Ide cemerlang Kinan rupanya membuahkan hasil. Baju kotormya kini telah bersih semua karena di bantu oleh tetangga kosnya. Kuku-kuku lentiknya tidak jadi rusak.
"Ah.. senangnya.. kalau ada cara yang mudah kenapa harus cari yang susah? hahaha.."
Sekarang Kinan pusing bagaimana caranya mencari uang. Sedangkan dia hanya mendapat jatah seratus ribu sehari saja dari Azzam untuk makan. Dan untuk kebutuhan yang lain, dia sama sekali tidak punya uang. Setelah mandi dia berencana ingin pergi ke suatu tempat. Yang dia harap ingin bisa mengubah hidupnya.
"Miftah, mmm namamu Miftah kan?" tanya Kinan saat Miftah sedang mengelap motornya di halaman kos.
"Ya kenapa?" tanya Miftah tanpa melihat Kinan. Dia terus mengelap tanpa memperdulikan Kinan.
"Koq jam segini belum berangkat kerja?" tanya Kinan mencoba untuk akrab.
"Aku masuk siang. Kenapa?"
"Kerja di mana sih?"
"Di PT Mujur. Jadi Sales. Kenapa nanya-nanya? aku bukan orang kaya."