Perempuan lama-lama juga akan luluh jika terus didekati. Itu penyataan yang salah menurut Syafiyya. Berhari-hari Irfan mendekatinya, tapi hatinya tak luluh juga. Meski diancam juga dengan kartu As mereka berdua, tapi Syafiyya bergeming. Sampai akhirnya dia butuh tempat untuk mencurahkan isi hatinya.
"Zakiya.. ya Zakiya. Aku akan ke rumahnya untuk minta pendapat. Bukankah dia lebih paham tentang agama." gumam Syafiyya.
"Mau kemana Syaf?" tanya Salma saat melihat Syafiyya sudah rapi dengan gamis warna biru muda dan tak ketinggalan tas selempang juga.
"Ke rumah Zakiya Ma."
"Mau ngapain?"
"Main. Mau skalian curhat. Curhat sesama cewek Ma." ucap Syafiyya sambil tersenyum.
"Ah tumben-tumbenan kamu main ke sana. Ada angin apa? ga mungkin kalau mau curhat aja."
"Eh bener ya Ma. Aku ga bohong. Beneran mau curhat. Zakiya pasti memberikan solusi terbaik. Dia ga mungkin kasih nasehat yang buruk. Dan yang penting bisa dipercaya."
"Kenapa ga telpon aja? harus ke sana segala."