberapa saat menempuh perjalanan yang tidak singkat, Rafka kini telah sampai di depan rumah Darren. Rumah itu terlihat sepi. Apalagi saat malam hari seperti sekarang.