Tak ada yang terjadi sepanjang malam kemarin. Syafiyya yang merasa kecewa dengan perilaku Irfan yang mengabaikannya, hanya bisa diam saat harus bertatap muka dengan laki-laki itu keesokan harinya. Laki-laki yang sekarang menjadi teman tidurnya itu terlihat dingin dan tidak mau menyapanya ketika bangun tidur. Syafiyya tidak mengerti kenapa Irfan menikahinya. Apa tujuan Irfan menikahinya? selalu saja pertanyaan itu yang ada di dalam otaknya. Menikah tapi tidak mau menyentuh.
Setelah sarapan, Irfan menyuruh Syafiyya untuk bersiap-siap, karena mereka akan segera pindah dari rumah kedua orangtua Irfan. Seperti keinginan awal Irfan, bahwa dia tidak mau serumah dengan kakak kandungnya, Rasyid.
"Ayo cepet beresih barangmu. Kita mau pindah sekarang." ucap Irfan sambil acuh pada Syafiyya.
"Iya." Syafiyya hanya bisa pasrah dengan keadaan itu. Meski dalam lubuk hatinya dia merasa takut akan perilaku Irfan. Dia takut Irfan nanti akan berbuat jahat padanya.